Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan koinfeksi TB Paru pada pasien HIV/AIDS di Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan metode case control (restropektif). Metode sampling yang digunakan adalah non probability total sampling dengan 20 sampel dari kelompok kasus dan 20 sampel dari kelompok kontrol. Kelompok kasus merupakan pasien HIV dengan koinfeksi TB sedangkan kelompok kontrol merupakan pasien HIV yang tidak menderita koinfeksi TB. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Univariate (Analisis Deskriptif) dan Analisis Bivariate dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian ini menunjukkan bahwa kontak pasien koinfeksi TB-HIV dengan pasien TB, stadium klinis pasien koinfeksi TB-HIV dan, tingkat pendidikan pasien koinfeksi TB-HIV, riwayat asma pasien koinfeksi TB-HIV, dan riwayat diabetes pasien koinfeksi TB-HIV. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor kontak pasien koinfeksi TB-HIV dengan pasien TB, stadium klinis pasien koinfeksi TB-HIV, dan tingkat pendidikan pasien koinfeksi TB-HIV memiliki hubungan secara signifikan dan merupakan faktor risiko terhadap terjadinya koinfeksi TB pada pasien HIV di Kabupaten Malang. Faktor lain yaitu riwayat asma pasien koinfeksi TB-HIV dan riwayat diabetes pasien koinfeksi TB-HIV tidak memiliki hubungan secara signifikan dan merupakan faktor protektif terhadap terjadinya koinfeksi TB pada pasien HIV di Kabupaten Malang.
Braulio et al. 2010. Factor Related to HIV/Tubercuosis Coinfection in a Brazilian Reference Hospital.
Danardono. 2011. Biostatistika dan Epidemiologi. Yogyakarta: UGM
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. 2016. Kolaborasi TB-HIV. Ma-lang: Kementrian Kesehatan RI.
Meda, Zimle et al. 2013. Risk Factors of Tuberculosis Infection Among HIV/AIDS Patients in Burkina Faso. Aids Research And Human Retroviruses. 7 (29): 1048-1050
Melkamu, Hatoluf dkk. 2013. Deter-minants of Tuberculosis Infec-tion among Adult HIV Positives Attending Clinical Care in Western Ethiopia: A Case-Control Study. Research Article. 2013 (7): 03-05
P2-PL KEMENKES RI. 2015. Tuber-culosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Permitrasari, D. 2012. Faktor Risiko Terjadinya Koinfeksi Tuber-kulosis Pada Pasien Hiv/Aids Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Skripsi diterbitkan. Semarang. FK UNDIP
Rusnoto dkk, 2006. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru Pada Usia Dewasa. Semarang. Universitas Dipo-negoro.
Sianida, A. 2015. Faktor-Faktor ko-infeksi Tb Paru Pada Pasien Hiv/Aids Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (Bkpm) Sema-rang Tahun 2015. Skripsi diter-bitkan. Semarang. FIK UNNES
Soemirat, Juli S. 2000. Epidemiologi Lingkungan. Yogyakarta. UGM Press.
Taha, dkk. 2011. Risk Factors Of Active Tuberculosis In People Living With Hiv/Aids In Southwest Ethiopia: A Case Control Study. Journal Publich Health. 21 (2) : 132-134
Tilahun, Kelemu et al. 2013. Deter-minant Factors Associated with Occurrence of Tuberculosis among Adult People Living with HIV after Antiretroviral Treat-ment Initiation in Addis Ababa, Ethiopia: A Case Control Study. Journal of Public Health. 5 (8): 4-6
WHO. 2013. Global Tuberculosis Report 2013. Perancis. Geneva. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016
WHO. 2015. Global Tuberculosis Report 2015. Perancis: Irwin Law. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2016