PENGARUH GLUTAMIN & GLUKOSA UNHIDRAT PADA JUMLAH LIMFOSIT TIKUS MODEL KURANG ENERGI PROTEIN
Abstract
Abstract: Protein-energy malnutrition condition causes lymphocytes number to decrease which then lead to body's cellular immune system disorders, the condition where patient is more vulnerable to infection. Number of lymphocytes in the body is dependent to some factors, some of them are anti-oxidant, amino acid glutamine and glucose. The aim of his research is to study the effect of L-glutamine and glucose unhidrate administration in rat model of protein-energy malnutrition to the increase of lymphocytes number in the blood. This is an experimental study with Completely Random Design. Sample is malnutrition induced with parched rice for 15 days (n=20). Then some samples are examined to figure out the lymphocytes number after the rate model experience lack of energy and protein. Sample is then divided into four treatment groups, they are: group with normal diet (control), normal diet + L-glutamine, normal diet + glucose unhidrate, and normal diet + L-glutamine + glucose unhidrate. Lymphocytes content is measured again after 10 days. The result of the study shows that number of lymphocytes increase significantly (P<0.05) in the four treatment groups after the intervention compared with number of lymphocytes in the malnutrition induced group. Statistical analysis of the four groups with L-glutamine and glucose unhidrate administered shows significant difference each other (p<0.05). These observations imply that the glutamin and gluocose unhidrat has an effect to the increase of lymphocytes number in the blood.
Keywords: Protein-Energy Malnutrition (PEM), lymphocyte, l-glutamine, glucose unhidrate
Abstrak: Kondisi KEP menyebabkan penurunan jumlah limfosit yang mengakibatkan gangguan sistem imun seluler tubuh, sehingga penderita menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Jumlah sel limfosit pada tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keberadaan antioksidan, asam amino glutamin dan glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian glutamin dan glukosa unhidrat pada tikus model KEP terhadap kenaikan jumlah limfosit darah. Studi ekperimental menggunakan metode Rancang Acak Lengkap. Sampel diinduksi malnutrisi dengan nasi aking (karak) selama
15 hari (n=20). Kemudian subsampel diperiksa untuk mengetahui jumlah limfosit setelah tikus mengalami kekurangan energi dan protein. Sampel kemudian dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok dengan diet normal (kontrol), diet normal + glutamin, diet normal + glukosa unhidrat, dan diet normal + glutamin + glukosa unhidrat. Kadar limfosit diukur kembali setelah 10 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan intervensi terdapat kenaikan jumlah limfosit secara bermakna (P<0,05) pada keempat kelompok perlakuan dibandingkan dengan jumlah limfosit pada kelompok induksi malnutrisi. Analisis secara statistik pada keempat kelompok yang diberikan intervensi Glutamin dan glukosa unhidrat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna satu sama lain (p<0,05).
Kata kunci: Kekurangan Energi Protein (KEP), limfosit, glutamin, glukosa unhidrat
Keywords: Protein-Energy Malnutrition (PEM), lymphocyte, l-glutamine, glucose unhidrate
Abstrak: Kondisi KEP menyebabkan penurunan jumlah limfosit yang mengakibatkan gangguan sistem imun seluler tubuh, sehingga penderita menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Jumlah sel limfosit pada tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keberadaan antioksidan, asam amino glutamin dan glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian glutamin dan glukosa unhidrat pada tikus model KEP terhadap kenaikan jumlah limfosit darah. Studi ekperimental menggunakan metode Rancang Acak Lengkap. Sampel diinduksi malnutrisi dengan nasi aking (karak) selama
15 hari (n=20). Kemudian subsampel diperiksa untuk mengetahui jumlah limfosit setelah tikus mengalami kekurangan energi dan protein. Sampel kemudian dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok dengan diet normal (kontrol), diet normal + glutamin, diet normal + glukosa unhidrat, dan diet normal + glutamin + glukosa unhidrat. Kadar limfosit diukur kembali setelah 10 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan intervensi terdapat kenaikan jumlah limfosit secara bermakna (P<0,05) pada keempat kelompok perlakuan dibandingkan dengan jumlah limfosit pada kelompok induksi malnutrisi. Analisis secara statistik pada keempat kelompok yang diberikan intervensi Glutamin dan glukosa unhidrat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna satu sama lain (p<0,05).
Kata kunci: Kekurangan Energi Protein (KEP), limfosit, glutamin, glukosa unhidrat
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.17977/um044v1i1p25-34
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Preventia
Jurnal Preventia , ISSN: 2528-3006 (online), ISSN: 2528-2999 (cetak) email: jurnalpreventia@um.ac.id
Jurnal Preventia: Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia diindeks oleh:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.