PENGUATAN KETERAMPILAN KONSELING ANAK : MEMILIH MEDIA DAN AKTIVITAS YANG TEPAT

Mufida Istati, Nurul Rahmi

Abstract


Konseling anak merupakan proses pemberian bantuan pada anak yang ditujukan untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Pelayanan pemberian bantuan konseling yang dilakukan, diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap optimalisasi potensi anak. Pemberian bantuan bukanlah tugas yang ringan. Hal ini karena kinerja dalam proses konseling memiliki dampak yang berarti bagi kehidupan individu tersebut. Sebagai konselor anak harus mampu menerapkan keterampilan konseling sehingga anak bisa mengungkapkann tentang permasalahan yang dialaminya. Keterampilan konseling anak harus relevan untuk setiap tahap proses konseling. Secara umum proses konseling terdiri atas serangkaian sesi, di mana konselor harus melakukan peran dan fungsi konselor yang berbeda-beda. Ada tujuh keterampilan konseling anak yang perlu dikuasai oleh konselor anak. Keterampilan konseling anak tersebut meliputi (1) menjalin hubungan yang efektif dengan anak, (2) mengobservasi anak, (3) mendengarkan secara aktif, (4) meningkatkan kesadaran dan pemecahan masalah untuk memfasilitasi perubahan, (5) menangani konsep diri anak dan kepercayaan yang merusak diri, (6) secara aktif memfasilitasi perubahan,dan (7) mengakhiri konseling (Kathryn Geldard & David Geldard, 2012: 126). Pelaksanaan keterampilan konseling tersebut memerlukan dukungan dari media dan aktivitas konseling anak yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Pemilihan media dan aktivitas yang tepat menyesuaikan dengan karakteristik anak secara fisik dan psikologis,  masalah, perilaku, dan peran keluarga. Media dan  aktivitas tersebut meliputi hewan miniatur, bermain dengan lempung, menggambar, melukis, menempel, dan konstruksi, buku dan cerita, serta boneka tangan.

Full Text:

PDF

References


Atmodiwirjo, E. T. (2008). Perkembangan Anak Suatu Tinjauan dari Sudut Pandang Psikologi Perkembangan. Dalam Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Singgih & Yulia D. Gunarsa (Ed). Jakarta: Gunung Mulia.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Goodman-Scott, E & Simone F. L. (2015). Profesional Counseling for Children With Sensory Processing Disorder. The Professional Counselor, 5(2), 273–292. (http://tpcjournal.nbcc.org)

Geldard, K. & Geldard, D. (2011). Keterampilan Praktik Konseling Pendekatan Integratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Geldard, K. & Geldard, D. (2012) Konseling Anak-anak Sebuah Pengantar Praktis Edisi Ketiga. Jakarta: Indeks, 2012.

Mu’awanah, E. & Rifa H. (2012). Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Irham, M. & Novan A W. (2014). Bimbingan dan Konseling Teori dan Aplikasi di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

McRae, R. A. (2016). Child Abuse: Signs, Symtomps, and The Role of The School Counselor. Paper. Master of Science Degree in Counselor Education Winona State University Spring

Zulkifli, L. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.