Pengembangan modul ajar digital berintegrasikan dengan model explicit intruction pada matapelajaran teknik animasi 2 dimensi untuk siswa xi program keahlian multimedia di Smk Negeri 1 Banyuwangi

Suci Lestari, Syaad Patmanthara, I Made Wirawan

Abstract


Pada program keahlian multimedia di SMK terdapat materi matapelajaran produktif salah satunya adalah Teknik Animasi 2 Dimensi. Proses pembelajaran yang berlangsung di SMK khususnya pada saat praktikum membuat sebuah animasi 2D ditemukan beberapa kendala. Sehingga diperlukan adanya modul ajar yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Efisiensi dengan memanfaatkan modul interaktif dalma penelitian ini berbasis epub. Tujuan dari pengembangan modul ajar digital ini untuk menarik minat siswa dan memberikan kemudahan siswa dalam memahami materi pada saat praktikum Teknik animasi 2 dimensi. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Sadiman. Model pengembangan yang dipilih karena adanya proses revisi yang bisa diulangi dari tahapan tertentu. Tahapan – tahapan model pengembangan Sadiman sebagai berikut: (1) identifikasi kebutuhan; (2) perumusan tujuan; (3) perumusan butir-butir materi; (4) perumusan alat pengukur keberhasilan; (5) penulisan naskah media; (6) tes/uji coba; (7) revisi; dan (8) naskah siap produksi. Setelah dilakukan beberapa tahapan pengujian pada modul. Hasil pengujian ahli materi, ahli media, dan siswa dihimpun menjadi satu data. Pada pengujian ahli materi memperoleh hasil persentase sebesar 96.42%. Pengujian ahli media memperoleh hasil persentase sebesar 94.11%, sedangkan uji coba pada siswa perorangan mendapat presentase 81.33%, kemudian untuk uji lapangan kelompok kecil sebesar 83.8%. Tahapan terakhir yaitu uji lapangan kelompok besar memperoleh persentase 86.4%. Sehingga modul ajar digital berintegrasikan dengan model Explicit Instruction pada matapelajaranan Teknik Animasi 2 Dimensi ini masuk dalam kategori “Sangat Valid”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa modul ajar digital ini diawali dengan dirancang dan dikembangkan sesuai kebutuhan siswa. Kemudian diuji kelayakannya, dan menghasilkan produk berupa modul digital yang layak digunakan sebagai modul ajar digital mata pelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi.


Keywords


pengembangan, modul digital, explicit intruction, teknik animasi 2 dimensi, smk

Full Text:

PDF

References


Arifin, Zainal. 2012. Penelitian dan Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Patmanthara, Syaad. 2015. Pembelajaran Berbantuan Komputer, Jember: Cerdas Ulet Kreatif

Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Menciptakan Metode Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan). Jogyakarta: Penerbit Diva Press.

Sadiman, Arif S. dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Sadiman, Arif S. dkk. 2010. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori & aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um034v28i1p78-93

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 TEKNO

Gedung B11, Lantai 2
Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Jln. Semarang No.5 Malang, Jawa Timur

Creative Commons License TEKNO : Jurnal Teknologi Elektro dan Kejuruan licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View Tekno Stats