LELAKAK SASAK, KEARIFAN YANG TERNATURALISASI
Dharma Satrya HD
Abstract
Tulisan ini memakai konsep kearifan lokal Ahimsa Putra dan konsep naturalisasi Roland Bartes. Sampiran menaturalisasi yang sifatnya kultural. Kearifan tradisi ada pada sampiran, sedangkan kearifan modern dan bahkan pascamodern ada pada isi. Lelakak adalah kearifan yang bersumber pada ciri khas lokalitasnya seperti makanan dan budaya khas Sasak. Antara yang tradisi dan modern dalam lelakak adalah sebuah kebutuhan bahwa olah-olah dan sekolah, serta setakilan dan kejarian manusia adalah kebutuhan, baik dalam konteks tradisi, modern, dan bahkan pascamodern.
DOI:
http://dx.doi.org/10.17977/um007v1i12017p046
Refbacks
There are currently no refbacks.
BASINDO indexed by:
BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Indonesian Language, Literature, and Learning Journal Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)
ISSN : 2579-3799 (media online) -
SK no. 0005.25793799/JI.3.1/SK.ISSN/2017.04 - 6 April 2017
BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
<div class="statcounter"><a title="web analytics" href="http://statcounter.com/" target="_blank"><img class="statcounter" src="//c.statcounter.com/11303368/0/fdf14e30/0/" alt="web analytics"></a></div>