DUSUN NGLAROH, WONOGIRI: BASIS PERJUANGAN POLITIK RADEN MAS SAID (K.G.P.A.A. MANGKUNEGARA I) 1742-1757

Ilham Galih Pambudi, Yoel Kurniawan Raharjo

Abstract


Nglaroh adalah sebuah dusun (dukuh) yang menjadi bagian dari Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Daerah tersebut merupakan sebuah wilayah kecil namun memiliki nilai sejarah yang besar bagi perjuangan Raden Mas Said yang kelak menjadi pendiri Kadipaten Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro I. Tujuan penulisan penelitian ini sebagai refleksi historis dan memori kolektif terhadap perjuangan politik Raden Mas Said dan Dusun Nglaroh sebagai basis perjuangan politiknya. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan sumber buku, jurnal, serta sumber lisan (oral history). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dusun Nglaroh, Wonogiri sebagai basis perjuangan politik Raden Mas Said dibagi dalam 3 tahap yaitu tahun 1742-1743 saat dia meloloskan diri keluar dari benteng Kartasura dan membantu Sunan Kuning serta melibatkan diri dalam Geger Pacina, tahun1743-1755 perjuangan bersama Pangeran Mangkubumi melawan Sunan Pakubuwana II dan Sunan Pakubuwana III, tahun 1755-1757  sesudah paliyan nagari perjuangan politik melawan Pakubuwana III, Pangeran Mangkubumi, dan VOC. Dusun Nglaroh merupakan tempat Raden Mas Said beserta prajuritnya berkumpul dan menyusun strategi dalam berperang, rakyat Nglaroh pun mendukung penuh. Di dusun Nglaroh terdapat juga Prasasti Nglaroh yang diyakini warga sekitar merupakan patilasan Raden Mas Said.  Sumbangan penelitian ini adalah untuk mengisi kekosongan narasi mengenai sejarah kampung, khususnya sejarah Dusun Nglaroh di Kabupaten Wonogiri yang memiliki akar historis mengenai tempat atau basis perjuangan Raden Mas Said (nantinya bergelar K.G.P.A.A Mangkunegara I)

 

Nglaroh is a hamlet in Pule Village, Disctrict Selogiri, Regency of Wonogiri, Middle Java. The region is small yet has a great historical value for Raden Mas Said who was the founder of Mangkunegaran with tittle Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro I. This research is a historical reflection and collective memory on the political struggle of Radem Mas Said. This research used historical method with books, journals and oral history as its sources. The results of this research shows that Ngaloh hamlet served as political struggle basis for Raden Mas Said which can be devided in 3 periods, namely 1742-1743 when he escaped from Kartasura fort and helped Sunan Kuning as well as involved in Geger Pecina, 1743-1755 remarked the struggle with Pangeran Mangkubumi against Pakubuwana II and Sunan Pakubuwana III, 1755-1757 after palihan nigari remarks political struggle against Pakubuwana III, Pangeran Mangkubumi, and VOC. Nglaroh hamlet was a place where Raden Mas Said along with his troops and strategized in the war. People of Nglaroh gave their full support. There was an inscription of Nglaroh which believed by the locals as heritage of Raden Mas Said. This research could fill the gap on the history of hamlet, especially Nglaroh in Wonogiri which has historical roots as basis of Raden Mas Said struggle.

 

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v12i22017p200

 


Keywords


Dusun Nglaroh, Raden Mas Said, Basis Perjuangan Politik

References


Sumber Buku

ABD Rahman Hamid, Muhamad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Ombak, 2011).

Darajadi, Geger Pacinan 1740-1743 Persekutuan Tionghoa – Jawa Melawan VOC. (Jakarta: Kompas, 2013),

Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah. (Jakarta: UI Press, 1975),

Deliar Noer, Pengantar ke Pemikiran Politik. (Medan: Dwipa, 1995),

Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Ombak, 2007)

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1997),

R.I.W. Dwidjasusana, R.Ng. Sastradihardja, R.M.F. Harsana Dwidjasaputra, Sejarah Perjuangan R.M. Sahid (K.G.P.A.A. Sambernyawa) Seorang Tokoh Nasional Sangat Disegani Oleh Belanda. (K.S. Sala: Surakarta, 1970),

Sayidiman Suryodiprojo, Suatu Pengantar dalam Ilmu Perang: Masalah Pertahanan Negara. (Jakarta: Intermasa, 1981)

Sidi Gazalba, Pengantar Sejarah sebagai Ilmu. (Jakarta: Bharata, 1981),

Tim Penyusun, Sejarah Terjadinya Pemerintahan di Wonogiri. (Wonogiri: Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Wonogiri, 1991).

Sumber Jurnal

Suhartinah Sudijono, “Raden Mas Said Perjuangan Serta Pemikirannya”. Patrawidya, Vol. 11 No. 1, 2006.

Sumber Lisan

Wawancara dengan Mbah Pardi. Juru Kunci Sendang Siwani & sekaligus warga dusun Matah, desa Singodutan, kecamatan Selogiri, kabupaten Wonogiri. Usia 75 tahun.

Wawancara dengan Bapak Yoko. Juru kunci Monumen Watu Gilang & sekaligus warga dusun Nglaroh, desa Pule, kecamatan Selogiri, kabupaten Wonogiri. Usia 63 tahun.

Sumber Internet:

http://pule-wonogiri.sideka.id/2017/10/06/sejarah-desa-pule/. Diakses tanggal 16 April 2018. Pukul 18.45.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter