NILAI BUDAYA DALAM SERAT JIWANDANA KARYA MAS NGABEHI MANGUNWIJAYA

Nadia Paramita, Wulan Cahya Anggraeni

Abstract


Masyarakat Jawa kaya akan cerita prosa, salah satunya adalah cerita sage atau cerita tentang kejadian istimewa maupun kepahlawanan. Serat Jiwandana merupakan naskah cetak yang mengusung cerita tentang kepemimpinan Raja Jiwanda, dan termasuk dalam cerita sage. Cerita ini mengandung nilai-nilai budaya yang dapat diimplikasikan sebagai pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, dengan menggunakan teori structural Luxemburg. Hasil penelitian berupa juru bicara dan pendengar dalam serat jiwandana adalah orang tua dan anak-anak ataupun cucunya, hubungan keduanya merupakan hubungan keluarga. Waktu yang terdapat dalam serat ini yaitu 9 Muharam 1840 tahun Be, apabila dikonversikan menjadi 21 Januari 1910 tahun masehi. Ruang yaitu keraton, karena cerita ini masih istana sentris. Tema yang diangkat adalah spiritualisme karena dalam bagian pengantar dijelaskan bahwa serat ini menyampaikan ajaran tentang ilmu kasampurnan dan piwiridan. Nilai-nilai yang ditemukan ada tiga, nilai moral, religi, dan kepemimpinan.

 

Javanese people have many prose stories. Sage story or stories about special events and heroism. Serat Jiwandana is a printed text that carries stories about King Jiwanda's leadership, and is included in the sage story. This story contains cultural values that can be implied as character education. This study uses descriptive-analytical methods, and structural theory of Luxembourg. The results of the research in the form of spokespersons and listeners in serat jiwandana  are parents and children or grandchildren, the relationship is a family relationship. The time contained in this fiber is 9 Muharam 1840 years Be, if converted January 21, 1910 BC. Place is the palace, because this story is still a palace centric. Theme that was raised was spiritualism because in the introductory section it was explained that this serat conveyed the teachings about the knowledge of kasampurnan and piwiridan. The values found are three, moral, religious, and leadership values.


DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v13i12019p42


Keywords


nilai, cerita sage, Luxemburg

References


Aisah, S. 2015. Nilai-nilai sosial yang terkandung dalam cerita rakyat “ence sulaiman” pada masyarakat tomia. Humanika. Volume 3, No 15/2015.

Aminah, N. 2016. Nilai-Nilai Pendidikan Cerita Rakyat dalam Buku Sastra Lisan Lampung Karya A. Effendu Sanusi dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah Menengah Pertama Tesis. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Endraswara, S. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Habsari, Z. 2017. Dongeng Sebagai Pembentuk Karakter Anak. Bibliotika. Volume 1, No1/2015. Hlm 21–29.

Luxemburg, J. V., Bal, M., & Weststeijn, W. G. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Nurgiyantoro, B. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sukartha, I. N., Mayun, I. B., & Rupa, I. W. 1955. Kajian Nilai Budaya dalam Geguritan Aji Dharma (Pertama 1995). Jakarta: CV. Dewi Sari.

Yayasan Sastra Lestari. 2010. Jiwandana, Mangunwijaya, 1913, #1236 [Org]. Diambil 13 April 2019, dari Sastra Jawa website: https://www.sastra.org/agama-dan-kepercayaan/kebatinan-dan-mistik/1103-jiwandana-mangunwijaya-1913-1236


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter