Historiografi Indonesiasentris: problematika dan tantangan

Moch. Dimas Galuh Mahardika, Danan Tricahyono, Erisya Pebrianti Pratiwi, Fahmi Nur Ramadhan

Abstract


The historical journey of the Indonesian nation needs to be written in its entirety that accommodates various perspectives in order to instill national identity. De-colonization is an attempt to dismantle something colonial, and accentuate something more national or at least 'different' from the colonial. In doing this work there are several problems and challenges that must be faced in order to be able to formulate a complete narrative of Indonesian history by pivoting to nationality. Various efforts have been made to formulate this goal such as, for example, Semniar Sedjarah Nasional 1957 which is considered as the initial milestone of Indonesian historiography. The ideas that appear in the forum are a form of seriousness in formulating Indonesian historiography. Some internal problems post-independence also coloring the pattern of Indonesian historiography.


Perjalanan sejarah bangsa Indonesia perlu ditulis secara utuh yang mengakomodir berbagai perspektif dalam rangka menanamkan identitas nasional. De-kolonisasi merupakan suatu usaha untuk membongkar sesuatu yang kolonial, dan menonjolkan sesuatu yang lebih bersifat nasional atau paling tidak ‘berbeda’ dari yang kolonial. Di dalam melakukan pekerjaan ini terdapat beberapa problem dan tantangan yang harus dihadapi untuk dapat merumuskan narasi sejarah Indonesia yang utuh dengan berporos pada nasionalitas. Berbagai usaha telah dilakukan untuk merumuskan tujuan ini seperti misalnya, Seminar Sedjarah Nasional 1957 yang dianggap sebagai tonggak awal historiografi Indonesia. Berbagai gagasan yang muncul dalam forum tersebut merupakan bentuk keseriusan dalam merumuskan historiografi Indonesia. Beberapa problem internal pasca kemerdekaan turut mewarnai corak historiografi Indonesia.

Keywords


historiography; history of Indonesia

Full Text:

PDF

References


Ali, M R. (2005). Pengantar ilmu sejarah Indonesia. Yogyakarta: LKiS.

Arnold, D. (2005). Europe, technology, and colonialism in the 20th century. History and Technology, 21(1), 85–106.

Carr, E. H. (2018). What is history?. UK: Penguin. Retrivied from

Crouch, H. (2007). The army and politics in Indonesia (1st Equinox ed). Jakarta: Equinox Pub.

Engstrom, S. P. (2009). The Form of Practical Knowledge: A Study of The Categorical Imperative. Cambridge: Harvard University Press.

Epstein, T. (2009). Interpreting national history: race, identity, and pedagogy in classrooms and communities. New York: Routledge.

Frederick, W. H., & Soeroto, S. (2017). Pemahaman sejarah Indonesia: Sebelum dan sesudah revolusi. Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

Harsutejo. (2010). Kamus kejahatan orba: cinta tanah air dan bangsa (Cet. 1). Depok: Komunitas Bambu.

Heater, D. (2003). A History of education for citizenship (1 ed.). New York: Routledge.

Hobsbawm, E. J. (1971). From social history to the history of society. Daedalus, 100(1), 20–45.

Holland, A. (Ed.). (1985). Philosophy, its history and historiography. D. Reidel Pub. Co. ; Sold and distributed in the U.S.A. and Canada by Kluwer Academic Publishers.

Kartodirdjo, S. (2014). Pemikiran dan perkembangan historiografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi sejarah (Ed. 2). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. (2005). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Kuntowijoyo. (2008). Penjelasan sejarah: Historical Explanation (Cet. 1). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lohanda, M. (2019). Membaca sumber menulis sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Lubis, M. (2013). Manusia Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Mahardika, M. D. G. (2020). Kepentingan rezim dalam buku teks sejarah di sekolah. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 16(1), 1–7.

Murphey, M. G. (2009). Truth and history. Albany: SUNY Press.

Nordholt, H. S. (2004). De-colonising indonesian historiography. Centre for East and South-East Asian Studies, Lund University.

Nordholt, H. S., Purwanto, B., & Saptari, R. (2013). Perspektif baru penulisan sejarah Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Roosa, J. (2016). Dalih pembunuhan massal: gerakan 30 september dan kudeta Suharto. Yogyakarta: Kendi.

Smith, L. T. (1999). Decolonizing methodologies: research and indigenous peoples. Zed Books ; University of Otago Press ; Distributed in the USA exclusively by St. Martin’s Press.

Tim Penyusun Panitia Seminar Sejarah 1957. (2017). Laporan Seminar Sejarah: 14-18 Desember 1957 di Yogyakarta. Yogyakarta: Ombak.

van Leur, J. C. (2008). Indonesian trade and society: essays in Asian social and economic history. New York: American Council of Learned Societies.

Varga, E. (2014). Twentieth century capitalism. Problems in Economics, 3(1), 48–62.

Vickers, A. (2005). A History of modern Indonesia. Cambridge University Press.

Wijaya, D. N. (2016). Napak tilas perspektif Indonesiasentris Jacob Cornelis Van Leur. Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 10(1), 29–44.

Zed, M. (2004). Metode penelitian kepustakaan. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v1i42021p459-469

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats