Harga diri dan prasangka: masyarakat multikultural di Batavia abad 17 sampai 19

Muhammad Imam Hibatullah

Abstract


As one of the regions with a diverse culture, Nusantara has always been the center of meeting between different cultures and has never met one another before. This paper aims to discuss and describe the conditions of society in Batavia during the VOC period to the Dutch East Indies in the 17th to the 19th centuries. The character of the people of each ethnic group in Batavia has very significant differences. This cultural diversity also formed a new culture which would later survive even after Indonesia achieved independence and until the name Batavia changed to Jakarta. In addition to the physicality of the city, the ethnic composition of the people in Batavia was also filled with cycles of the rise and fall of certain ethnic groups which in turn contributed a major influence to the formation of an urban culture.

Sebagai salah satu wilayah dengan budaya yang majemuk, Nusantara selalu menjadi pusat pertemuan antara berbagai budaya yang berbeda dan belum pernah saling bertemu satu sama lain sebelumnya. Tulisan ini bertujuan untuk membahas dan memaparkan kondisi masyarakat di Batavia selama masa VOC sampai Hindia Belanda pada abad ke-17 sampai abad ke-19. Karakter masyarakat dari masing-masing etnis yang ada di Batavia mempunyai perbedaan yang sangat signifikan. Keberagaman budaya ini pula yang membentuk kebudayaan baru yang nantinya akan terus bertahan bahkan setelah Indonesia mencapai kemerdekaan dan sampai nama Batavia berubah menjadi Jakarta. Di samping fisik kota, komposisi etnis masyarakat di Batavia juga dipenuhi dengan siklus timbul-tenggelamnya kelompok etnis tertentu yang pada akhirnya menyumbangkan pengaruh besar terhadap pembentukan sebuah kebudayaan perkotaan.


Keywords


Culture; Society; Ethnicity; Group; Batavia

Full Text:

PDF

References


Abdurrachman, P.R. (1975). “Portuguese” presence in Jakarta. Masyarakat Indonesia, 2(1), 89-103.

Ariwibowo, G.A. (2019). Perkembangan budaya kosmopolitan di Batavia 1905-1942. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 3(1), 55-74.

Bataviadigital.perpusnas.go.id. (1900). Belanda gaya lokal, retrieved from

Blackburn, S. (2012). Jakarta: sejarah 400 tahun. Depok: Masup Jakarta.

Bleeker, P. (1846). Bijdragen tot de Geneeskundige Topographie van Batavia, IV Bevolking. Tijdschrift voor Nederlandsch-Indie, 8(2), 495-496.

Firman, F. (2011). Silang budaya dan pendidikan multikultural di Indonesia, Prosiding Seminar Internasional Etnik Serumpun Indonesia – Malaysia, 28-38.

Geheugen.delpher.nl. (1889). Tramrijtuig met passagiers in Batavia, retrieved from

Heuken, A. (1996). Arab landowners in Batavia/Jakarta. Indonesia Circle, School of Oriental & African Studies, Newsletter, 24(68), 65-74.

Heuken, A. (1999). Sumber-sumber asli sejarah Jakarta (Jilid 1). Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Heuken, A. (2016). Tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Heuken, A. (2017). Sejarah Jakarta dalam lukisan dan foto (Illustrated History of Jakarta). Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Heuken, A. (2018). Sejarah Jakarta dari masa prasejarah sampai akhir abad ke-20. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Kalff, S. (1920). De Slavernij in Oost-Indie. Baarn: Hollandia-drukkerij.

Rijksmuseum.nl. (1779). Chinese day of sacrifice in Batavia, retrieved from

Rijksmuseum.nl. (1785). Theevisite in een Europees huis in Batavia, retrieved from

Rijksmuseum.nl. (1886). Schrijvende Arabier, retrieved from

Surjomihardjo, A. (Ed). (1977). Beberapa Segi Sejarah Masyarakat-Budaya Jakarta. Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Utama, W.S. (2012). Kehidupan Sosial-Budaya Masyarakat Tionghoa di Batavia 1900an-1930an. Lembaran Sejarah, 9(1), 19-38.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v1i42021p405-418

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats