DARI RITUAL MENUJU FESTIVAL: BANJIR DAWET DESA BANJARDOWO, KABUPATEN JOMBANG 1970-2019
Abstract
Festival is a form of human joy that is expressed in the form of an exhibition. The festivals that are held can be of micro or macro types depending on the context of the celebration itself. Various examples of micro-scale festivals have been held, including in the village of Banjardowo Jombang, East Java. The festival held in the village is culinary delicacy with the name dawet flood. This study uses historical methods using sources in the form of articles, books, bold news, documentary videos and interviews. This study shows that the dawet flood underwent a transformation from what was originally a ritual shift to a festival in the form of village alms. The name of this festival has even come out in the ears of the people outside the village and a lot of outsiders have flocked to Banjardowo Village just to take part in the festival.
Festival merupakan salah satu bentuk kegembiraan manusia yang dituangkan dalam bentuk perayaan. Festival yang diselenggarakan bisa berjenis mikro maupun makro tergantung konteks perayaan itu sendiri. Berbagai macam contoh festival skala mikro banyak terselenggara tak terkecuali di Di Desa Banjardowo Jombang, Jawa Timur. Festival yang diselenggarakan di desa tersebut bercorakkan kuliner dengan nama banjir dawet. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan menggunakan sumber-sumber berupa artikel, buku, berita daring, video dokumenter dan juga hasil wawancara. Studi ini menunjukkan bahwa banjir dawet mengalami sebuah tranformasi dari yang pada awalnya bersifat ritual bergeser menjadi sebuah festival berbentuk sedekah desa. Nama festival ini bahkan sampai keluar di telinga masyarakat luar desa dan banyak sekali masyarakat luar yang berbondong-bondong datang ke Desa Banjardowo hanya untuk mengikuti festival.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bagus, M. (2015). Peringati Tahun Baru Islam, Ribuan Warga Jombang Minum Dawet, diakses pada 15 Desember 2020.
Bangsa Online. (2018). Serunya Warga Desa Banjardowo Berebut Es DAWET Menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah, diakses pada 15 Desember 2020.
Hindarto, S. (2019). Dari Sakral ke Festival: Sebuah Perubahan Kebudayaan Parade Sound System Dalam Tradisi Bersih Desa di Kabupaten Malang.
Japarudin. (2017). Tradisi Bulan Muharam di Indonesia. Jurnal Tsaqofah & Tarikh, 2 (2), 167-180.
Kuntowijoyo, 2018. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Minarto, S, W. (2007). Jaran Kepang Dalam Tinjauan Interaksi Sosial Pada Upacara Ritual Bersih Desa. Journal Bahasa dan Seni, 1, 76-87.
Newsweek, S. (2017). 1 Muharam di Banjardowo Banjir Dawet, diakses pada 15 Desember 2020.
Ridhoi, R. (2020). Malang Raya Dalam Kajian Sejarah Tematis. Malang: Universitas Negeri Malang.
Santosa. (2016). Eksistensi Festival of Light as a Tourism Icon Sleman Housing. Jurnal Media Wisata, 14 (1).
Sulistyani. (n.d). Ritual Ider Bumi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Mudra, 22 (1), 28 – 38.
Wawancara Ida. Jombang, (28 Oktober 2020).
Wawancara Mohamad Irwanto. Jombang, (28 Oktober 2020).
Wawancara Pak Edi Mulyanto. 28 Oktober 2020.
Widiarti, R., Nerawati, N, G, A, A., dan Poniman. (2018). Tradisi Sedekah Bumi di Candi Hindu Rambut Monte Desa Krisik Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 2 (1), 451-462.
Wijaya, L. (2017). Banjardowo Banjir Dawet, diakses pada 15 Desember 2020
https://kanalindonesia.com/26868/2017/09/21/peringati-1-muhaaram-1439-hijriah-banjardowo-banjir-dawet/ (Diakses pada 15 Desember 2020, pukul 17.30 WIB).
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v1i22021p222-230
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: