Dampak penanganan epidemi kolera terhadap kondisi sosial budaya Penduduk Batavia tahun 1900-1920

Eka Nur Ramdhaniah, Putri Indah Sundari, Anisa Wulan Sari

Abstract


The Covid-19 pandemic that occurred globally certainly affected people's lives in various fields such as changes in behavior patterns and social interactions in society. However, health problems basically did not only occur in the present, we can see them until the beginning of the 19th century when there was a cholera epidemic in the Dutch East Indies, including Batavia. The inhabitants of Batavia, especially the natives, at that time lived in densely populated housing areas with poor sanitation and air circulation systems. They were accustomed to using wells and river water for all their needs. In dealing with epidemics such as cholera, they are accustomed to using traditional medicines and even tend to believe in mystical things related to beliefs. The colonial government then made efforts to overcome the spread of cholera, such as the discovery of chemical drugs, building baths and public washing. Based on the explanation above, this study aims to provide an overview of the changes in the lifestyle of the population in Batavia due to the cholera epidemic and the steps taken by the colonial government in 1900-1920. The research is compiled based on the four stages of the historical method using primary and secondary sources from contemporary magazines and newspapers, theses, scientific journals, articles, and other supporting literature. This research is descriptive analytical. The results showed that the previous life of the community and geographical conditions triggered the development of cholera in the Batavia area. Changes in the socio-cultural life pattern of the Batavian population began with the steps taken by the colonial government in dealing with the cholera epidemic in which the population began to recognize modern medicines and vaccinations, and drank water by cooking it first, causing a pattern of changes in the life of the Batavian population.

Pandemi covid-19 yang terjadi secara global tentu saja mempengaruhi kehidupan masyarakat di berbagai bidang seperti perubahan pola perilaku dan interaksi sosial di masyarakat. Namun, masalah kesehatan pada dasarnya tidak hanya terjadi di masa sekarang saja, kita dapat menariknya hingga permulaan abad ke-19 ketika terjadi epidemi kolera di Hindia Belanda, termasuk Batavia. Penduduk Batavia khususnya pribumi kala itu tinggal di lingkungan perumahan padat penduduk dengan sistem sanitasi dan sirkulasi udara yang buruk, mereka terbiasa memanfaatkan penggunaan air sumur dan sungai untuk segala keperluannya. Dalam menghadapi wabah penyakit seperti kolera, mereka terbiasa menggunakan obat-obatan tradisional bahkan cenderung mempercayai hal-hal mistis yang berhubungan dengan kepercayaan. Pemerintah kolonial kemudian melakukan upaya penanganan guna memutus penyebaran penyakit kolera, seperti penemuan obat-obatan kimia, pembangunan pemandian dan pencucian umum. Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini bertujuan memberikan gambaran adanya perubahan pola hidup penduduk di Batavia akibat epidemi kolera dan langkah yang diambil pemerintah kolonial pada tahun 1900-1920. Penelitian disusun berdasarkan empat tahapan metode sejarah dengan menggunakan sumber primer dan sekunder dari majalah dan surat kabar sezaman, skripsi, jurnal ilmiah, artikel, dan literatur pendukung lainya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat sebelumnya serta kondisi geografis memicu perkembangan penyakit kolera di wilayah Batavia. Perubahan pola kehidupan sosial budaya penduduk Batavia dimulai dengan adanya langkah-langkah yang diambil pemerintah kolonial dalam menangani epidemi kolera dimana penduduk mulai mengenal obat- obatan modern dan vaksinasi, serta meminum air dengan memasaknya terlebih dahulu hingga menimbulkan pola perubahan kehidupan penduduk Batavia.

Keywords


Cholera; Batavia; Health; Epidemic

Full Text:

PDF

References


Amalia, Rizki. Arif Purnomo dan Mukhamad Sokheh. (2016). Kampongverbetering dan perubahan sosial masyarakat Gemeente Semarang Tahun 1906-1942. Journal of Indonesian History 5(1). Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Achdian, Andi. (2020). Politik air bersih: kota kolonial, wabah, dan politik warga kota. Jurnal Sejara 3(1).

Ariwibowo, Gregorius Andhika. (2016). Budaya makan di luar rumah di perkotaan Jawa pada periode akhir kolonial. Kapata Arkeologi 12(2), ISSN 2503-0876. Kemendikbud.go.id. Jakarta.

Bataviaasch Nieuwsblad, No. 265 edisi Oktober 1914.

Cipta, Samudra Eka. (2020). Upaya penanganan pemerintah Hindia Belanda dalam menghadapi berbagai wabah penyakit di Jawa 1911-1943. Jurnal Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 8(2), 162-169.

De Courant, No.6432 edisi 28 Februari 1911.

_________, No.7974 edisi 2 Desember 1912.

De Maasbode, No. 10807 edisi 23 September 1910 .

De Sumatra Post, Juni 1910.

______________, No.281 edisi 1 Desember 1914.

De Telegraf, No. 6547 edisi 22 September 1910.

De Telegraaf Het Meest Verspreide Groote Dagblad, No. 6574 edisi 19 Oktober 1910.

De Tijd Dieu Et Mon Droit, No. 19191 edisi 14 Oktober 1910.

Fibiona, Indra dan Siska Nurazizah Lestari. (2015). Rivalitas jamu Jawa dan obat tradisional Cina abad XIX- awal abad XX. Patrawidya 16 (4). Universitas Nasional PGRI. Kediri.

Geneeskundig Tijdschrift voor Nederlandsch-Indie, 1911.

Guli, Musjaya M. (2016). Patogenesis Penyakit Kolera pada Manusia. Jurnal Biocelebes 10(2) ISSN: 1978-6417. Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah.

Gunawan, Restu. (2010). Gagalnya sistem kanal. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta.

Satrio, dkk.1978. Sejarah kesehatan nasional Indonesia Jilid I. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Hanggoro, Hendaru Tri. (2015). Cerita kampung kumuh dari zaman kolonial retrivied from pada 28 agustus 2020.

___________________ (2012). Pengobatan Nusantara retrivied from

Het Nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, No. 117 edisi 1910.

Het Vaderland, No.121 edisi 22 Mei 1905.

Husin, Huddy. (2016). Ujung Senja Pabrik-Pabrik Gula di Batavia Awal Abad ke-18. Sosio-E-Kons 8(2). Universitas Indraprasta PGRI. Jakarta.

Jaelani, Gani Ahmad. (2019). Sejarah obat herbal era kolonial dan mengapa ia dianggap terbelakang retrivied from

Manor, Usman. (2015). Penyakit kolera di Batavia Tahun 1907-1927. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok.

Mawardi, Nugroho Kusumo. (2010). Wabah penyakit dan pelayanan kesehatan penduduk pada masa pemerintahan Mangkunegoro VII (1916-1944) (Skripsi). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Nieuwe Amsterdamsche Courant Algemeen Handelsblad, No. 27088 edisi 10 September 1912.

Padiatra, Aditia Muara. (2015). Melawan wabah: sejarah sekolah dokter Djawa 1851-1899”. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Cirebon.

Puspandari, Nelly dkk. Identifikasi penyebab kejadian luar biasa kolera di Papua terkait kontak jenazah dan sanitasi”. Jakarta: Depkes. Diakses melalui https://widyariset.pusbindiklat.lipi.go.id/index.php/widyariset/article/viewFile/175/169.

Ramelan, Wiwin Djuwita dkk. (1995). Penyakit menular di Batavia. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Universitas Indonesia. Jakarta.

Reinhart, Christopher. (2019). Kondisi lingkungan Jakarta memang sudah memburuk sejak 1733 retrivied from

Rusdi, R. (2020). pandemi penyakit dalam sejarah dan dampaknya terhadap gejolak sosial politik. Diakronika, 20(1), 50-60.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v1i32021p284-301

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats