Merawat ingatan peristiwa genosida dan dominasi VOC di Banda tahun 1621 (dalam perspektif sosial-ekonomi)
Abstract
This article discusses the Genocide and VOC domination in Banda in 1621 by examining it from a socio-economic perspective. Nutmeg, the main commodity of the Banda Islands in Central Maluku, has become a commodity that is quite sought after by Europeans from the 15th to 19th centuries. The high price and the fall of Constantinople resulted in the exploration of shipping to find sources of spices started by the Europeans which came to be known as the Spice Route and making Banda the axis of the global economy. With such a strong appeal, the VOC ordered Admiral Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) to control the clove and nutmeg commodity areas for the VOC either by negotiation or by force. This study aims to obtain an overview of the socio-economic conditions under the domination of the VOC in the Genocide incident in Banda. With this aim, in writing this article using the method of literature review through searching related historical sources. The results of this study obtained information that the socio-economic people of Banda experienced oppression, trade monopoly, prohibited the Banda people from carrying out a free trade system and the Banda people lived in disrespect of the VOC for their rights.
Artikel ini membahas tentang peristiwa Genosida dan dominasi VOC di Banda tahun 1621 dengan mengkajinya berdasarkan perspektif sosial-ekonomi. Pala, komoditas utama Kepulauan Banda di Maluku Tengah ini menjadi komoditas yang cukup dicari oleh Bangsa Eropa sejak abad ke-15 sampai 19. Harganya yang tinggi dan jatuhnya Konstantinopel mengakibatkan eksplorasi pelayaran mencari sumber rempah dimulai oleh Bangsa Eropa yang kemudian dikenal sebagai pelayaran jalur rempah dan menjadikan Banda sebagai poros ekonomi global. Dengan daya tariknya yang begitu kuat VOC memerintahkan Laksamana Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) untuk menguasai wilayah komoditas cengkeh dan pala untuk VOC baik dengan cara perundingan maupun kekerasan. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang sosial ekonomi di bawah dominasi VOC dalam peristiwa Genosida di Banda. Dengan tujuan tersebut, dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kajian literatur melalui penelusuran sumber-sumber sejarah terkait. Hasil dari kajian ini memperoleh informasi bahwa sosial ekonomi rakyat Banda mengalami penindasan, monopoli perdagangan, melarang rakyat Banda melakukan sistem perdagangan bebas dan rakyat Banda hidup dalam ketidakhormatan VOC pada hak-hak mereka.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, Des. (2002). Bersama Tjipto, Iwa, Hatta dan Sjahrir di Banda Naira. Jakarta: Dian Rakyat.
Amsi, N., & Aher, D. (2018). Penaklukan Banda Besar oleh VOC pada abad ke XVII. PROSIDING Seminar Nasional Banda Neira, 97-194.
Arfiyanti. (2014) dalam Sofansyah, D.Y. (2021). Penggunaan arsip film propaganda romusha masa pendudukan Jepang sebagai sumber belajar sejarah peserta didik. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia. 4(1), 144-127.
Bustami, A.L. (2018). Kontestasi, dekonstruksi, dan revitalisasi: analisis peran Orang Banda sebagai aktor. Prosiding-Seminar Nasional Banda Naira. 1-20.
Farid, M. (2018). Genosida 1621: Jejak Berdarah J.P. Coen di Banda Naira. Prosiding-Seminar Nasional Banda Naira, 105-113.
Faruq, U.A. & Mulyanto, E. (2017). Sejarah teori-teori ekonomi. Banten: Unpam Press.
Hamid, R.,A. (2018). Rempah dan perkembangan jaringan laut Banda. Prosiding -Seminar Nasional Banda Naira. 37-47.
Hartanti, N.L. & Emayasari, D.S. 2018. Sejarah maritim dan integrasi Indonesia: peran Kepulauan Lease Maluku dalam perniagaan rempah-rempah masa kolonial. Prosiding -Seminar Nasional Banda Naira, 171-184.
KITLV Picture, Leiden. (1920). Fort Nassau te Bandanaira, diakses pada 11 Oktober 2021 Retrieved from Lawalata, M. (2019). Analisis saluran pemasaran pala Banda (Myristica Fragrans Houtt) Di Kecamatan Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah. AGRIC. 31(1), 1-14.
Lawalata, M. Thenu, S. F., & Tameela, M. (2018). Kajian pengembangan potensi perkebunan pala Banda di Kecamatan Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah. AGRILAN: Jurnal Agribisnis Kepulauan. 5(2), 132-150.
Mansyur, S. (2011). Jejak tata niaga rempah-rempah dalam jarungan perdagangan masa kolonial di Maluku. Kapata Arkeologi. 7(13), 20-39.
Nurdjannah, M. (2007). Teknologi pengolahan pala. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.
Poesponegoro, M.D. & Notosusanto, N. (1993). Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV: kemunculan penjajah di Indonesia (±1700-1900). Jakarta: Balai Pustaka.
Preventgenocide.org. (2000). Rome Statute of the International Criminal Court. Retrieved from < http://www.preventgenocide.org/ab/1998/>.
Thalib, U. (2018). Pala dan Islam dalam Jaringan Perdagangan Rempah di Banda Naira. Prosiding -Seminar Nasional Banda Naira, 23-26.
Wakim, Mezak. (2014). Banda Naira dalam perspektif sejarah maritim. Maluku: Badan Pelestarian Nilai Budaya.: Tinjauan sejarah politik abad XV dan XVI. Grafiti. Jakarta
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v1i42021p506-514
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Historiography: Journal of Indonesian History and Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: