Perubahan Tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang (1980-2021)
Abstract
Wiwitan is a ritual offering carried out by Javanese farmers as a form of gratitude for obtaining blessings and safety as well as prayers so that the harvest gets abundant results, one of which is in the village of Turipinggir. The purpose of this paper is to explain the changes in the wiwitan tradition in Turipinggir Village, Megaluh District, Jombang Regency and the factors that cause changes in these traditions. The research method that the researcher uses in this research is the historical research method, namely topic selection, heuristics, interpretation, source criticism, and historiography. The research shows that there are changes in the wiwitan tradition in Turipinggir village. The changes include the determination of the day, method, uborampe, community participation, and changes in values in the wiwitan tradition. These changes are caused by two factors, namely internal factors (from within) and external factors (from outside).
Wiwitan adalah ritual persembahan yang dilakukan para petani suku Jawa sebagai wujud rasa syukur untuk memperoleh keberkahan dan keselamatan serta doa agar panen memperoleh hasil yang berlimpah, salah satunya di Desa Turipinggir. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan perubahan-perubahan dalam tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang serta faktor-faktor penyebab perubahan tradisi tersebut. Metode penelitian yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, interpretasi, kritik sumber, dan historiografi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perubahan-perubahan pada tradisi wiwitan di Desa Turipinggir. Adapun perubahan tersebut antara lain yaitu penentuan hari, cara, uborampe, partisipasi masyarakat, dan perubahan nilai dalam tradisi wiwitan. Perubahan tersebut diakibatkan karena dua faktor yaitu faktor internal (dari dalam) dan eksternal (dari luar).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Jakarat: Ar- Ruzz Media
Endah. (2021). Wawancara “Perubahan Tradisi Wiwitan dari segi Uborampe di Desa Turipinggir”.
Endraswara, S. (2012). Memayu hayuning bawana. Yogyakarta: Ampera Utama
Esten, M. (1999). Kajian transformasi budaya. Bandung: Angkasa
Gottschalk, L. (1986). Mengerti sejarah. Jakarta: UI-Press
Heru, S. (2008). Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak
Karjin. (2021). Wawancara “Perubahan Tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir”.
Koentjaraningrat. (1969). Pengantar antropologi. Jakarta: P.D.Aksara
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
Purwadi. (2006). Kamus Jawa-Indonesia Indonesia-Jawa. Yogyakarta: Bina Media
Riyanto. (2021). Wawancara “Perubahan Tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir”.
Rosana, E. (2011). Modernisasi dan perubahan sosial. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 7(1), 31-47.
Saksono, I. G. & Dwiyanto, D. (2012). Faham dan keselamatan dalam budaya Jawa. Yogyakarta: Ampera Utama
Sedyawati, E. (2012). Budaya Indonesia kajian arkeologi, seni dan sejarah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Simanjuntak, B.A. (2016). Tradisi, Agama, dan akseptasi modernisasi pada masyarakat Pedesaan Jawa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Suhandji, S. (2012). Islam dan kebudayaan Jawa revitalisasi kearifan lokal. Semarang: CV. Karya Abadi Jaya
Wahyuni, S. (2021). Wawancara “Perubahan Tradisi Wiwitan dari segi Uborampe di Desa Turipinggir”.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v2i22022p265-276
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Historiography: Journal of Indonesian History and Education
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: