Merawat ingatan untuk mitigasi bencana: sejarah gempa bumi dan tsunami di Majene tahun 1969
Abstract
This research aims to reconstruct the earthquake and tsunami phenomenon in Majene Regency in 1969 also its impact on the Majene's communities. The earthquake had occurred in Majene Regency that is rooted in a fault in the Makassar Strait. In the last 3 years, this place has stricken by a twice strong earthquake. At the end of 2018, an earthquake and tsunami hit Palu City. Then in early 2021, Mamuju and Majene Regency were also shaken by an Earthquake with a magnitude of 6.2. According to BMKG records, this area has become a regular for earthquakes and tsunamis. As the largest ethnic group in this region, the Mandar community can identify the terms of the Earthquake and Tsunami in their local language. This research is conducted based on the historical method and takes the data from newspapers and testimonies of survivors. The results of this study indicate that the 1969 Earthquake and Tsunami in Majene is still deeply embedded in the collective memory of the community. Moreover, the impact of these events is immortalized in the toponymic of the region.
Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa gempa bumi dan Tsunami di Kabupaten Majene tahun 1969 serta dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Gempa Bumi sudah seringkali terjadi di Kabupaten Majene yang bersumber dari sesar di Selat Makassar. Dalam 3 tahun terakhir, kawasan ini telah dilanda dua kali Gempa Bumi yang kuat. Tercatat di akhir tahun 2018 terjadi Gempa Bumi dan Tsunami yang melanda Kota Palu. Kemudian pada awal tahun 2021, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene juga diguncang oleh Gempa Bumi berkekuatan 6.2 Magnitudo. Dalam catatan BMKG, kawasan ini telah menjadi langganan Gempa Bumi dan Tsunami. Bahkan, masyarakat Mandar sebagai etnis terbesar di kawasan ini mampu mengidentifikasi istilah Gempa Bumi dan Tsunami dalam bahasa daerahnya. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode sejarah dengan menggunakan data berupa surat kabar dan kesaksian para penyintas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa Gempa Bumi dan Tsunami di Majene tahun 1969 masih sangat melekat dalam memori kolektif masyarakat
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Algemeen Handelsbald, Zware aardbeving op Celebes. 26 Februari 1969.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. (2018). Katalog gempa bumi signifikan dan merusak 1821-2018. Jakarta: BMKG.
Google Earth. (2020). Tebing Kampung Onang, Retrieved from
Hajjah Haniah. (25 November 2020). Wawancara "Gempa bumi dan tsunami di majene tahun 1969".
Hasan. (22 November 2020). Wawancara "Gempa bumi dan tsunami di majene tahun 1969".
Het Vederland, Van Hier En Daar, Aardbevingen. Desember 1915.
Jama. (22 November 2020). Wawancara "Gempa bumi dan tsunami di majene tahun 1969".
Kuntowijoyo. (2016). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Leewuwarder Courant, Vloedgolf op Celebes: 600 Doden. 10 Maret 1969.
Mujabuddawat, M. A. (2015). The glorious buton sultanate 17 & 18th century in ecological archaeology review. Kapata Arkeologi, 11(1), 21–32.
Noor, D. (2014). Pengantar geologi. Yogyakarta: Deepublish.
Nurkholis, A. (2018). Mengenal pusat kebudayaan maritim: suku bajo, suku bugis, suku
buton, suku mandar di segitiga emas nusantara. https://doi.org/10.31227/osf.io/t2xup.
Nurmi. (24 November 2020). Wawancara "Gempa bumi dan tsunami di majene tahun 1969".
Pasau, G., Ferdy., & Tamuntuan, G. H. (2017). Pengamatan seismisitas gempa bumi di wilayah pulau sulawesi menggunakan perubahan nilai a-b. Jurnal Mipa Unsrat Online, 6(1), 31–35.
Rahman, A., Nurmalahayati, & Nazaruddin, M. (2020). Pengetahuan dan praktik lokal untuk pengurangan risiko bencana: konsep dan aplikasi (vol. 1). banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Saharuddin. (22 November 2020). Wawancara "Gempa bumi dan tsunami di Majene tahun 1969".
Sunarti, S. (2017). Kosmologi laut dalam tradisi lisan orang mandar di sulawesi barat. Jurnal Aksara, 29(1), 33–48.
Susanto, E., Arsyad, M., Subaer, S., & Setyahagi, A. R. (2020). Pemodelan waktu tiba gelombang tsunami di wilayah pesisir provinsi sulawesi barat. Prosiding Seminar Nasional Fisika PPs UNM, 2, 80–83. Makassar: PPs UNM.
Triyono, & Permana, H. (2010). Bertahan dari gempa bumi dan tsunami. Jakarta: LIPI Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v2i12022p108-118
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Historiography: Journal of Indonesian History and Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: