Dinamika perkebunan cengkeh branggah banaran di Desa Sidorejo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar pada tahun 1990-2005

Tedy Susanto, Dewa Agung Gede Agung

Abstract


Abstrak

Perkebunan Cengkeh Branggah Banaran, merupakan sebuah perkebunan peninggalan kolonial yang terletak di wilayah Kabupaten Blitar dan sampai saat ini masih eksis. Selama beroperasi perkebunan ini mengalami naik turun di berbagai aspek, diantaranya hasil produksi cengkeh dan jumlah pekerja. Dua aspek penting Perkebunan Cengkeh Branggah Banaran inilah yang akan menjadi fokus dari tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi yang didukung dengan pengumpulan sumber berupa arsip, wawancara dan literatur terdahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perkebunan ini pernah mengalami naik turun hasil produksi, pernah mengalami konflik yang berkepanjangan dengan penduduk sekitar. Pencurian hasil tanaman yang masih berupa bunga di pohon maupun yang sudah dipetik, kerusakan serta penanganan atas kejadian yang terjadi pada tahun itu.

 

Abstract

Branggah Banaran Clove Plantation, is a colonial heritage plantation located in the Blitar Regency area that until now still exists. During the production of this plantation experienced ups and downs in various aspects, including the production of cloves and the number of workers. Two important aspects of Branggah Banaran Clove Plantation are the focus of this article. This research uses historical research methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography supported by the collection of sources in the form of archives, interviews and previous literature. From the results of research conducted can be concluded this plantation has experienced ups and downs of production, and has experienced prolonged conflict with the surrounding population. Theft of plant products that are still in the form of flowers on trees and those that have been picked, destruction and handling of events that occurred in that year.


Keywords


Dinamika; Perkebunan; Cengkeh

Full Text:

PDF

References


Algra, N. E., & Gokkal, H. R. W. (1983). Kamus istilah hukum fockema andreae. Jakarta: BINA CIPTA

Arianto, P. E. (2013). Ekspedisi cengkeh. Makassar: Ininnawa & Layar Nusa

Arinda, W., & Yantu, M. R. (2015). Analisis produksi tanaman cengkeh di Desa Tondo. Agrotekbis, 3 (5), 653–660

Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, & Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. (2012). Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Blitar, Retrieved from https://docplayer.info/193490572-Badan-perencanaan-pembangunan-daerah-pemerintahan-kabupaten-blitar.html

Bello, A. U., & dkk. (2018). Kontribusi usahatani cengkeh terhadap pendapatan total keluarga petani cengkeh di Desa Pengeragoan Kecamatan Pekutatan Kabupaten Jembrana. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism), 7(4), 464-473. https://doi.org/10.24843/jaa.2018.v07.i04.p01

Damaya, M. W. &, & Budi, S. E. (2016). Perkebunan cengkeh Branggah Banaran Kabupaten Blitar Tahun 1961-1998. VERLEDEN: Jurnal Kesejarahan, 9(2), 141–150

Danarti. (2009). Budidaya dan penanganan pascapanen. Jakarta: Penebar Swadaya

Departemen Pertanian. (2007). Prospek dan arah pengembangan agribisnis cengkeh, retrieved from https://www.litbang.pertanian.go.id/special/publikasi/doc_perkebunan/cengkeh/cengkeh-bagian-a.pdf

Evans, K. (1998). Survey of recent developments. Bulletin of indonesian economic studies, 34(3), 5-36

Evizal, R. (2014). Dasar-dasar produksi perkebunan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hadiwijaya, H. T. (1979). Cengkeh: data dan petunjuk kearah swasembada. Jakarta: PT. Gunung Agung

Hk. Deinum. (1969). Tjengkeh. Yogyakarta: PM Pagilaran UGM

KEMENKEU. (1995). Undang-Undang Republik Indonesia. Pub. L. No. 11 TAHUN 1995, retrieved from https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1995/11tahun~1995uu.htm

Koran Antara, Konflik Tanah di Jatim Tertinggi Selama 2011, 23 Desember 2011.

Luthfi, M., & Kurniawati, A. (2018). Pengelolaan panen bunga cengkih (Syzygium aromaticum L.) di Kebun Branggah Banaran, Blitar, Jawa Timur. Buletin Agrohorti, 6(2), 188–197. https://doi.org/10.29244/agrob.v6i2.18940

Majalah Tempo. (1992). Tentang KBLI yang macet itu. Majalah Tempo.

Majalah Tempo. (2000). Insiden di Branggah Banaran. Majalah Tempo.

Mu’adi, S. (2008). Penyelesaian sengketa hak atas tanah perkebunan melalui cara non litigasi (suatu studi litigasi dalam situasi transisional). (Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro). Diterbitkan.

PT. Perkebunan Tjengkeh Branggah Banaran. (1972). Data keadaan tanah. BLITAR.

Ridhoi, R., & Adlani, M. N. (2020). Pokok ngudud keretek: kebiasaan ngudud dan munculnya ‘pabrik keretek’ di Kediri, Jawa Timur, 1970-an. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 4(1), 1–18. https://doi.org/10.33652/handep.v4i1.90

Rozzanah, H. (2008). Gerakan petani dalam masalah tanah di Perkebunan Branggah Banaran Kabupaten Blitar tahun 2000-2001. (Skripsi Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Jember). Tidak diterbitkan.

Sartono, K., & Suryo, D. (1991). Sejarah perkebunan di Indonesia: Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media

Soejono, R. (2007). Orde Baru dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka.

Sri Margana. (2003). The agrarian dispute and social basis of colonial plantation in Javanese principality: Views From Javanese Sources. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 18(2), 129-143.

Suhariningsih, & dkk. (2008). Alternatif model pengelolaan HGU (Perkebunan) berbasis land reform dan corporate social responsibility menuju reforma agraria. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciences), 20(1), 70–76.

Sunderlin, W.D., Resosudarmo, I.A.P., Rianto, E., & Angelsen, A. (2000). Dampak krisis ekonomi Indonesia terhadap petani kecil dan tutupan hutan alam di luar Jawa. In Dampak krisis ekonomi Indonesia terhadap petani kecil dan tutupan hutan alam di luar Jawa. Occasional Paper, 28(1), 1-38. https://doi.org/10.17528/cifor/000624

Doni. (2019). Wawancara “Pergantian tanaman cengkeh di PT. Perkebunan Tjengkeh Kebun Branggah”.

Santoso. (2020). Wawancara “Kendala perkebunan pribadi ataupun perkebunan milik pabrik”

Wicoro. (2020). Wawancara “Pemanfaatan cengkeh”

Suyono. (2020). Wawancara “Dinamika perkebunan cengkeh Branggah Banaran”




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v2i22022p238-251

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats