Pasang surut industri batik di Ponorogo tahun 1980-2006
Abstract
Batik Ponorogo sudah ada sejak tahun 1921, dibuktikan dengan adanya koperasi batik dan pabrik kain mori. Pada awal tahun 1980 industri batik Ponorogo mengalami kemunduran dan di tahun 1990-2000-an industri batik Ponorogo mulai menunjukan eksistensinya. Tujuan dari penulisan ini untuk menarasikan kondisi industri batik di Ponorogo yang pernah mengalami kejayaan di tahun 1960 dan mulai meredup di tahun 1980, berkembang lagi di tahun 2000-an. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukan pasang-surutnya industri batik di ponorogo yang terjadi sejak tahun 1960-2006. Pasang surutnya di pengaruhi oleh permodalan, pemasaran, kualitas kain, motif, perkembangan zaman, hingga regenerasi perajin batik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amrulloh, R. N. F., & Ratyaningrum, F. (2018). Batik lukis karya Guntur Sasono di Desa Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Periode 2008-2016. Jurnal Seni Rupa, 6(1), 653-662.
Anshori, Y., & Kusrianto, A. (2011). Keeksotisan batik Jawa Timur: memahami motif dan keunikannya. PT. Elek Media Komputindo.
Doellah, S. (2002). Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungannya. Danar Hadi.
Friyonika, C. D. (2022). The Contribution of Batik Diplomacy to Indonesia’s Economy (2008-2014) [Universitas Pelita Harapan]. http://repository.uph.edu/44483.
Hamdiyah, L. M. (2014). Dinamika industri Batik Kenongo Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun 1930-2012 [Universitas Negeri Malang]. http://repository.um.ac.id/54718/
Harsono, J., & Hutoyo, S. H. (2016). Penurunan status Kota Ponorogo (dari kota juragan menuju kota para pedagang dan buruh). Ekuilibrium: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi, 6(1), 52–59.
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.
Mawardhi, D., & Agustin, S. A. (2018). Perancangan Buku visual eksplorasi motif batik ponorogoan sebagai upaya pelestarian warisan budaya daerah. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 7(2), 102–107.
Mulia, D. (2015). Perkembangan Batik Lorog Pacitan Tahun 1980-2010. Avatara, 3(2), 213-222.
Nurainun, N. (2008). Analisis industri batik di Indonesia. Fokus Ekonomi, 7(3), 124-135.
Putra, A. T. D., & Trilaksana, A. (2018). Perkembangan Koperasi Batik “Pembatik” di Kabupaten Ponorogo Tahun 1953-1970. Avatara, 6(2), 133-142.
Safitri, A. F. R., Subagyo, S., & Jayusman, J. (2015). Perkembangan batik di Ponorogo tahun 1955-2015. Journal of Indonesian History, 4(1), 10-17.
Widiyahseno, B., Widaningrum, I., & Djuwitaningsih, E. W. (2020). PKM batik: pengembangan potensi batik Ponorogo. J-Dinamika: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 36–43.
Wirodihardjo, S. (1954). Ko-operasi dan Masalah Batik. Gabungan Koperasi Batik Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v2i32022p375-386
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Historiography: Journal of Indonesian History and Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: