Implementasi kebijakan Autarki pendudukan Jepang dalam produksi pangan dan sandang di Pulau Jawa tahun 1944

Khanifatul Hidayahti Khasanah, Grace Tjandra Leksana

Abstract


One of the factors that supported the success of the Asia Pacific War was the implementation of the right war strategy. The Japanese government then took political steps to implement an autarky policy to bind and control society to continue to comply with the rules and regulations implemented by the Japanese government in order to achieve victory in the war. For this reason, this research aims to explain the form of implementation of the autarky policy used by the Japanese government as a political tool to mobilize wealth and resources which are especially available on the island of Java to be directed towards supporting interests in the war. The method used is the historical method which consists of five stages, in the form of topic selection, heuristics (source collection), source criticism (verification), interpretation (source analysis) and historiography (writing). Through this research, it can be seen that the autarky policy implemented by the Japanese government was able to freely control food and clothing production to meet logistical needs during the war by using newspapers as a medium for preaching. Various forms of calls and appeals from the government are channeled through newspapers, such as calls to increase food production, land management and maximize the textile industry sector.

Salah satu faktor yang menunjang dalam keberhasilan Perang Asia Pasifik ialah dengan menerapkan strategi perang yang tepat. Pemerintah Jepang kemudian mengambil langkah politik untuk menerapkan kebijakan autarki guna mengikat dan mengontrol masyarakat untuk tetap tunduk pada peraturan dan ketetapan yang dijalankan oleh  Pemerintah Jepang guna mencapai kemenangan dalam perang. Untuk itu dalam penelitian ini bertujuan untuk memaparkan mengenai bentuk implementasi dari penerapan kebijakan autarki yang digunakan pemerintah jepang sebagai alat politik untuk memobilisasi kekayaan dan sumber daya yang khususnya tersedia di Pulau Jawa untuk diarahkan dalam menopang kepentingan dalam perang. Adapun metode yang digunakan ialah metode sejarah yang terdiri dari lima tahap, berupa pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber (verifikasi), interpretasi (analisis sumber) dan historiografi (penulisan). Melalui penelitian tersebut dapat diketahui bahwasannya kebijakan autarki yang diterapkan oleh pemerintah Jepang dapat dengan leluasa mengontrol produksi pangan dan sandang guna mencukupi kebutuhan logistik selama perang berlangsung dengan memanfaatkan media koran sebagai media propaganda. Berbagai bentuk seruan dan himbauan dari pemerintah disalurkan melalui media koran seperti halnya seruan untuk meningkatkan produksi pangan, pengelolaan lahan, dan memaksimalkan sektor industri tekstil.


Keywords


Kebijakan Autarki; Produksi Pangan Alternatif; Pengelolaan Lahan; Industri sandang

Full Text:

PDF

References


Aisyah, R. (2016). Industri Tekstil Pada Masa Penduduan Jepang Di Surabaya 1942- 1945. Universitas Airlangga.

Asia Raya. (1944, May 20). Kapoek Djawa Jang Termasjhoer Sebagai Bahan Itoe, Ialah Kapoek Randoe.

Asia Raya. (1944, May 20).Kapoek Djawa Terkenal di Seloeroeh Djawa: Tjoraknja Keboetoehan Kita.

Asia Raya.(1944, April 24).Keong (Bekidjot).

Asia Raya.(1944, April 15). Mari Memintal dan Menenoen: Di Bogor Shuu Tenoenan Tangan Dihidoepkan Lagi.

Asia Raya.(1944, July 12). Menjebarkan Kepandaian Menenoen Dikalangan Rakjat.

Asia Raya.(1944, May 25).Serat Rosella Sebagai Bahan Pakaian Rakjat.

Asia Raya.(1944, April 22).Tenaga Wanita.

Asia Raya.(1944, April 29). Tjatatan I: Tjantel (Andropogon Sorghum Brot).

Asia Raya. (1944, April 29).Tjatatan III: Makanan Sederhana Jang Sehat, Moerah dan Moedah Didapat.

Asia Raya. (1944, June 23).Topi Rotan Pengganti Topi Wadja.

Djoroewarta Dst. (1944, June 14). Memperlipat Hasil Boemi: Andjoeran Menanam Ketela Manis. Asia Raya.

Djoroe-warta Dst. (1944, April 15). Memperloeas Pertenoenan Bahan Pakaian. Asia Raya.

Djoroewarta S.S.A. (1944, September 2). Menghidupkan Kembali Pertenoenan Desa. Asia Raya.

Djoroe-warta S.S.A. (1944, February 23). Penanaman Soba. Asia Raya.

Djoroe-warta SJ. (1944, January 15). Pemboekaan Hoetan. Asia Raya.

Djoroe-warta M.A. (1944, June 1). Latihan Memintal Benang Di Garoet-Ken. Asia Raya.

Djoroe-warta S.d. (1944, April 4). Kemadjoan Peroesahaan Tenoen: Keboen-Keboen Kapas Diperloeas. Asia Raya.

Djoroewarta S.S.A. (1944, June 24). Oesaha Memperbanjak Bahan Pakaian. Asia Raya.

Domei. (1944, August 14). Bahan-Bahan Tjat Pakaian Dari Daoen-Daoenan Dan Toemboeh-Toembohan. Asia Raya.

Domei. (1944, February 26). Katoel Dapat Dijadikan Tempe. Asia Raya.

Domei. (1944, June 24). Menenoen Pakaian Sendiri: Dari Kapas Mendjadi Badjoe Dalam Tempo 23 Hari. Asia Raya.

Domei. (1944, July 31). Pertemoean “Tanja-Djawab” Antara Hoodoohan Dengan Wartawan Jang Telah Mengoendjoengi Paberik-Paberik di Tanah Jawa. Asia Raya.

Fadli, M. R., & Kumalasari, D. (2019). Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang. Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 13(2), 189.

https://doi.org/10.17977/um020v13i22019p189-205

Julianto, I. (2004). EKSPLOITASI EKONOMI PENDUDUKAN JEPANG DI SURAKARTA (1942-1945). Humaniora, Volume 16(1), 35–49.

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Tiara Wacana Yogya.

Kurasawa, A. (2015). Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di Pedesaan 1942- 1945. Komunitas Bambu.

Oktorino, N. (2016). Di Bawah Matahari Terbit: Sejarah Pendudukan di Indonesia 1941-1945. Elex Media Komputindo.

Pratama, A. (2018). Masa Pendudukan Jepang. Derwati Press.

Putri, D. L. (2014). Kebijakan Penyerahan Wajib Padi di Temanggung Ken Masa Pendudukan Jepang (1942-1945) [Universitas Sebelas Maret].

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/43004/Kebijakan-penyerahan-wajib- padi-di-Temanggung-Ken-Masa-Pendudukan-Jepang-1942-1945

SARI, D. K. (2012). Kebijakan Ekonomi Jepang Di Blitar Tahun 1942–1945. Repository.Unej.Ac.Id. https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76489

Samodra, P. F. (2023). 9 Manfaat Bekicot bagi Manusia dan Lingkungan yang Jarang Diketahui.Liputan6.Com.

https://www.liputan6.com/hot/read/5196664/9-manfaat-bekicot-bagi- manusia-dan-lingkungan-yang-jarang-diketahui

Sinar Baroe.(1944, February 5).Nasehat Penting: Tjara Memasak Gaplek.

Sinar Baroe.(1944, May 9).Tjantel Sebagai Pengganti Padi.

Sofianto, K. (2014). Garut Pada Masa Pemerintahan Pendudukan Jepang (1942- 1945). Sosiohumaniora, 16(1), 70.

https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v16i1.5684

van der Eng, P. (2008). Food Supply in Java during War and Decolonisation, 1940- 1950. In MPRA (Issue May). https://mpra.ub.uni-muenchen.de/8852/




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v3i42023p441-455

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats