Pemanfaatan Museum Sangiran sebagai sumber belajar Sejarah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kertosono
Abstract
This study aims to determine the use of the Sangiran Museum as a source of learning history in an effort to improve the History learning outcomes for class X students of SMA Negeri 1 Kertosono. The problem in this study is to analyze before and after the use of the Sangiran Museum to improve the History learning outcomes of students in grades X-9, X-10, and X-11. The method used in this study is a quantitative method with the type chosen is pre-experimental in the form of one-group pretest-posttest design. The use of the instrument as a test of increasing learning outcomes is in the form of a multiple choice question test. Data analysis used validity test, reliability test, and descriptive analysis based on the average learning outcomes of each student and class. The pretest results for class X-9 were 50.97 and it became 91.11 in the posttest, the pretest results for class X-10 were 39.13 to 91.47 in the posttest, and the pretest results for class X-11 were 41.41 to 85.52 in the posttest. The results showed that there was an increase in learning outcomes in each sample class.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan Museum Sangiran sebagai penggunaan sumber belajar Sejarah dalam upaya peningkatan hasil belajar Sejarah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kertosono. Permasalahan dalam penelitian ini adalah menganalisis sebelum dan sesudah adanya pemanfaatan Museum Sangiran terhadap peningkatan hasil belajar Sejarah siswa kelas X-9, X-10, dan X-11. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis yang dipilih adalah pre-eksperimental berbentuk one-grup pretest-posttest design. Penggunaan instrumen sebagai uji peningkatan hasil belajar berupa tes soal pilihan ganda. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis deskriptif berdasarkan dari rata-rata hasil belajar setiap siswa dan kelas. Hasil pretest kelas X-9 sebesar 50.97 dan menjadi 91.11 pada posttest, hasil pretest kelas X-10 sebesar 39.13 menjadi 91,47 pada posttest, dan hasil pretest kelas X-11 41.41 menjadi 85.52 pada posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar di setiap kelas yang menjadi sampel.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminah, S. (2018). Efektifitas Metode Praktikum dalam Meningkatkan Hasil belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Jurnal Indragiri, 1(4), 28–40.
Cintami, C., & Mukminan, M. (2018). Efektivitas Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Berdasarkan Locus of Control di SMA Kota Palembang. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(2), 164–174. https://doi.org/10.21831/socia.v15i2.22675
Crismono, P. C. (2017). Pengaruh Outdoor Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa. Junal Pendidikan Matematika Dan Sains, 4(2), 106–113.
Didik Sudibyo, wawancara pribadi, 20 September, 2019.
Elsy Ruspita Styaningrum, wawancara pribadi, 28 September, 2022.
Hartanti, S. (2017). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Pengaruh Globalisasi di Lingkungan dengan Model Snowball Throwing pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mrisen Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Dwija Utama, 36(9), 81–96.
Hartatik, S. (2017). Peningkatan Sikap Pluralitas dan Hasil Belajar PKN melalui Penerapan Problem-Based Learning (PBL) bagi Siswa Kelas xii-IPA 5 Semester Gasal SMA Negeri 5 Surakarta tahun 2016/2017. Jurnal Pendidikan Dwija Utama, 36(9), 69–76.
Haryono. (2013). Pembelajaran IPA Yang Menarik dan Mengasyikkan: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Kepel Press.
Kurniawan, A. (2014). Pengaruh Pemanfaatan Situs Kendeng Lembu sebagai Sumber Belajar Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: FIS UM.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Remaja Rosda Karya.
Mulyantari, E. (2016). Strategi Pengembangan Situs Manusia Purba Sangiran sebagai Daya Tarik Wisata Budaya. 14(1), 333–344.
Nisa, J. (2015). Outdoor Learning Sebagai Metode Pembelajaran Ips Dalam. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(1), 1–11. https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1339.Permalink/DOI
Priyatno, D. (2013). Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS. Gava Media.
Rohman, M. M. (2018). Pemanfaatan Situs dan Museum Manusia Purba Sangiran sebagai Media Pembelajaran IPS dan Sejarah Bagi Pelajar. Jurnal Sangiran, 7, 133–144.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group.
Septian Prasetyo, wawancara pribadi, 28 September, 2022.
Siregar, E., & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia.
Solichah, A. P., Parmin, P., & Nurhayati, S. (2013). Pengembangan Lembar Eksperimen IPA Terpadu Berbasis Inkuiri dalam Outdoor Learning Pada Tema Ekosistem. UNNES Science Education Journal, 2(2), 337–343.
Sudjana, N., & Rivai, A. (2007). Teknologi Pengajaran. Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R dan D. Alfabeta.
Sulistyanto, B. (2009). Warisan Dunia Situs Sangiran Persepsi Menurut Penduduk Sangiran. Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, 11(1), 57–80. https://doi.org/10.17510/wjhi.v11i1.144
Syukur, F. (2005). Teknologi Pendidikan. Rosail Media Group.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v3i32023p286-301
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Historiography: Journal of Indonesian History and Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: