Penanganan pandemi influenza di Jawa Timur tahun 1918-1920

Annisa Amalia, Dewa Agung Gede Agung

Abstract


This article discusses the handling of the influenza pandemic in East Java in 1918-1920. Like Covid-19, the nature of influenza is rapidly contagious so that in a short time it can infect the population until it is fatal, namely death. This raises questions about how the historical background and development of the influenza pandemic in East Java in 1918-1920, how the response of the community, doctors, health services, government and education agencies to the emergence of the influenza pandemic in East Java in 1918-1920, and how the form of handling the influenza pandemic in East Java in 1918-1920. The method used in this research uses the historical method, by searching and reading in-depth sources in archives, theses, books, and journals. This writing shows that the development of the influenza pandemic in East Java can be seen from the number of infected patients, and the death rate caused by the influenza pandemic. The influenza pandemic attack in East Java then led to responses from various parties including the health department which had denied that influenza was not dangerous, doctors and the public who experienced misinformation in their treatment, and the Surabaya government which denied the occurrence of influenza in several places. The form of handling the influenza pandemic in East Java is divided into two, namely medical and non-medical treatments.

Artikel ini membahas mengenai penanganan pandemi influenza di Jawa Timur tahun 1918-1920. Seperti Covid-19 sifat penyakit influenza ini cepat menular sehingga dalam waktu singkat mampu menginfeksi penduduk hingga berakibat fatal yakni kematian. Dengan adanya hal tersebut memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana latar sejarah dan perkembangan pandemi influenza di Jawa Timur tahun 1918-1920?, bagaimana respon dari masyarakat, dokter, dinas kesehatan, pemerintah dan dinas pendidikan terhadap munculnya pandemi influenza di Jawa Timur tahun 1918-1920?, dan bagaimana bentuk penanganan pandemi influenza di Jawa Timur tahun 1918-1920. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah, dengan melakukan penelusuran dan pembacaan sumber yang mendalam dalam arsip, skripsi, buku, dan jurnal. Penulisan ini menunjukkan bahwa perkembangan pandemi influenza di Jawa Timur dapat dilihat dari jumlah pasien terinfeksi, dan angka kematian yang disebabkan oleh pandemi influenza. Adanya serangan pandemi influenza di Jawa Timur ini kemudian memunculkan respon dari berbagai pihak diantaranya dinas kesehatan yang sempat membantah bahwa influenza ini tidak berbahaya, dokter dan masyarakat yang mengalami misinformasi dalam pengobatannya, dan pemerintah Surabaja yang membantah terjadinya influenza di beberapa tempat. Bentuk penanganan pandemi influenza di Jawa Timur dibagi menjadi dua yakni penanganan secara medis dan nonmedis.


Keywords


penanganan, pandemi influenza, sejarah kesehatan

Full Text:

PDF

References


Adji, F. T., & Priyatmoko, H. (2021). “Esuk Lara, Sore Mati”: Sejarah Pagebluk dan Penanggulangannya di Jawa Awal Abad XX. Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah Dan Budaya., 22(1), 43–64. https://doi.org/10.52829/pw.297

Ahdalena. (2021). Analisis kebijakan politik rezim Hindia Belanda dalam penanganan pandemi pada tahun 1918 dan peran negara dalam menangani covid-19 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Politik Program Studi Ilmu P.

Arnhemsche Courant, 1919.

Asmara, S. A. (2022). Flu Spanyol Di Jawa 1918-1920: Dari Penyebab, Hoax, Influenza Ordonantie, Hingga Kearifan Lokal Masyarakat Jawa. Mozaik : Kajian Ilmu Sejarah, 13(2), 89–110.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1918.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1919.

Bataviaasch Nieuwsblad, 1920.

Chandra, S. (2013). Mortality from the influenza pandemic of 191819 in Indonesia. Informal Services in Asian Cities, 67(February), 196–226. https://www.adb.org/sites/default/files/publication/820486/informal-services-asian-cities.pdf#page=281

Cipta, S. E. (2020). Upaya Penanganan Pemerintah Hindia Belanda Dalam Menghadapi Berbagai Wabah Penyakit dI Jawa 1911-1943. Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 8(2), 162–169. https://doi.org/10.26618/equilibrium.v8i2.3281

De Indiër, 1918.

De Indiër, 1918.

De Nieuwe Courant, 1919.

De Nieuwe Vorstenlanden, 1918.

De Locomotief, 1918.

De Locomotief, 1918.

De Preanger-Bode, 1919.

De Preanger-Bode, 1920.

De Sumatra Post, 1918.

De Sumatra Post, 1918.

De Tijd, 1919.

Dewi, N. R. (2013). Wabah influenza di Jawa Tahun 1918-1920. Journal Pendidikan Sejarah, 1(2).

Dragtster Courant, 1918.

Haagsche Courant, 1919.

Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië, 1919.

Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië, 1919.

Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië, 1919.

Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië, 1919.

Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië, 1919.

Het Vaderland, 1919.

Ikmal, N. M., & Noor, M. (2022). Indonesian Government Policies in Handling COVID-19. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 19(2), 155–167.

Leeuwarder Courant, 1919.

Mededeelingen van den Burgerlijken Geneeskundigen Dienst In Nederlandsch Indie

M. Khodafi, Wildayati Septiani, & Endi, R. (2020). Kilas-balik wabah di indonesia: mengurai kembali pandemi covid-19 melalui peristiwa flu spanyol 1918-1920. SULUK:Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 2(2), 1–16.

Memorie van Overgave MVO 2E Reel 10 (1919)

Nurdianto, S. A. (2021). Dokter Bumiputera Lulusan Stovia dan Kontribusinya dalam Penanganan Wabah Flu Spanyol di Hindia Belanda (1918-1920). Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah Dan Budaya., 22(1), 65–80. https://doi.org/10.52829/pw.298

Rukmantara, T.A., Wobowo, P., Alfian, M., M. Irsyam, T.W., Brahmantyo, K., Yuwono, H., Luwis, S. (2009). “Yang Terlupakan Pandemi Influenza 1918 di Hindia-Belanda”. Depok : Kerjasama antara Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, UNICEF Jakarta, Komnas FBPI.

Sarwono, S. (2022). Ravando (2020), Perang melawan influenza; Pandemi flu Spanyol di Indonesia masa kolonial, 1918-1919. Agus Suwignyo (ed.) (2020), Pengetahuan budaya dalam khazanah wabah. Wacana, 23(3), 728–732. https://doi.org/10.17510/wacana.v23i3.1010

Wardhana, H. W. (2022). Pandemi Flu Spanyol Tahun 1918 di Wilayah Mojowarno. Avatara, 12(2), 1–14.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v3i42023p503-521

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats