Perkembangan kawasan hijau transmigran Gedong Tataan, Pesaweran Lampung 1988-2020

Ainun Maulana Ilham, Ronal Ridho'i

Abstract


This study examines transmigration and the development of transmigrant areas. The study focuses on transmigration organized by the government and self-help as well as the development of transmigrant areas. The purpose of this study is to see how much influence and impact transmigration has on regional developments in transmigrant areas. This research uses historical method consisting of source collection, source criticism, interpretation and writing of historiography. The results of this study indicate that transmigration affects the development of migrant areas such as land conversion, deforestation, infrastructure development, employment, agriculture. As for other influences in the form of flood disasters that occur due to drainage reservoirs not being able to accommodate properly and the loss of green areas.

Penelitian ini mengkaji tentang transmigrasi dan perkembangan kawasan transmigran. Fokus dalam pengkajian ini ialah transmigrasi yang diselenggarakan pemerintah dan swakarsa serta perkembangan kawasan transmigran. Tujuan dari penelitian ini ialah melihat seberapa besar pengaruh dan dampak transmigrasi terhadap perkembangan kawasan di wilayah transmigran. Metode yang digunakan ialah metode penelitan sejarah yang terdiri dari pengumpulan sumber, kritik sumber, intepretasi dan penulisanhistoriografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa transmigrasi mempengaruhi perkembangan kawasan migran seperti deforestasi, penjualan satwa, pembangunan infrastruktur, fluktuasi curah hujan, pertanian dan pergantian lapangan pekerjaan. Adapun pengaruh lain berupa terjadinya bencana banjir yang terjadi akibat tampungan drainase tidak dapat menampung dengan baik dan hilangnya area hijau.

 


Keywords


transmigration; development; Gedong Tataan

Full Text:

PDF

References


Ayu, M. D. A. S. (2021). Dominasi Transmigran Ponorogo di Kelurahan Ponorogo. pdf. Journal of History, Culture and Civilization, 2, 12. https://doi.org/10.24042/jhcc.v2i1.8456

Badan Pusat Statistika. (1988). Kecamatan Gedong Tataan dalam Angka Tahun 1988. Pemerintah Indonesia.

Badan Pusat Statistika. (2008). Kecamatan Gedung Tataan dalam angka 2008. Pemerintah Indonesia.

Bintang Timoer. (1932, March 4). Pemberangkatan Transmigran dari Batavia.

BPS Gedong Tataan. (2011). Statistik Daerah Kecamatan Gedung Tataan 2011. Pemerintah Indonesia.

BPS Gedong Tataan. (2016). Statistik Daerah Gedung Tataan 2016. Pemerintah Indonesia.

BPS Gedong Tataan. (2019). Kecamatan Gedung Tataan Dalam Angka 2019. Pemerintah Indonesia.

BPS Lampung. (1988). Provinsi Lampung dalam Angka Tahun 1988. Pemerintah Indonesia.

BPS Lampung. (1998). Provinsi Lampung dalam Angka Tahun 1998. Pemerintah Indonesia.

BPS Lampung. (2008). Provinsi Lampung dalam Angka Tahun 2008. Pemerintah Indonesia.

Budianto, A. (2020). Ketegangan Sosial di Lampung Akibat Program Transmigrasi di Era 1950-an. Jurnal Candi, 20, 14

De Nieuwe Vorstenlanden. (1936). Neerslag in Gedong Tataan. De Nieuwe Vorstenlanden.

Dewi, A. K., & Imron, A. (2017). Masyarakat Kolonis Jawa di Pringsewu Tahun 1925-1945. FKIP Unila, 12.

Google Maps. (2022). Kecamatan Gedong Tataan Tahun 2022 [Map]. Ketransmigrasian 1905-1990. (n.d.). https://www.youtube.com/watch?v=Ns5PMyGX5NU

Leewarder Courant. (1932, July 30). De Olifant van Atjeh. Leeuwarder Courant.

Levang, P. (2003). Ayo Ke Tanah Sebrang: Transmigrasi di Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia.

Mac Andrew, C. (1983). Pemukiman di Asia Tenggara, Transmigrasi di Indonesia. Gadjah Mada University Press.

Medika, C., Abidin, Z., & Kasymir, E. (2016). Dampak El Nino Terhadap Produksi dan Pendapatan Agroindustri Berbasis Singkong di Desa Karang Anyar Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesaweran. 4(4), 8.

Nurlaela, A. (2016). Peranan lingkungan sebagai sumber pembelajaran geografi dalam menumbuhkan sikap dan perilaku keruangan peserta didik. Jurnal Geografi Gea, 14(1).https://doi.org/10.17509/gea.v14i1.3361

Pemerintah Republik Indonesia. (1958). Pokok-Pokok Penyelenggaraan Transmigrasi.

Perwarta Deli. (1932, February 19). Kolonialisasi Pertama.

Pratiwi, D., & Insani, M. (2019). Bagelan Desa Transmigrasi Pasca Reformasi di Lampung.pdf. Seminar Sejarah.

Provinciale Groninger Courant. (1961, February 21). Boer Bevecht Tijgers Met Schoffel Enstok. Provianciale Groninger Courant.

Saputra, H., Siringorongo, L. P., Suhendi, C., & Agustina, L. K. (2020). Identifikasi Struktur Geologi dan Petrografi di sekitar Observatorium Astronomi Lampung Gunung Betung. Journal of Science and Applicative Technology, 4(2), 91. https://doi.org/10.35472/jsat.v4i2.265

Satasviasch Neuwsblad. (1936). Na de droogte in Gedong Tataan. Satasviasch Neuwsblad.

Siswoko, B. D. (2008). Development, Deforestation and Climate Change. 8.

Situngkir, A. M. (2022). Analisis data curah hujan sebagai penyebab banjir di Gedongtataan, Lampung. Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan, 10(01), 99–112. https://doi.org/10.35450/jip.v10i01.277

Sudarno. (2018). The Colonization in Gedong Tataan 1905-1917. Paramita: Historical Studies Journal.

Suparno, E. (2007). Paradigma Baru Transmigrasi; Menuju Kemakmuran Rakyat. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Swasono, S. E., & Singarimbun, M. (1986). Transmigrasi di Indonesia 1905- 1985. Universitasi Indonesia.

Utomo, K. (1975). Masyarakat Transmigran Spontan di Daerah Wai Sekampung (Lampung). Gadjah Mada University Press




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v3i42023p522-534

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats