Peran KH. Abdul Kholiq Afandi dalam pembentukan masyarakat tritunggal: studi kasus Pondok Pesantren Nurus Siraj
Abstract
Abstract
The research aims to describe the role of KH. Abdul Kholiq Afandi in developing pesantren (Islamic boarding schools) and Islam by integrating formal education with religious studies. This system is considered an innovation for advancing education, which has a positive impact on the development of the Nurus Siraj pesantren. The study uses a sociological approach, which is deemed the most effective and facilitates the collection of the necessary data. The study employs both primary and secondary data sources. Data collection was carried out through interviews, observations, and documentation. The development of education can be seen from the existence of a tiered educational system, from Madrasah Ibtidaiyah (Elementary School) to Madrasah Tsanawiyah (Junior High School). The findings of this research show that the contributions of KH. Abdul Kholiq Afandi, as the main figure, played a decisive role in the development of the pesantren and Islam in the village of Tritunggal.
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsiaakan mengenai peran KH. Abdul Kholiq Afandi dalam mengembangkan pondok pesantren dan Agama Islam dengan memadukan sekolah formal dan agama. Sistem ini dinilai sebagai inovasi untuk mengembangkan pendidikan yang memiliki dampak positif bagi perkembangan pondok pesantren Nurus Siraj. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis yang dianggap paling efektif dan memudahkan dalam mendapatkan data yang dibutuhkan. Kajian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data didapat melalui kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Perkembangan pendidikan dapat dilihat dari adanya pendidikan berjenjang dari Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah Tsanawiyah. Hasil dan temuan penelitian ini menununjukan kontribusi pemikiran KH. Abdul Kholiq Afandi merupakan tokoh utama yang menentukan dalam perkembangan pondok pesantren dan Islam yang ada di Desa Tritunggal.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ayunda, D., & Ningsih, A. R. (2022). Fungsi dan Makna Tradisi Upacara Tingkepan di Desa Mahato. Journal of Literature Rokania, 1(2), 15–19. https://doi.org/10.56313/jlr.v1i2.145Document (2). (t.t.).
Agus M. Khotib Afandi, Wawancara, Lamongan, 26 Desember 2022.
Arsip Tulisan KH. Abdul Kholiq Afandi. 1991 M.
Asrory, “At-Tanwir 13, Memori Of Ramadhan Kareem 1438 H” (PP Nurus Siroj Tritunggal, 2017).
Fahrudi, E., & Alfadhilah, J. (2022). Makna Simbolik “Bulan Suro” Kenduri Dan Selamatan Dalam Tradisi Islam Jawa. Journal Of Dakwah Management, 1(2), Article 2.
Hamdan, H. (2018). Dayah dalam Perspektif Perubahan Sosial. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan, 8(1). https://doi.org/10.32505/hikmah.v8i1.402
Kamal, F., Mas’ud, A., & Uhbiyati, N. (2022). Biografi Kh. Muntaha (1912-2004) Sebagai Pemimpin Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Wonosobo. Ar-Risalah Media Keislaman Pendidikan dan Hukum Islam, 20(1), 133. https://doi.org/10.69552/ar-risalah.v20i1.1331
Komariah, N. (2016). Pondok Pesantren Sebagai Role Model Pendidikan Berbasis Full Day School. 5(2). Lingua—Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, 1, (t.t.).
Marliana N,L., Dwipantara P, B., Handayani, S, L., & Ardianto, P. (2022). Pengembangan Potensi Pedesaan DIY Melalui Pelatihan Pembuatan Paket Wisata Budaya Upacara Wiwitan. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(6). https://doi.org/10.31849/dinamisia.v6i6.11993
Mahdi, A. (2013). Sejarah Dan Peran Pesantren Dalam Pendidikan Di Indonesia. Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman, 2(1), 1-20.
Ma’mun Afandi, Wawancara, Lamongan 18 Januari 2023.
Muhammmad Nur Afandi, Wawancara, Lamongan, 28 Desember 2022.
Muhammad Syafiq, Wawancara, Lamongan, 30 Desember 2022.
M. Aziz, Nur. Wawancara, Lamongan 19 Mei 2022.
M. Nur Aziz dan Devi Nadhifa, “At-Tanwir 16, Memori Of Ramadhan Kareem 1444 H” (PP Nurus Siroj Tritunggal, 2023).
Musyafa’, A, et al, At-Tanwir 11 (Lamongan: pondok pesantren Nurus Siroj, 2015).
Nata, H. A. (2014). Sejarah pendidikan Islam. Kencana.
Rizkyawati, A. D. (2023). Tradisi Penguburan Ari-Ari di Masyarakat Kampung Jujuluk Dan Kaitannya Dengan Interaksi Sosial Di Masa Kini. 1.
Simamora, A., Ruwaida, I. M., Makarima, N. I. T., Raharja, P. L., Risma, N. A., Saputro, R. D., & Ardhian, D. (2022). Analisis Bentuk Dan Makna Perhitungan Weton Pada Tradisi Pernikahan Adat Jawa Masyarakat Desa Ngingit Tumpang. Kajian Antropolinguistik, 3(1).
Wajdi, M. B. N. (2017). Nyadranan, Bentuk Akulturasi Islam dengan Budaya Jawa. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, Seri 2, 989–997. https://doi.org/10.36835/ancoms.v0iSeri
Wati, F. Y. L. (2014). PESANTREN; Asal Usul, Perkembangan dan Tradisi Keilmuannya. Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.24014/jiik.v4i2.4781
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v5i12025p33-44
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: