Dinamika integrasi budaya: peran Islamisasi dalam transformasi struktur sosial Kerajaan Galuh abad ke-15-16
Abstract
Abstract
This study aims to analyze the social and cultural transformations in the Galuh Kingdom as a result of the spread of Islam. Employing a historical-qualitative approach, the research integrates document analysis and secondary data. The findings indicate that Islamization in Galuh was influenced by three main actors: religious scholars (ulama), merchants, and local rulers. Ulama played a pivotal role as educators and spiritual leaders, merchants introduced Islamic values through trade networks, and local rulers provided social and political legitimacy. The process of acculturation fostered harmony between local Hindu-Buddhist traditions and Islamic values, resulting in a unique cultural identity. This transformation is evident in the shift toward a more egalitarian social structure, the establishment of pesantren-based educational systems, and the adaptation of local traditions to align with Islamic values. The study contributes significantly to the historiography of Islamization in the Nusantara and serves as a reference for understanding cultural adaptation in the context of religion. Its findings are expected to promote the preservation of cultural heritage as part of national identity.
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsiaakan mengenai peran KH. Abdul Kholiq Afandi dalam mengembangkan pondok pesantren dan Agama Islam dengan memadukan sekolah formal dan agama. Sistem ini dinilai sebagai inovasi untuk mengembangkan pendidikan yang memiliki dampak positif bPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi sosial dan budaya di Kerajaan Galuh akibat penyebaran Islam. Menggunakan pendekatan historis-kualitatif, penelitian ini mengintegrasikan analisis dokumen, data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islamisasi di Galuh dipengaruhi oleh tiga aktor utama: ulama, pedagang, dan penguasa lokal. Ulama berperan sebagai pendidik dan pemimpin spiritual, pedagang memperkenalkan nilai Islam melalui jalur perdagangan, sementara penguasa lokal memberikan legitimasi sosial dan politik. Proses akulturasi menghasilkan harmoni antara tradisi lokal Hindu-Buddha dan nilai-nilai Islam, menciptakan identitas budaya yang unik. Transformasi ini terlihat dalam perubahan struktur sosial menjadi lebih egaliter, pembentukan sistem pendidikan berbasis pesantren, serta penyesuaian tradisi lokal dengan nilai-nilai Islam. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kajian sejarah Islamisasi di Nusantara dan menjadi referensi untuk memahami adaptasi budaya dalam konteks agama. Hasilnya diharapkan mendorong pelestarian warisan budaya sebagai identitas bangsa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Araniri, N., Nurhayati, E., Asmuni, A., & Djubaedi, D. (2023). The role of ulama for developing tolerant islamic education in majalengka regency's multicultural society. International Journal of Social Science and Human Research, 06(05). https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i5-19
Aspinall, E. (2007). From islamism to nationalism in aceh, indonesia. Nations and Nationalism, 13(2), 245-263. https://doi.org/10.1111/j.1469-8129.2007.00277.x
Boedi, O. (2021). Pemilihan lokasi pusat-pusat pemerintahan di kabupaten ciamis pada abad xvi -xix. Panalungtik, 4(2), 153-170. https://doi.org/10.24164/pnk.v4i2.66
Budimansyah, B., Lubis, N., & Falah, M. (2020). Tata ruang ibukota terakhir kerajaan galuh (1371 - 1475 m). Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 12(2), 123.
https://doi.org/10.30959/patanjala.v12i2.596
Darajat, Z. (2020). Warisan islam nusantara. Buletin Al-Turas, 21(1), 77-92. https://doi.org/10.15408/bat.v21i1.3827
Firman, A. (2024). Efektivitas budaya wayang kulit dalam penyebaran agama islam di nusantara oleh wali songo. JIMR, 2(6), 259-265. https://doi.org/10.62504/jimr573
Giwangkancana, G. (2023). Peran media digital dalam transformasi sosial masyarakat transisi di pangandaran jawa barat. Journal Social Society, 3(2), 68-79. https://doi.org/10.54065/jss.3.2.2023.332
Hilmy, A. (2024). Evolusi konstruksi agama di indonesia: sinkretisme dan koeksistensi dalam lanskap keagamaan. Integritas Terbuka Peace and Interfaith Studies, 3(1), 75-86. https://doi.org/10.59029/int.v3i1.33
Ilyas, M. (2020). Planting the character of islamic education during the demak kingdom and its relevance today. Al-Hayat Journal of Islamic Education, 4(2), 181. https://doi.org/10.35723/ajie.v4i2.92
Indrayani, N. and Purnomo, B. (2023). Transformasi politik ke jalur dakwah: studi analitis politik masyumi tahun 1960-1967. Diakronika, 23(1), 44-67. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol23-iss1/311
Jahroni, J. (2016). Islamisasi pantai utara jawa: menelusuri penyiaran islam di tanah betawi. Jurnal Lektur Keagamaan, 14(2), 369. https://doi.org/10.31291/jlk.v14i2.506
Kusmayadi, Y. (2022). "galuh” dan ciamis: sebuah tinjauan historis dan filosofis dalam urgensi perubahan nama kabupaten. Jurnal
Artefak, 9(1), 39. https://doi.org/10.25157/ja.v9i1.6981
Kusuma, A., Rahmawati, R., & Fathun, L. (2022). Model islam inklusif di indonesia sebagai kajian kritik terhadap teori “clash of civilizations”
Samuel P. Huntington. Journal of Political Issues, 3(2), 62-76. https://doi.org/10.33019/jpi.v3i2.71
Lubis, N., Muhzin, Z., Sofianto, K., Mahzuni, D., Widyonugrohanto, W., Mulyadi, R., … & Darsa, U. (2016). Rekonstruksi kerajaan galuh abad viii-xv. Paramita Historical Studies Journal, 26(1), 9. https://doi.org/10.15294/paramita.v26i1.5142
Mubarok, A. and Rustam, D. (2019). Islam nusantara: moderasi islam di indonesia. Journal of Islamic Studies and Humanities, 3(2), 153-168. https://doi.org/10.21580/jish.32.3160
Mustain, M. (2023). Dinamika fungsi masjid di indonesia: dari lokus pengajaran islam ke pemberdayaan sosial ekonomi umat. El-Hikmah Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam, 17(2), 109-121. https://doi.org/10.20414/elhikmah.v17i2.8998
Nurdin, A. (2016). Reposisi peran ulama dalam penerapan syariat islam diaceh. Al-Qalam, 18(1), 54. https://doi.org/10.31969/alq.v18i1.244
Permatasari, H. (2021). Proses islamisasi dan penyebaran islam di nusantara. Jurnal Humanitas Katalisator Perubahan Dan Inovator Pendidikan, 8(1), 1-9. https://doi.org/10.29408/jhm.v8i1.3406
Ratih, D. (2017). Kadipaten ciancang dalam perspektif lokal. Jurnal Artefak, 4(1), 67. https://doi.org/10.25157/ja.v4i1.572
Safar, M. (2023). Educational model for ulama cadres based on "mulazamah" method. International Journal of Education Humanities and Social Science, 06(06), 18-37. https://doi.org/10.54922/ijehss.2023.0607
Sahlan, M., Fajarni, S., Ikramatoun, S., Kamil, A., & Ilham, I. (2019). The roles of ulama in the process of post-conflict reconciliation in aceh. Society, 7(2), 251-267. https://doi.org/10.33019/society.v7i2.106
Sofianto, K. and Falah, M. (2020). Arti penting situs astana gede di kabupaten ciamis bagi masyarakat jawa barat. Mimbar Pendidikan, 5(1), 15-36. https://doi.org/10.17509/mimbardik.v5i1.24149
Susanto, E. and Abadi, M. (2016). Pesantren and the preservation of islam nusantara. Karsa Journal of Social and Islamic Culture, 23(2), 193. https://doi.org/10.19105/karsa.v23i2.718
Susilo, A. and Wulansari, R. (2019). Peran raden fatah dalam islamisasi di kesultanan demak tahun 1478–1518. Tamaddun Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam, 19(1), 70-83. https://doi.org/10.19109/tamaddun.v19i1.3401
Sutanto, H. (2022). Transformasi sosial budaya penduduk ikn nusantara. Jurnal Studi Kebijakan Publik, 1(1), 43-56. https://doi.org/10.21787/jskp.1.2022.43-56
Syam, S. (2019). Mengenal islamisasi: konflik dan akomodasi (kajian tentang proses penyebaran islam periode awal di nusantara). Al-Hikmah Jurnal Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, 1(2), 76-84. https://doi.org/10.15548/al-hikmah.v1i2.109
Wijayanti, F. (2023). Analisis nilai karakter dalam sejarah wayang beber wonosari, kabupaten gunung kidul, provinsi daerah istimewa yogyakarta. ngripstka, 1(1), 25-34. https://doi.org/10.62238/nagripustaka.v1i1.29
Zakaria, M. (2019). Kondisi sosial-ekonomi masyarakat kuna tatar sunda (abad v –xvi). Metahumaniora, 9(1), 85. https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v9i1.22867
Zulkifli, Z. (2013). The ulama in indonesia: between religious authority and symbolic power. Miqot Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 37(1). https://doi.org/10.30821/miqot.v37i1.79
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v5i12025p45-56
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JOIN Indexed By: