TANDA KELAS SEBAGAI KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH MONOLOG TEROR KARYA PUTU WIJAYA: KAJIAN SEMIOTIK
Abstract
Penelitian ini berjudul Tanda Kelas Sebagai Kritik Sosial dalam Naskah Monolog Teror Karya Putu Wijaya. Tujuan penelitian ini adalah : (1) memperoleh gambaran struktur naskah drama teror karya Putu Wijaya (2) mengetahui kritik sosial dan realitas sosial yang terkandung dalam naskah monolog teror karya Putu Wijaya. (3) Menganalisis unsur semiotik yang terkandung dalam naskah monolog teror karya Putu Wijaya. Pembahasan dari penelitian ini sangat penting karena dapat membuka wawasan masyarakat mengenai masalah-masalah sosial yang dihadapi negara kita, sehingga dapat membuat solusi dari permasalahan itu sendiri. Metode kualitatif deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan menggambarkan kesimpulan dengan menganalisis naskah drama teror karya Putu Wijaya dengan menggunakan pisau analisis semiotik. Sumber data nya adalah naskah monolog teror karya Putu Wijaya. Terdapat hasil analisis secara struktural mengenai alur, tokoh, latar dan didapatkan gambaran terkait tema dan amanat. Keadaan negara Indonesia dalam bidang sosial dan pendidikan menjadi tema dalam naskah drama tersebut. Penulis menemukan beberapa kritik sosial yang berkaitan erat dengan adanya kelas sosial di masyarakat yaitu kriris tentang keadilan, tanggung jawab, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang mengalami ketimpangan sosial. Tanda semiotik yang tekandung dalam naskah monolog teror karya Putu Wijaya yaitu menggunakan teori Charles Sander Pierce yang meliputi 2 ikon, 2 indeks perilaku, 1 indeks aktualisasi, dan 5 simbol.
Kata Kunci: Naskah Monolog, Kritik Sosial, Putu Wijaya, Semiotik
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anggraini, Purwanti. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Lingkaran sastra Berkarakter pada Mata Kuliah Kritik Sastra. Prosiding Senasgabud, 141-148.
Azizi, A. F., & Anggraini, P. (2019). Karakter Kerja Keras dan Karakterisasi Pada Tokoh dalam Novel Para Penjahat dan Kesunyian Masing-Masing. Alayasastra: Jurnal Ilmiah Kesusastraan, volume-15, Issue-1. 61-70.
Hakiki, Bani. (2021). Demonstrasi Guru di Bandung Menuntut Diangkat Menjadi PNS. (Online), (https://bandungbergerak.id/article/detail/1800/demonstrasi-guru-di-bandung-menuntut-diangkat-menjadi-pns), diakses pada 15 Desember 2021.
Hamilah. (2015). Masalah-Masalah Sosial dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer. Jurnal Humanika, volume-3, Issue-8. 78-90.
Iskandarwassid. (2003). Kamus Istilah Sastra. Bandung: CV. Geger Sunten
Kurniawan, Heru. (2011). Sosiologi Sastra: Teori, Metode, dan Aplikasi. Purwokerto: Graha Ilmu
Santosa, Puji. (1993). Kritik Sastra: Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Bandung: Angkasa
Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sumiyadi dan Durachman. (2014). Sanggar Sastra. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Dwi. (2016). Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: PT Buku Seru.
Suwondo, Tirto. (2003). Studi Sastra Beberapa Alternatif. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Wijayanti, M., & Dermawan, R. N. (2019). Masalah Sosial dan Kritik Sosial dalam Naskah Drama Monolog Sarimin Karya Agus Noor: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra. Caraka: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, kesastraan, dan Pemelajarannya, Volume-5, Issue-2. 63-64.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um007v7i12023p49-62
Refbacks
- There are currently no refbacks.
BASINDO indexed by:

BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya
Indonesian Language, Literature, and Learning Journal
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)
ISSN : 2579-3799 (media online) - SK no. 0005.25793799/JI.3.1/SK.ISSN/2017.04 - 6 April 2017
BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License