REPRESENTASI ‘KAFIR’ DALAM FILM HOROR INDONESIA

Dhevi EIR Mahelingga

Abstract


Sebagai sebuah pembentuk opini, film diuntungkan dengan fungsi komunikasi dan artistik yang dimiliki oleh bentuk medianya yang berupa audio dan visual. Representasi yang berbeda terhadap suatu makna teks yang disampaikan dalam sebuah film bisa membentuk opini publik yang berbeda pula, terlebih untuk isu-isu kontroversial yang  membuat publik semakin salah kaprah dalam memahami suatu makna. Melalui kajian ini, penulis berusaha menemukan representasi teks film yang berbeda dengan makna yang ada dalam referensi ilmiah. Penulis membatasi masalah pada dua film horor Indonesia, yakni Kafir (Satanic) Tidak Diterima Bumi dan Kafir Bersekutu dengan Setan. Kedua film tersebut dikaji melalui analisis tekstual sehingga dapat diketahui sejauh mana pergeseran makna istilah ‘kafir’ yang direpresentasikan di dalam film. Hasil dari kajian mengungkapkan makna ‘kafir’mengalami pergeseran makna degradasi atau peyorasi menjadi lebih berkonotasi negatif seperti direpresentasikan secara eksplisit dalam dialog maupun dalam adegan film.

Full Text:

PDF

References


Aminuddin. (2011). Semantik Pengantar Studi tentang Makna. Bandung: Sinar Baru.

Anam, Haikal Fadhil. (2018). “Konsep Kafir dalam Alquran: Studi Atas Penafsiran Asghar Ali” dalam Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Vo 2, No.2, Desember 2018. Palangkaraya: IAIN Palangkaraya.

Barker, Chris. (2004). The SAGE Dictionary of Cultural Studies. London: SAGE Publications Ltd.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. (1997). Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve.

Derry, Charles. (1977). Dark Dreams: A Psychological History of the Modern Horror Film. Ohio: A.S. Barnes Noble.

Galib, Muhammad. (2016). Ahl Kitab. Yogyakarta: IRCiSoD.

Ghazali, Abd Moqsith. (2009). Argumen Pluralisme Agama Membangun Toleransi Berbasis Alquran. Depok: Katakita.

Hall, Stuart. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: SAGE Publications Ltd.

Ibrahim, Idi Subandy. (2007). Budaya Populer sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Ida, Rachmah. (2014). Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Prenada Media Group.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2020). https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kafir. Diakses 11 Maret 2020.

Mandzur, Ibnu. (2009). Lisan al-Arab. Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Rusdiarti, Suma Riella. (2009). “Film horor Indonesia: Dinamika Genre” makalah pada Program Studi Ilmu Susastra UI. Depok: Tidak Diterbitkan.

Shihab, M. Quraish. (2005). Tafsir al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati.

Sirry, Mun’im. (2018). Islam Revisionis Kontestasi Agama Zaman Radikal. Yogyakarta: Suka Press.

Zuhaily, Wahbah. (1991). Al-Tafsir al-Munir fi al-Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj. Beirut: Dar al-Fikr.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um037v5i22020p86-95

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.