Abstract
Dalam proses konseling terjadi hubungan interpersonal antara konselor dan klien. Konseling lintas budaya terjadi bila dalam suatu proses konseling terdapat perbedaan-perbedaan antara konselor dan klien.yang terjadi antara konselor dan klien dapat terjadi karena adanya perbedaan jenis kelamin,usia,pekerjaan,agama,afiliasi politik. Layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan secara keseluruhan.Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien dengan usaha secara laras,unik,manusiawi sesuai keahlian berdasarkan norma-norma yang berlaku agar klien memperoleh konsep diri,kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mendatang.Dalam kehidupan sekelompok manusia dengan jumlah yang cukup besar dipastikan terdapat perbedaan-perbedaan dalam unsur-unsur sosial budaya yang mewarnai kehidupan mereka.Seluruh pengaruh unsur-unsur budaya dapat membentuk unsur subyektif pada diri individu. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia,bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.Apabila ia tidak mau bertanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dua sisi,yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa tanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatan itu dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.
Keywords
Pendekatan lintas budaya, konseling individu, tanggung jawab pribadi
References
Chrismastuti, dkk. 2014. Konseling Multikultural. http://www.academia.edu/99464 55/Konseling_Lintas_Budaya
Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal, Jakarta , Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kependidikan
Handarini, Dany M. 1994. Konseling Lintas Budaya. Malang: PPS Juntika, Achmad dan Nurihsan. 2006. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama. Juntika, Achmad dan Nurihsan. 2006. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2013, Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK, Jakarta, PPPPTK Penjas dan BK
Prayitno dan Amti, Erman. 1999. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Salahudin,
Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. Sudrajat, Akhmad. 2008. Tahapan Konseling Individual. http: //akhmad sudrajat.word press.com/2008/tahapan konseling individual, diakses tanggal 30-3-2015
Suharmawan, Wahid. 2010. Konseling Lintas Budaya. http://konselorindonesia.blogspo t.co.id/2010/11/konseling-lintasbudaya_29.html Sukiman. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Pembimbing. Yogjakarta: Paramitra Publishing.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.