Penalaran analogis siswa dalam menyelesaikan masalah geometri ditinjau dari perbedaan gender

Zaidatun Ni'mah; Agung Lukito; Budi Rahadjeng

doi:10.17977/um076v6i22022p116-124

Penalaran analogis siswa dalam menyelesaikan masalah geometri ditinjau dari perbedaan gender

Zaidatun Ni'mah, Agung Lukito, Budi Rahadjeng

Abstract

Penalaran analogis merupakan kemampuan seseorang dalam memetakan relasi pengetahuan saat ini dengan pengetahuan sebelumnya yang telah dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran analogis siswa laki-laki maskulin dan siswa perempuan feminin dalam memecahkan masalah geometri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penilitian menunjukkan bahwa penalaran analogis siswa dengan gender laki-laki maskulin lebih baik daripada siswa dengan gender perempuan feminin. Siswa bergender laki-laki maskulin mampu menggunakan tahapan penalaran analogis dengan baik. Sedangkan siswa bergender perempuan feminin sedikit mengalami hambatan pada tahap mapping sehingga pada tahap applying subjek tidak mampu mendeskripsikan kesamaan atau analogi yang terkandung.

Keywords

penalaran analogis, gender, geometri.

Full Text:

PDF

References

An Nurma, N. M., & Rahaju, E. B. (2021). Penalaran analogi siswa SMA dalam menyelesaikan soal persamaan logaritma ditinjau dari kemampuan matematika. MATHEdunesa, 10(2), 339–349. https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v10n3.p339-349

Antonietti, A., & Gioletta, M. A. (1995). Individual differences in analogical problem solving. Personality and Individual Differences, 18(5), 611–619. https://doi.org/10.1016/0191-8869(94)00187-W

English, L. D. (2004). Mathematical and Analogical Reasoning of Young Learners. Queensland University of Technology: Lawrence Erlbaum Associates.

Fachrurazi. (2011). Penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan UPI, (1), 76–89. Retrieved from http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/637/

Fikrati, A. N. (2020). Keterampilan spasial siswa SMA dalam menyelesaikan masalah geometri ditinjau dari perbedaan gender. (Disertasi, Universitas Negeri Surabaya).

Gentner, D. (1989). The mechanisms of analogical learning. In I. S. Vosniadou & A. Ortony (Eds.), Similarity and Analogical Reasoning (pp. 199–241). https://doi.org/10.1017/cbo9780511529863.011

Goswami, U. (1996). Analogical reasoning and cognitive development. In Advances in Child Development and Behavior (26). https://doi.org/10.1016/S0065-2407(08)60507-8

Lailiyah, S. (2014). Penalaran analogi: tinjauan tipe dan komponennya. Prosiding Seminar Nasional Exchange of Experiences Teachers Quality Improvement Program (TEQIP), (1), 1-11. https://www.academia.edu/33269288/Penalaran_Analogi_Tinjauan_Tipe_Dan_Komponennya

Mofidi, S. A., Amiripour, P., H., M., & Zadeh, B. (2012). Instruction of mathematical concepts through analogical reasoning skills. Indian Journal of Science and Technology, 5(6), 2916–2922. https://doi.org/10.17485/ijst/2012/v5i6.12

NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics

Özerem, A. (2012). Misconceptions in geometry and suggested solutions for seventh grade students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 55, 720–729. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.557

Putra, D. P. W., & Kristanto, Y. D. (2017). Some aspects on students’ mathematical reasoning in exploring group theory. International Conference on Research in Education, 219–230.

Putri, D. F. P., & Masriyah, M. (2022). Profil penalaran analogi siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar. MATHEdunesa, 11(1), 134–144. https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n1.p134-144

Ridhoi, M., Sulandra, I. M., Sukoryanto, & Nusantara, T. (2020). Analisis kemampuan penalaran analogis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 8(1), 21–25.

Sasongko, S. S. (2007). Konsep dan teori gender. N. Nangoy, (Ed.), (2nd ed.) BKKBN.

Sholihah, S. Z., & Afriansyah, E. A. (2017). Analisis kesulitan siswa dalam proses pemecahan masalah geometri berdasarkan tahapan berpikir Van Hiele. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 287–298. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i2.317

Silwana, A. (2021). Penalaran analogi siswa dalam menyelesaikan soal matematika ditinjau dari multiple intelligences, (Tesis, Universitas Negeri Malang). Retrieved from http://repository.um.ac.id/id/eprint/254764

Siswono, T. Y. E. (2009). Proses berfikir analogi siswa dalam memecahkan masalah matematika. Seminar Nasional Matematika, 2.

Siswono, T. Y. E. (2019). Paradigma penelitian pendidikan. In Nita (Ed.), Pengembangan Teori dan Aplikasi Pendidikan Matematika (1st ed., pp. 201–230). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sulistiowati, D. L. (2018). Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah geometri berdasarkan level berpikir Van Hiele, (Tesis, Universitas Pendidikan Indonesia).

Syafitri, V. R., Kamid, & Maison. (2021). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dengan menggunakan prosedur newman ditinjau dari gender. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 2998–3008. https://doi.org/10.52488/saintara.v5i2.94

Ummah, A. Q. (2020). Penalaran aanalogi siswa madrasah aliyah (MA) dalam memecahkan masalah trigonometri ditinjau dari gaya kognitif sistematis dan intuitif, (Tesis, Universitas Negeri Surabaya).

Vendetti, M. S., Matlen, B. J., Richland, L. E., & Bunge, S. A. (2015). Analogical reasoning in the classroom : insights from cognitive science. International Mind, Brain, and Education Society and Wiley Periodicals, Inc., 9(2), 100–106.

Wahyuni, Z., Roza, Y., & Maimunah, M. (2019). Analisis kemampuan penalaran matematika siswa kelas x pada materi dimensi tiga. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika AL QALASADI, 3. https://doi.org/https://doi.org/10.32505/qalasadi.v3i1.920

Wardhani, D. A. P., Subanji, S., & Qohar, A. (2016). Penalaran analogi siswa dalam menyelesaikan masalah luas dan keliling segitiga dan segiempat. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(9), 1764–1773. Retrieved from http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6771

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um076v6i22022p116-124