Strategi Membangun Budaya Akademik Mahasiswa

Supriyanto Supriyanto

Abstract


Abstract: This study aims to describe strategies in developing the academic culture of FIP Students along with its supporting and inhibiting factors. The research method used is case study. The Research subjects include faculty and department leaders, lecturers, sub-academic staff, and students. Data collection is using interviews, observation, and documentation. Data were analyzed descriptively qualitative. The result of the research shows: 1) the strategy on improving the academic culture of the students is to budget funds for scientific activities, collaborating student activities with academic activities, provide motivation and empowerment to students, involve students in research activities and community service, conduct training on scientific writing programs and plagiarism prevention, engaging students in various scientific competition events, facilitating the formation of a student scientific community, developing academic networks with foreign universities through student exchange, intensifying academic awareness; 2) supporting factors on improving student academic culture is the amount of financial and non-financial support from the leadership and availability of supporting resources, while the inhibiting factors are the low motivation of students to follow scientific activities and too many non-scientific activities in the work of student organizations.

 

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi dalam meningkatkan budaya akademik Mahasiswa FIP beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Subjek penelitian meliputi pimpinan fakultas dan jurusan, dosen, staf sub.bagian akademik, dan mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) strategi dalam meningkatkan budaya akademik mahasiswa adalah menganggarkan dana untuk kegiatan ilmiah, mensinergikan kegiatan kemahasiswaan dengan kegiatan akademik, memberikan motivasi dan penguatan kepada mahasiswa, melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian manyarakat, mengadakan pelatihan kepenulisan ilmiah dan pencegahan plagiasi, mengikutsertakan mahasiwa dalam berbagai kegiatan kompetisi ilmiah, memfasilitasi pembentukan komunitas ilmiah mahasiswa, membangun jejaring akademik dengan perguruan tinggi luar negeri melalui student exchange, mengintensifkan kepenasehatan akademik; 2) faktor pendukung dalam meningkatkan budaya akademik mahasiswa adalah besarnya dukungan finansial dan non finansial dari pimpinan dan tersedianya sumberdaya pendukung, sementara faktor penghambat adalah rendahnya motivasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ilmiah dan terlalu banyak kegiatan non ilmiah dalam program kerja organisasi mahasiswa.


Keywords


strategy; academic culture; student; strategi; budaya akademik; mahasiswa

Full Text:

PDF

References


Bektas, F.,Cogalty, N.,Karadaq, E., & Ay, Y. (2017). School Culture and Academic Achievement of Students: A Meta-analysis Study. The Antropologist: Routledge, 21(3), 482-488, doi: 10.1080/09720073.2015.11891837.

Bush, T. & Coleman, M. (2010). Leadership and Strategic Management in Education. London: Paul Chapman Publishing.

Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4 ed). Los Angeles: SAGE Publications, Inc.

Dewantara, K. H. (2013). Ki Hajar Dewantara: Pemikiran, konsepsi, keteladanan, sikap merdeka. Yogyakarta: Persatuan Taman Siswa.

Fidler, B. (2012). Strategic Management for School Development. London: Paul Chapman Publishing.

Gaspersz, V. (2019). Total quality management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Karmila, N. (2019). Peran penting kepemimpinan dan budaya organisasi dalam menciptakan anggota organisasi yang memiliki organizational citizenship behavior. Pedagonal: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 3(1), 15-21.

Melesse, S., & Molla, S. (2018). The contribution of school culture to students’ academic achievement: The case of secondary and preparatory schools of Assosa Zone, Benshangul Gumuz Regional State, Ethiopia. Research in Pedagogy, 8(2), 190-203. doi: 10.17810/2015.83.

Muchsini, B., & Siswandari. (2020). Class culture and the academic stress of digital natives generations. Cakrawala Pendidikan, 39(1). doi:10.21831/cp.v39i1.26910.

Nikmah, D. N. (2019). Hubungan Sikap Ilmiah, Kebebasan Akademik, dan Etika Akademik dengan Budaya Akademik Mahasiswa. Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan, 4(1), 29-44. http://dx.doi.org/10.17977/um027v4i12019p029.

Sahrandi, A. (2017). Tradisi Akademis Mahasiswa: Implimentasi Iklim Kultur Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Islam, 7(2). https://doi.org/10.38073/jpi.v7i2.46

Santana, S., & Suriani. (2009). Budaya Akademik Internasional Mahasiswa Indonesia di Australia dan Kanada. Jurnal Mimbar, 15(2), 119-142.

Shen, X., & Tian, X. T. (2012). Academic Culture and Campus Culture of Universities. Higher Education Studies, 2(2). http://dx.doi.org/10.5539/hes.v2n2p61.

Suteja, J. (2020). Membangun budaya akademik. Retrieved Desember 2020, from Research Gate Website: https://www.researchgate.net/publication/342519955.

Thamrin. (2012). Karakter budaya akademik dan hubungannya dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Universitas Negeri Medan. Jurnal Mediasi, 4(1). http://digilib.unimed.ac.id/415/1/Thamrin.pdf.

Zuchdi, D. (2010). Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Komprehensif: Terintegrasi dalam Perkuliahan dan Pengembangan Kultur Universitas. Yogyakarta: UNY Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um027v6i12021p011

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Supriyanto



 

Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan is indexed by:

       

 


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics Made Easy - StatCounter IP Stats