PENINGKATAN KEGIATAN EKONOMI KREATIF DI MASA PANDEMI BAGI PEMUDA DI DUSUN BRONGKOL

Margaretha Dharmayanti Harmanto, Yashinta Farahsani

Abstract


Dusun Brongkol, Kelurahan Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul terletak kurang lebih 12 KM dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dusun tersebut terletak di daerah pegunungan Desa Argodadi, Sedayu, Bantul. Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatan kegiatan ekonomi kreatif terutama bagi kelompok pemuda di Dusun Brongkol dengan pelatihan sablon, terutama di masa pandemic Covid-19 ini. Permasalahan utama dari dusun Brongkol adalah perlunya peningkatan kegiatan ekonomi kreatif untuk para pemuda-pemudi, agar dapat mengembangkan kegiatan organisasi yang lebih bermanfaat secara ekonomi. Ada tiga hal pokok terkait permasalahan tersebut, yaitu inisiasi ekonomi kreatif, perlunya pelatihan-pelatihan, dan desain edukatif. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: pertama pelatihan sablon dengan media kaos/ kain, kedua pelatihan bahasa Inggris untuk alternatif pemakaian Bahasa Inggris (broken English) untuk desain kaos. Pelatihan ini dipilih karena mitra pengabdian adalah para generasi muda yang mempunyai ide and kreatifitas yang tinggi. Diharapkan dengan pelatihan ini akan menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan ide mereka yang membuahkan hasil ekonomi yang bermanfaat bagi mereka secara khusus dan masyarakat desa secara umum, sekaligus sebagai sarana edukasi.


Full Text:

PDF

References


(UNDP), T. U. N. D. P. (2008). Swedish assessment of multilateral organisations.

Azizah, S. N. (2017). Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Pandanus Handicraft dalam Menghadapi Pasar Modern Perspektif Ekonomi Syariah ( Study Case di Pandanus Nusa Sambisari Yogyakarta ). Aplikasia, 17(2), 63–78.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, R. (2014). Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kusno, G. (2015). “Broken English” di Seputar Kita. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/gustaafkusno/54f6d4f1a33311c45c8b4941/broken-english-di-seputar-kita

Lindemann, S., & Moran, K. (2017). The role of the descriptor ‘broken English’ in ideologies about nonnative speech. Language in Society, 46(5), 649–669. https://doi.org/DOI: 10.1017/S0047404517000616

Suparwoko, W. (2015). Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Penggerak Industri Pariwisata Kabupaten Purworejo. Research, March.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v4i2p79-87

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index

JPDS Indexed By:

           

E-ISSN 2655-2469


Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,

View JPDS Stats