TRAINING OF TRAINERS (TOT) PENGAJARAN DAN BACA TULIS AKSARA KAGANGA BAGI GURU DAN PENGGIAT BUDAYA DI PROVINSI BENGKULU
Abstract
The Kaganga Script is one of the ancient scripts that existed in Bengkulu in the past. The existence of the Kaganga Script in the past can be proven by the discovery of hundreds of manuscripts in the media of bamboo, bamboo blades, bark, rattan, horns, paper, and so on. The Kaganga Script stores a lot of important information about the Bengkulu people in the past such as medicine, customary law, religion, and others. However, it is unfortunate that currently the number of Bengkulu people who master the reading and writing technique of the Kaganga Script is very rare, so some training is needed in the field of reading, writing, and teaching the Kaganga Script. The training was carried out for two intensive days at Mercure Hotel Bengkulu by presenting competent trainers. The results of the training show that: 1) more than 90 percent of participants understands the history of Kaganga script in Bengkulu; 2) 75 percent of participants can read and write basic using Kaganga script; 3) the majority of participants were declared competent to teach the Kaganga Script to the students.
Aksara Kaganga merupakan salah satu aksara kuno yang di masa lalu pernah eksis di Bengkulu. Eksistensi Aksara Kaganga di Bengkulu pada masa lalu dapat dibuktikan dengan ditemukannya ratusan manuskrip dalam media bambu, bilah bambu, kulit kayu, rotan, tanduk, kertas, dan lain sebagainya. Aksara Kaganga menyimpan begitu banyak informasi penting tentang masyarakat Bengkulu di masa lalu seperti ilmu pengobatan, hukum adat, keagamaan, dan lain-lain. Namun demikian, sangat disayangkan saat ini jumlah masyarakat Bengkulu yang menguasai teknik baca tulis Aksara Kaganga sangat jarang ditemukan, sehingga diperlukan pelatihan dalam bidang baca tulis dan pengajaran Aksara Kaganga. Kegiatan ini berupa Training of Trainer yang dilakukan kepada 30 orang peserta dari guru dan penggiat budaya yang bertujuan untuk menghasilan ahli baru dalam bidang baca tulis dan pengajaran Aksara Kaganga. Pelatihan dilakukan selama dua hari secara intensif bertempat di Mercure Hotel Bengkulu dengan menghadirkan trainer yang kompeten. Adapun hasil pelatihan adalah: 1) lebih dari 90 persen peserta pelatihan dapat memahami dengan baik sejarah Aksara Kaganga di Bengkulu, 2) 75 persen peserta pelatihan dapat membaca dan menulis dasar menggunakan Aksara Kaganga; 3) secara umum sebagian besar peserta pelatihan dapat dinyatakan kompeten untuk mengajarkan Aksara Kaganga kepada para peserta didik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azra, A. (1995). Jaringan ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII dan XVIII. Bandung: Mizan.
Baroroh-Baried, S., Sutrisno, S., Soeratno, S. C., Sawu, K. Z. I., & Istanti, K. Z. (1994). Pengantar teori filologi. Yogyakarta: BPPF Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
Coleman, J. S. (1988). Social capital in the creation of human capital. American Journal of Sociology, 94, S95–S120.
Economic and Social Commission for Asia and the Pasific. (2001). Train the trainer: Training fundamentals instructor’s reference manual. United Nations: Economic and Social Commission for Asia and the Pasific.
Fathurahman, O. (2003). Filologi dan penelitian teks-teks keagamaan. Makalah Dalam Seminar Lokal Project Implementing Unit (LPIU). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Hamid, A. (2006). Potensi modal sosial pada budaya lokal dalam pembangunan daerah. Jurnal Jaffray, 4(1), 1–6.
Ikram, A. (2020). Pengantar penelitian filologi. Jakarta: Mannasa.
Imadudin, I., & Nuralia, L. (2004). Sejarah Bengkulu berdasarkan kajian tekstual naskah “Bahuwa Inila Asal Usul”. Padang.
Jaspan, M. A. (1964). Folk Literature of South Sumatra Redjang Ka-Ga-Nga Texts. Canberra: The Australian National University.
Kaganga Pusaka Kita. (2021). Survey pemahaman dan kebutuhan pengajaran Aksara Kaganga untuk peserta didik SMP dan SMA di Bengkulu. Bengkulu: Kaganga Pusaka Kita.
Kemdikbud. (2013). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 238/M/2013 tentang Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2013. Indonesia: Kemdikbud.
Lowrie, S. (2005). Lesson from the sphere Traning of Trainers (ToT) course. Switzerland: The Sphere Project.
Rahayu, N. (2016). Literasi dan naskah Ulu abad XX pada berbagai kelompok etnik di Bengkulu. Wacana: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra dan Pengajaran, 14(2), 124–138.
Sarwono, S., & Astuti, N. J. (2007). Pemetaan penulis dan pusat penulisan naskah-naskah Ulu melalui penelusuran naskah-naskah Ulu di Provinsi Bengkulu.
Sarwono, S., & Rahayu, N. (2017). Pusat penulisan dan para penulis manuskrip Ulu di Bengkulu. UNIB Press.
Sedyawati, E. (2004). Pariwisata dan Pengembangan Budaya. Proceeding Konferensi Kepariwisataan Indonesia: Pariwisata Membangun Bangsa. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Team Laos. (2021). Training of Trainers (ToT). USA: USAID.
Van Der Meij, D. (2012). Kontekstualisasi Naskah dan Teks Lombok. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 3(2), 105–129.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v5i1p21-29
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index
E-ISSN 2655-2469
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,