DILEMA ANTARA KRISIS EKONOMI DAN TRADISI: EDUKASI MASYARAKAT DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI DESA LUMBANG, KABUPATEN PASURUAN

Faline Izza Nisa’u, Ananda Dwitha Yuniar, Fahim Syah, Florica Dwi Egadiantasari, Rizqi Ananda Alfita

Abstract


Early marriage is a form of phenomenon that is often found in Lumbang Village, this is motivated by various factors ranging from education, socio-culture, and economy. Efforts are needed to raise public awareness in preventing early marriage for adolescents and parents. Various efforts have also been made by village officials to help suppress early marriages that occur in Lumbang Village. So, this service aims to provide material on understanding the impact of early marriage from the health sector so that people become aware of the importance of health before deciding to get married and can reduce the number of early marriages that occur in Lumbang Village. The results of this field service concluded that most of the participants who attended the socialization still cared about their health, while among those who were married, based on social and economic factors, they were forced to choose early marriage. After this socialization activity, the implementing group monitored and reviewed the level of early marriage in Lumbang Village with marriage data through the Office of Religious Affairs (KUA) administrator.

Pernikahan dini menjadi salah satu bentuk fenomena yang banyak ditemui pada Desa Lumbang. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai faktor mulai dari pendidikan, sosial budaya, dan ekonomi. Diperlukan usaha untuk menyadarkan masyarakat dalam mencegah terjadinya pernikahan dini, baik pada remaja dan juga orang tua. Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh perangkat desa untuk turut menekan pernikahan dini yang terjadi di Desa Lumbang. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan materi pemahaman dampak melakukan pernikahan dini dari bidang kesehatan agar masyarakat menjadi peduli akan pentingnya kesehatan sebelum memutuskan untuk menikah dan dapat menekan angka pernikahan dini yang terjadi di Desa Lumbang. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini yakni menggunakan metode partisipatoris, dimana penulis dapat memperoleh hasil berupa gambaran, arahan, dan respon mitra secara langsung. Hasil dari pengabdian ini menyimpulkan bahwa dari sebagian peserta yang hadir pada sosialisasi masih banyak yang peduli akan kesehatan mereka sementara itu mereka yang sudah menikah didasari karena faktor sosial dan ekonomi sehingga mereka terpaksa memilih menikah dini. Pasca kegiatan sosialisasi ini kelompok pelaksana melakukan monitoring dan meninjau tingkat pernikahan dini di Desa lumbang dengan data pernikahan melalui pengurus di Kantor Urusan Agama (KUA).


Keywords


pernikahan dini; sosial budaya; remaja

Full Text:

PDF

References


Arofik, S., & Mustakim, A. (2022). Tinjauan psikologi keluarga dan sosial masyarakat terhadap praktik pernikahan dini di Kecamatan Ngronggot Nganjuk. Jurnal Pikir: Jurnal Studi Pendidikan dan Hukum Islam, 8(2), 1–21.

Hadiono, A. F. (2018). Pernikahan dini dalam perspektif psikologi komunikasi. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 9(2), 385–397.

Handayani, S., Nuraini, S., & Agustiya, R. I. (2021). Faktor-faktor penyebab pernikahan dini di beberapa etnis Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 24(4), 265–274.

Mahfudin, A., & Waqi’ah, K. (2016). Pernikahan dini dan pengaruhnya terhadap keluarga di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 33–49.

Maudina, L. D. (2019). Dampak pernikahan dini bagi perempuan. Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, 15(2), 89–95.

Mayangsari, W., Prasetyo, F. A., & Wulandari, K. (2022). Otonomi perempuan dalam mengambil keputusan menikah kembali pasca perceraian akibat pernikahan dini. Journal of Urban Sociology, 5(1), 4–19.

Ningsih, D. P., & Rahmadi, D. S. (2020). Dampak pernikahan dini di Desa Keruak Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(2), 404–414.

Ratnasari, D., Kartika, N. Y., & Normelani, E. (2021). Indikator yang mempengaruhi pernikahan dini di Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah), 2(1), 35–42.

Rofika, A. M., & Hariastuti, I. (2020). Social-cultural factors affecting child marriage in Sumenep. Jurnal PROMKES, 8(1), 12–20.

Setiawan, H. (2020). Pernikahan usia dini menurut pandangan hukum Islam. Borneo: Journal of Islamic Studies, 3(2), 59–74.

Suhadi, S., Baidhowi, B., & Wulandari, C. (2018). Pencegahan meningkatnya angka pernikahan dini dengan inisiasi pembentukan kadarkum di Dusun Cemanggal Desa Munding Kecamatan Bergas. Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia (Indonesian Journal of Legal Community Engagement) JPHI, 1(1), 31–40.

Triningtyas, D. A., & Muhayati, S. (2017). Konseling pranikah: Sebuah upaya meredukasi budaya pernikahan dini di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 3(1), 28–32.

Wowor, J. S. (2021). Perceraian akibat pernikahan dibawah umur (usia dini). Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(05), 814–820.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v6i2p120-127

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index

JPDS Indexed By:

           

E-ISSN 2655-2469


Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,

View JPDS Stats