STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SUKU BUGIS DI DESA KURAU, BANGKA TENGAH
Abstract
Desa Kurau, located in Bangka Tengah Regency, Bangka Belitung Islands Province, has been inhabited by the Bugis community since the 1960s. As the second largest ethnic group after the Malays, the Bugis community coexists with the majority Malay population, adapting their cultural practices accordingly. This study aims to analyze communication patterns between Bugis and Malay communities in Desa Kurau using a qualitative approach through communication ethnography. The research findings indicate that transactional communication dominates interactions in Desa Kurau. This includes transcendent communication in religious rituals, interpersonal communication in marriages, and group communication during communal activities. The communication patterns of Bugis communities in Desa Kurau are heavily influenced by their cultural values and history. Bugis Bone and Wajo communities exhibit communication patterns emphasizing cooperation and equality within their groups, using distinct cultural language and symbols. Meanwhile, communication between Bugis and Bangka Malay communities shows dynamic cultural and linguistic adaptations to maintain harmonious relationships. To enhance harmony and cooperation, it is recommended that local government and educational institutions develop intercultural communication education programs and strengthen community discussion forums involving community leaders from both ethnic groups.
Desa Kurau, yang terletak di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah dihuni oleh Suku Bugis sejak tahun 1960-an. Sebagai kelompok etnis terbesar kedua setelah Suku Melayu, komunitas Bugis hidup berdampingan dengan mayoritas penduduk Melayu dan menyesuaikan praktik budaya mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi antara masyarakat Bugis dan Melayu di Desa Kurau tersebut menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode etnografi komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi transaksional mendominasi interaksi di Desa Kurau. Bentuk komunikasi ini meliputi komunikasi transendental dalam ritual keagamaan, komunikasi antarpribadi dalam pernikahan, dan komunikasi kelompok dalam gotong royong. Pola komunikasi masyarakat Bugis di Desa Kurau sangat dipengaruhi oleh nilai budaya dan sejarah mereka. Masyarakat Bugis Bone dan Wajo menunjukkan pola komunikasi yang menekankan kerjasama dan kesetaraan dalam kelompok, menggunakan bahasa dan simbol budaya yang khas. Sementara itu, komunikasi antara masyarakat Bugis dan Melayu Bangka menunjukkan adanya adaptasi budaya dan bahasa yang dinamis untuk mempertahankan hubungan harmonis. Untuk meningkatkan harmoni dan kerjasama, disarankan agar pemerintah daerah dan lembaga pendidikan setempat mengembangkan program pendidikan komunikasi antarbudaya, serta menguatkan forum-forum diskusi komunitas yang melibatkan tokoh masyarakat dari kedua kelompok etnis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Basir, A., & Yasir, Y. (2017). Komunikasi antarbudaya masyarakat Suku Duano (Suku Laut) dengan masyarakat Suku Bugis di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragirihilir. Riau University.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif & desain riset: Memilih di antara lima pendekatan, terj. Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DeVito, J. A. (2019). The interpersonal communication book. Instructor, 1(18), 521–532.
Ellens, J. H. (2014). Seeking the sacred with psychoactive substances. ABC-CLIO.
Fitria, R., & Fadli, R. (2017). Makna simbol tradisi burak dalam komunikasi ritual suku Bugis di kota Bengkulu. Jurnal Al-Hikmah, 11(1), 103–117.
Forsyth, D. R. (2014). Group dynamics. Wadsworth Cengage Learning.
Hadawiah, H. (2022). Adaptasi komunikasi budaya Suku Bugis terhadap Suku Tidung di Kalimantan Utara. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS), 1, 391–400.
Hills, M. D. (2002). Kluckhohn and Strodtbeck’s values orientation theory. Online Readings in Psychology and Culture, 4(4), 3.
Juditha, C. (2015). Stereotip dan prasangka dalam konflik Etnis Tionghoa dan Bugis Makassar. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1), 87–104.
Khoiri, A., Iswatingsih, D., & Sudjalil, S. (2022). Analisis tanda pada adat pernikahan masyarakat Bugis-Bone kajian semiotika Charles Sanders Pierce. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 6(2), 133–143.
Koenig, H. G. (2015). Religion, spirituality, and health: A review and update. Advances in Mind-Body Medicine, 29(3), 19–26.
Kuswarno, E. (2008). Etnografi komunikasi: Pengantar dan contoh penelitiannya (Edisi 1). In Etnografi Komunikasi Prespektif Bahasa.
Liliweri, D. R. A. (2019). Konfigurasi dasar teori-teori komunikasi antar budaya. Nusamedia.
Mafiroh, K., & Wibowo, K. A. (2022). Analisis nilai budaya dalam promosi wisata akun instagram @Wonderfulindonesia dan @Japantravelcom. Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 6(2), 331–343.
Mukrimin, M. (2019). “Moving the kitchen out”: Contemporary Bugis Migration. Southeast Asian Studies, 8(3), 349–368.
Mulyana, D. (2023). Ilmu komunikasi suatu pengantar. Remaja Rosdakarya.
Nurilm, S. (2020). Pola komunikasi antar etnik Bugis dan Samawa dalam mempertahankan adat Papaseng di Desa Labuhan Mapin Alas Barat Sumbawa-NTB.
Rahim, A., Chandra, O. H., & Suryadi, M. (2023). Pemertahanan bahasa ibu dalam ranah keluarga pada masyarakat suku Bugis di Kepulauan Karimunjawa. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 6(4), 1027–1038.
Saleh, N. S., Rosli, M. S., & Syamsuri, A. S. (2022). Budaya masyarakat Bugis dalam aspek perkahwinan, komunikasi dan makanan warisan. Kajian Malaysia: Journal of Malaysian Studies, 40(2), 227–253.
Wheelan, S. A. (2005). The handbook of group research and practice. Sage Publications.
Wood, J. T. (2013). Interpersonal communication: Everyday encounters. Cengage.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v7i2p265-277
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index
E-ISSN 2655-2469
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,