The Ecopopulism Movement of the Samin Community against Cement Companies in The Kendeng Mountains

Enkin Asrawijaya

Abstract


The focus of this study is on the movement of the Samin group (indigenous people) in Bombong Hamlet, Sukolilo, Pati, Central Java, who are able to mobilize the masses, especially Kendeng farmers to oppose the establishment of a cement factory in the Kendeng mountainous area, because if a cement factory is established. will damage the environment which also has an impact on the local economy, especially the disruption of the profession of farmers due to loss of agricultural land and damage to springs that have supported them for their daily needs and to fertilize agriculture and feed and drink livestock. The theory and paradigm used in the discussion this time is to use the concept of ecopopulism, which is a social movement that focuses more on environmental sustainability because in it there is local livelihood which has been the mainstay of society, one of which is agriculture. so that this movement seeks to maintain the position of natural resources in the hands of local communities. The research method used was observation and in-depth interviews with Samin Bombong community leaders and there were also elements from Kendeng farmers. The results showed that there were three things that became the main focus of the birth of the ecopopulism movement, namely environmental, economic and legal factors. These three things form a movement ideology, namely ecopopulism, which has been able to attract many masses, especially Kendeng farmers, which eventually formed a movement organization, has a wide network, and resistance is open.

 

Fokus penelitian ini adalah pada gerakan komunitas Samin di Dusun Bombong, Pati, Jawa Tengah, yang mampu melakukan mobilisasi massa, terutama petani Kendeng untuk melawan pendirian pabrik semen di area pegunungan Kendeng, hal tersebut karena adanya kekhawatiran jika pendirian pabrik semen terlaksana maka akan merusak lingkungan yang berimbas pula pada perekonomian lokal, khususnya terganggunya profesi petani. Teori yang digunakan dalam pembahasan kali ini adalah menggunakan konsep ekopopulisme, yaitu sebuah gerakan sosial yang lebih menitik beratkan kepada kelestarian lingkungan karena di dalamnya terdapat penghidupan lokal yang selama ini menjadi andalan masyarakat, salah satunya pertanian, sehingga gerakan ini berupaya mempertahankan kedudukan sumber daya alam tetap berada di tangan masyarakat lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ada tiga hal yang menjadi sorotan utama lahirnya gerakan ekopopulisme, yaitu faktor lingkungan, ekonomi dan hukum. Ketiga hal inilah yang membentuk sebuah ideologi gerakan yaitu ekopopulisme, yang telah mampu menarik banyak massa terutama petani Kendeng yang pada akhirnya terbentuklah organisasi gerakan, memiliki jejaring yang luas, dan perlawananpun terbuka.


Keywords


Ecopopulism Movement, Samin Community, and Cement Companies

Full Text:

PDF

References


Arman, M. (2018). Buruk Rupa Pengelolaan Sumber Daya Alam. Sumber: Kompas.com 18 Agustus 2018.

Arisaputra, M. I. (2015). Reforma Agraria Di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Bavink,M.,Pellegrini, L., & Mostert, M. (2004).Conflict over natural resources in the global south: conceptual approaches. London: CRC Press/ Balkema.

Borras, S. M & Fransco, J. C. (2012). Global land grabbing and trajectories of agrarian change: A preliminary analysis. Journal of Agrarian Change 12(1), 34-59.

Brysk, A. (1995). "Hearts and Minds": Bringing Symbolic Politics Back In. Journal of polity27(4) 559-585.

Hale, C. R. (2002). Does multiculturalism menace? Governance, cultural rights and the politics of identity in Guatemala. Journal of Latin American Studies 34, 485-525.

Holder, C. L ., & Corntassel, J.J. (2002). Indegenous peoples and multicultural citizenship: Bridging collective and individual rights. Human Rights Quarterly 24(1), 125-151.

Hudayana, B. (2018). Pendekatan Antropologi Ekonomi. Yogyakarta: Kepel Press.

Li, T. (2001). Masyarakat adat, diferrence, and the limits of recognition in Indonesia’s forest zone. Modern Asian Studies 35 (03): 645-676.

Li, T. (2010). Indigeneity, capitalism, and the management of dispossession. Current Anthropology 52(3), 385-414.

Lucas, A. & Waren, C. (eds.) (2013). Land for the people: The state and agrarian conflict in Indonesia. Ohio: Ohio University Press.

Kaag, M, & Zoomers, A. (2014). The global land rush: Beyond the Hype.London: Zed Books.

Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Nomor: 540/039/2008 tentang Izin Pertambangan Daerah Eksploitasi Galian Golongan C Tanah Liat.

Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pati Nomor: 540/040/2008 tentang izin pertambangan Daerah Eksploitasi Galian Golongan C Batu kapur.

Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pati Nomor 540/052/2008 tentang Lokasi Penambangan Batu Kapur.

Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Pati Nomor 541/051/2008 tentang Lokasi Penambangan Tanah Liat.

Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pati Nomor: 591/001/2008 tentang Izin Lokasi Eksploitasi Daerah Pati.

Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pati Nomor 591/058/2008. tentang Izin Lokasi Eksploitasi Daerah Pati.

Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pati Nomor No. 591/021 tahun 2011tentangizin lokasi pedirian pabrik.

Marti, S. (2015). Kepemimpinan akar rumput dan pendidikan popular di Indonesia. Reflection and suggestions from movements for social and environmental change. The Samdhana Institute and life Mosaic.

Overbeek, W., Kroger, W., & Gerber, J. F. (2012). “An overview of industrial tree plantation conflict in the global South: conflict, trends, and resistance struggles.” EJOLT Report 3.

Peluso, N. L., & Lund, C. (2011). New frontiers of land control: Introduction. Journal of Peasant Sudies, 38(4), 667-681.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik IndonesiaNo. 17 tahun 2012tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 128 Tahun 2008 tentang penetapan kawasan karst lindung Sukolilo.

Petras, J., & Veltmeyer, H. (2006). Social movements and the state: political power dynamics in Latin America. Critical Sociology, 32(1), 432-440.

Rosset, P. (2008). Reforma Agraria: Dinamika Aktor dan Kawasan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Saugestad, S. (2001). The inconvenient Indegenous: Remote area development in Bostwana. Uppsala: Nordiska Afrikainstitutet.

Shiva, Vadhana. (2002). Water Wars, Privatisasi, Profit, dan Polusi. Yogyakarta: Insist Press.

Subono, N. I. (2017). Dari adat ke politik: transformasi gerakan sosial di Amerika Latin. Tangerang: Marjin Kiri.

Surat Pernyataan Bupati Pati No. 131/1814/2008 tentang Surat Pernyataan kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Surat Keputusan Bupati Pati Nomor 660.1/4767 tentang izin lingkungan pembangunan pabrik semen dan penambangan.

Undang-undang Republik IndonesiaNo.7 tahun 2004 tentang Sumber daya Air.

Wibowo,I. (2010).Negara Centeng.Yogyakarta: Kanisius.

Wibowo, I & Wahono, F. (2003). Neoliberalisme. Yogyakarta: Cinderalas Pustaka Rakyat Cerdas.

Yashar, D. J. (1998). Contesting citizenship: indigenous movements and democracy in Latin America. Comparative Politics 31(1), 23-42.

Sumber Internet

Anshor, M. (2013). Pertambangan dan Kehutanan, Dua Sektor dengan Berbagai Kepentingan dan Permasalahanya. Sumber: //anshor88.wordpress.com.

Hendriyono. (2011). Dua Tewas Akibat Banjir Bandang di Pati. Sumber: http://regional.kompas. com/read/2011/12/04/11162557/ 4 Desember 2011.

Sadikin. (2017). Perlawanan Petani, Konflik Agraria dan Gerakan Sosial. Peneliti Yayasan AKATIGA. Terdapat pada Jurnal: Analisis Sosial. http://www.neliti.com




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v5i1p35-47

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis

Editorial Office:
Sociology Program, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Malang
Semarang St. No. 5 Building I3-101 65145.
Phone. (0341) 551312. line. 375, 376 (20)
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/index
email: jsphum@yahoo.co.id

ISSN 2502-7875 (printed)
ISSN 2527-5879 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.