Makna Pendidikan dan Pewarisan Ajaran Samin bagi Masyarakat di Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Rohana Siti Nurkasanah, Agus Purnomo, Bayu Kurniawan

Abstract


Masyarakat Samin adalah salah satu komunitas di Jawa Tengah yang biasa dikenal dengan sedulur sikep. Masyarakat Samin muncul sebagai bentuk penolakan terhadap Belanda. Penolakan tersebut diikuti dengan sikap tidak setuju terhadap beberapa hal, misalnya keberadaan sekolah. Akan tetapi, perkembangan zaman yang semakin maju telah membawa banyak perubahan pada masyarakat Samin. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sejarah, makna pendidikan formal, dan ajaran Samin. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ajaran Samin yang dipelopori Samin Surosentiko pada tahun 1890 dan langsung diterima oleh masyarakat Blora. Hal tersebut dikarenakan keadaan masyarakat Blora sangat memprihatinkan. Tekanan dari pemerintahan Belanda pada bidang pendidikan, melalui sekolah masyarakat akan mendapat penanaman nilai yang berbasis kebudayaan Belanda. Sekitar tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, sedikit demi sedikit masyarakat Samin mulai menerima pendidikan formal. Mulai tahun 2000-an mayoritas masyarakat Samin sudah menempuh pendidikan formal sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Ajaran Samin yang masih dipegang teguh sebagai patokan hidup masyarakat Samin yaitu ucapan, pikiran, dan tingkah laku.

 

The Samin community is a community in Central Java which is commonly known as sedulur sikep. The Samin community emerged as a form of rejection of the Dutch. This rejection was followed by disagreement with several things, for example the existence of a school. However, the progress of the times has brought many changes to the Samin community. The purpose of this study was to describe the history, meaning of formal education, and Samin's teachings. This research uses qualitative research with a descriptive approach. The research was conducted in Sambongrejo Village, Sambong District, Blora Regency. Data obtained from primary and secondary data. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Based on the research, it can be concluded that the Samin teachings were pioneered by Samin Surosentiko in 1890 and were immediately accepted by the people of Blora. This is because the condition of the people of Blora is very apprehensive. The pressure from the Dutch government on education, through community schools, will get the inculcation of values based on Dutch culture. Around 1945 after Indonesia's independence, little by little the Samin people began to receive formal education. Starting in the 2000s, the majority of the Samin people have taken formal primary and junior high school education. The Samin teachings that are still firmly adhered to as the standard of life for the Samin community are speech, thoughts, and behavior.


Keywords


pendidikan formal; ajaran hidup; masyarakat Samin

Full Text:

PDF

References


Adiwikarta, S. (2019). Sosiologi Pendidikan Analisis Sosiologi tentang Praksis Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.

Akbar, D. (2017). Keluarga Bahagia Sembilan Memoar Luka Keluarga Indonesia. Radio Buku.

Alamsyah. (2015). Eksistensi dan Nilai-Nilai Kearifan Komunitas Samin di Kudus dan Pati. Jurnal Humanika, 21(1), 63–74. https://doi.org/10.14710/humanika.21.1.63-74

Bastari. (2018). Indonesia Educational Statistics In Brief. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BPS. (2018). Indikator Utama Sosial, Politik dan Keamanan Provinsi Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik.

Darmadi, H. (2019). Pengantar Pendidikan Era Global Konsep Dasar Teori, Strategi dan Implementasi dalam Pendidikan Globalisasi. An1mage.

Ermi, N. (2015). Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sosial pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 4 Pekanbaru. Jurnal Sorot, 10(2), 155–168. http://dx.doi.org/10.31258/sorot.10.2.155-168

Fauzia, A. (2019). Arti Memelihara Tradisi Pada Suku Samin Interpretative Phenomenological Analysis. Jurnal Empati, 8(1), 228–237.

Fauzie, Y. Y. (2018). Bank Dunia: Kualitas Pendidikan Indonesia Masih Rendah. Cnnindonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180607113429-284-304214/bank-dunia-kualitas-pendidikan-indonesia-masih-rendah

Hartanto, D. A. (2017). Local Wisdom of Sedulur Sikep (Samin) Society’s Marriage in Kudus: Perspective of Law Number 1 Year 1974 on Marriage. Jurnal Dinamika Hukum, 17(2), 133–138. http://dx.doi.org/10.20884/1.jdh.2017.17.2.723

Lestari, P. (2008). Analisis Perubahan Sosial pada Masyarakat Samin (Studi Kasus di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora. Jurnal Dimensia, 2(2), 20–31. http://dx.doi.org/10.21831/dimensia.v2i2.3403

Manijo. (2016). Dinamika Sedulur Sikep Kaliyoso: Geneologi Gerakan Dan Diskursus Pendidikan. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 11(1), 51–68. http://dx.doi.org/10.21043/edukasia.v11i1.804

Miles, M., & Huberman, A. (2014). Analisis Data Kualitatif. UI-Press.

Mumfangati, D. (2007). Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Samin Kabupaten Blora Jawa Tengah. Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blora.

Munawaroh, D. (2015). Etnografi Masyarakat Samin di Bojonegoro: Potret Masyarakat Samin dalam Memaknai Hidup Pelestarian Nilai Budaya. Balai Pelestarian Nilai Budaya.

Radendra. (2015). Manifestasi Ajaran Samin pada Kehidupan Penganutnya: Studi Kualitatif Fenomenologi pada Penganut Ajaran Samin di Blora. Jurnal Empati, 4(4), 118–123.

Rini, R. (2015). Pendidikan Formal dalam Perspektif Sedulur Sikep (Studi Kasus pada Sedulur Sikep Desa Klopoduwur Kabupaten Blora). Jurnal Solidarity, 4(2), 71–81. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity/issue/view/687

Rosidin. (2016). Role of Local Wisdom in Preserving The Religious Harmony of Samin Community in Blimbing Blora. International Journal of Latest Recearch in Science and Technology, 2(2), 25–30.

Rosyid. (2016). Upaya Komunitas Samin di Kudus Jawa Tengah dalam Mempertahankan Jati Diri di Tengah Problematika Kehidupannya. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, 42(2), 167–184. https://doi.org/10.14203/jmi.v42i2.670

Rusmawati. (2018). Makna Spiritualitas pada Penganut Samin. Jurnal Empati, 7(3), 164–173.

Siregar, N. (2013). Persepsi Orang Tua terhadap Pentingnya Pendidikan bagi Anak. Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik, 1(1), 11–27. https://doi.org/10.31289/jppuma.v1i1.548

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Wahy, H. (2012). Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama Dan Utama. Jurnal Ilmiah Didaktika, 12(2), 245–258. http://dx.doi.org/10.22373/jid.v12i2.451

Whiteford, P. (2014). Global Education First and Educate a Child: a Comparative Analysis. Policy Futures in Education, 12(6), 748-752. https://doi.org/10.2304%2Fpfie.2014.12.6.748

Yahya, I. (2009). Identitas Kearifan Lokal “Islam Samin” di Era Global. Jurnal Millah, 8(2), 209–223. https://doi.org/10.20885/millah.vol8.iss2.art1




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v6i2p108-118

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis

Editorial Office:
Sociology Program, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Malang
Semarang St. No. 5 Building I3-101 65145.
Phone. (0341) 551312. line. 375, 376 (20)
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/index
email: jsphum@yahoo.co.id

ISSN 2502-7875 (printed)
ISSN 2527-5879 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.