Pendidikan Multikultural Solusi Atas Konflik Sosial: Indikasi Intoleran dalam Keberagaman

Tri Diyah Lestari, Nurus Sa'adah

Abstract


Perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dapat menimbulkan masalah sosial seperti konflik sosial yang bersifat destruktif. Nilai yang beragam ini menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia yang merupakan negara majemuk dengan berbagai budaya dan agama. Kendati masyarakat Indonesia rentan konflik, diperlukan pemberian edukasi dan pendeskripsian mengenai  pendidikan multikultural sebagai solusi atas konflik sosial. Studi literasi atau kepustakaan dengan menggunakan teknik analisis wacana kritis atau model Critical Discourse Analysis (CDA) adalah metode yang peneliti pilih dalam penulisan ini. Hasil studi menunjukkan bahwa pendidikan multikultural menghendaki suatu proses untuk memberikan pemahaman potensi manusia untuk hidup saling menghormati, menghargai, dan toleran. Pendidikan multikultural merupakan upaya strategis sebagai alternatif mencegah atau mengatasi konflik sosial yang terjadi di Indonesia. Upaya strategis ini dilakukan melalui jalur formal yakni pendidikan pada sektor formal seperti sekolah dan informal yaitu di dalam masyarakat. Pendidikan multikultural sangat penting untuk dilakukan secara konsisten, berkesinambungan dan terstruktur sebagai kekuatan yang perlu dijaga dan dilestarikan


The flashy differences between values in society can cause social issues.  Such as social conflicts that are deductive.  This means that this arises from a sense of displeasure towards the other party.This is a big challenge for Indonesia, as a pluralistic country which consist various of cultures and religions.  Although Indonesia are vulnerable to conflict due to existing diversity, there needs to be education and description of multicultural education as a solution to social conflicts as a goal in this research investigation. The method used in this article is the study of literacy or literature using critical discourse analysis techniques or Critical Discourse Analysis (CDA) models.  Some of the main points in this article are that multicultural education is a process of providing an understanding about human potential to live with mutual respect, respect, and tolerance.  As a multicultural country, multicultural education is a strategic effort as an alternative to prevent or solve social conflicts that occur in Indonesia.  This strategic effort is carried out through formal channels, namely education in schools and informally, namely in the community. The conclusion in this article is that multicultural education is very important to do with consistently, continuously, and structured, because the multiculturalism awareness is a wealth and strength that should be maintained and preserved.


Keywords


pendidikan multikultural; konflik sosial; intoleransi

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M. A. (2018). Menengok Kembali Peran Agama di Ruang Publik. Jurnal Sosiologi Agama, 11(2), 157–84. https://doi.org/10.14421/jsa.2017.112-02

Anon. (2021a). Diancam Dibunuh, Jemaat Ahmadiyah Ngadu ke Komnas HAM. Detik.Com. https://news.detik.com/berita/d-900331/diancam-dibunuh-jemaat-ahmadiyah-ngadu-ke-komnas-ham

Anon. (2021b). Olga K. Logvinova | Publons. Publon. https://publons.com/researcher/3605228/olga-k-logvinova/

Anon. (2021c). Soal Larangan Ucapan Natal, SETARA Institute: Konservatisme Menguat di Kauman Jogja. Harianjogja.Com. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/10/31/510/1054072/soal-larangan-ucapan-natal-setara-institute-konservatisme-menguat-di-kauman-jogja

Arafah, S. (2020). Pernikahan ‘Bersahaja’ Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Bugis Kota Palopo. Mimikri, 6(2), 171–88.

Aryani, S. A. (2016). Orientasi, Sikap dan Perilaku Keagamaan (Studi Kasus Mahasiswa Salah Satu Perguruan Tinggi Negeri di DIY). Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, 11(1), 59–80. https://doi.org/10.14421/rejusta.2015.1101-04

Fathurrohman, M. N. H. A. (2017). Transformation Multicultural Education. Journal Multicultural of Islamic Education, 1(1).

Fernandez, M. (2021). Risk perceptions and management strategies in a post-disaster landscape of Guatemala: Social conflict as an opportunity to understand disaster. International Journal of Disaster Risk Reduction, 57(10). https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2021.102153

Furqaan, Z., & Fatonah, K. (2014). Pendidikan Multikultural Berbasis Masyarakat: Sebagai UpayaPengurangan Prasangka Di tengah Kemajemukan Masyarakat Indonesia. https://doi.org/10.5281/zenodo.1251485

Gani, I. (2019). Konseling Multikultular Dalam Penanganan Konflik Mahasiswa. Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, 6(2).

Haqien, D., & Rahman, A. A. (2020). Pemanfaatan Zoom Meeting untuk Proses Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 5(1). doi: 10.30998/sap.v5i1.6511.

Harrison, H. L., & Loring, P. A. (2020). Seeing beneath Disputes: A Transdisciplinary Framework for Diagnosing Complex Conservation Conflicts. Biological Conservation, . doi: 10.1016/j.biocon.2020.108670

Hidayat, U. S. (2018). Menumbuhkan Pendidikan Multikultural pada Peserta Didik Melalui Pembelajaran di Kelas. Bina Mulia Publishing.Irwandi, Irwandi, dan Endah Ratnawaty Chotim. 2017. “Analisis konflik antara masyarakat, pemerintah dan swasta. JISPO Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 7(2), 24–42.

Jedwab, R., Khan, A. M., Russ, J., & Zaveri., E. D. (2021). Epidemics, pandemics, and social conflict: Lessons from the past and possible scenarios for COVID-19. World Development, 147. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2021.105629

Kaisupy, D. A., & Maing, S. G. (2021). Proses Negosiasi Konflik Papua: Dialog Jakarta-Papua. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 10(1). http://dx.doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i1.27056

Kartikawati, D. (2019). The Implementation of Multicultural Educational Communication within the Islamic Education and Character Development (IECD) Subject at Elementary Schools in Indonesia. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 6(2). http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v6i2.693

Khobir, A., Jaeni, M., & Basith, A. (2019). Multikulturalisme dalam Pandangan Ulama Nusantara. Penerbit NEM.

Maulina, H. R. (2018). Pandangan hakim Pengadilan Agama kabupaten Kediri terhadap penolakan Itsbat Nikah akibat Poligami terselubung: Studi kasus perkara nomer 1362/pdt. g/2016/pa. Kab. Kediri.

Mudzakkir, A. (2017). Konservatisme Islam dan Intoleransi Keagamaan di Tasikmalaya. Harmoni, 16(1), 57–74. https://doi.org/10.32488/harmoni.v16i1.56

Muharam, M. (2016). Konservatisme dan Intoleransi Agama Pada Era Reformasi di Indonesia. @Trisula, 1(2), 5–5.

Mustafida, F. (2021). Pendidikan Islam Multikultural-Rajawali Pers: Konsep dan Implementasi Proses Pembelajaran Berbasis Nilai-nilai Multikultural. PT. RajaGrafindo Persada.

Mustamin, M. (2016). Studi Konflik Sosial di Desa Bugis dan Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima Tahun 2014. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 2(2), 185–205. http://dx.doi.org/10.36312/jime.v2i2.109

Pratiwi, M. E., Firman, & Rusdinal, R. (2019). Identifikasi Konflik Masyarakat Di Kerinci Dengan Perspektif Pendidikan Ips. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 79–83. https://doi.org/10.31004/jptam.v3i3.385

Purwasih, J. H. G., & Kusmantoro, S. M. (2018). Perubahan Sosial. Cempaka Putih.

Rahmat, M. (2019). Ensiklopedia Konflik Sosial.

Satriyo, Y. E. (2019). UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 12 Ayat 1 dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah Katolik.

Sinaga, B. (2017). Paradigma Lama Kontra Paradigma Baru Pembelajaran Di Sekolah. Generasi Kampus, 1(2).

Slamet. (2019). Nilai-Nilai Multikulturalisme: Sebuah Implikasi & Tantangan Negara-Bangsa Indonesia ke Depan.

Somantrie, H. (2011). Konflik dalam perspektif pendidikan multikultural. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(6), 66–72.

Sumarno, S. (2014). Problema dan resolusi konflik sosial di kecamatan johar baru-jakarta pusat. Sosio Konsepsia, 3(2), 1–16.

Tohani, E. (2020). Hubungan Dialektis Pendidikan dan Pembangunan. UNY Press.

Wahyudiyanto, D. (2021). Shalahuddin al-Ayyubi Vs Richard I “The Lion Heart” (Fase-fase Konflik di Akhir Perang Salib III). CV Jejak.

Wahyuni, E. N. (2020). Motivasi belajar. Vol. 1. disunting oleh R. Rusdianto. DIVA Perss.

Wulandari, T. (2020). Konsep dan Praksis Pendidikan Multikultural. UNY Press.

Yaqin, A. (2021). Pendidikan Multi Kultural. LKIS PELANGI AKSARA.

Yusuf, A. (2021). Pesantren Multikultural Model Pendidikan Karakter Humanis-Religius di Pesantren Ngalah Pasuruan-Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v6i2p140-154

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis

Editorial Office:
Sociology Program, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Malang
Semarang St. No. 5 Building I3-101 65145.
Phone. (0341) 551312. line. 375, 376 (20)
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/index
email: jsphum@yahoo.co.id

ISSN 2502-7875 (printed)
ISSN 2527-5879 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.