The Rational Choice of Outer Baduy People Choosing Non-Formal Education: Case Study at PKBM Kencana Ungu, Leuwidamar Village Lebak District

Rakhmat Hidayat, Minarmi Minarmi

Abstract


This research was conducted because there is a phenomenon of customary and educational dilemmas in the Baduy Tribe. The Baduy tribe has a usual prohibition for requiring their children to access formal education. This dilemma makes Non-Formal Education (PNF) an alternative mechanism for the Baduy Tribe to access education. The PNF was carried out through the existence of the Society Learning Center or Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kencana Ungu. This paper explains two critical things. Firstly, it describes the learning culture of the Outer Baduy people in PNF at PKBM Kencana Ungu. Secondly, it tells the people of the Outer Baduy Tribe choosing PNF at PKBM Kencana Ungu from the perspective of rational choices. This research uses a qualitative approach with descriptive methods—the data is obtained through observation, interviews, and documentation. The researchers interviewed 12 informants in-depth, namely traditional leaders, the Head of PKBM Kencana Ungu, three (3) tutors from PKBM Kencana Ungu, and seven (7) people from the Outer Baduy Tribe who accessed education at PKBM Kencana Ungu. The research location was at the Kencana Ungu PKBM in Dukuh Village, Leuwidamar Village, Leuwidamar District, Lebak Regency. The conclusion of this paper shows that the learning culture of the Outer Baduy Tribe has changed from an oral culture that was passed down from generation to generation to a written culture. This change in learning culture causes changes in the behavior of the Outer Baduy Tribe towards customary arrangements. This change in learning culture causes changes in the conduct of the Outer Baduy Tribe towards everyday arrangements. In addition, the primary considerations for the Outer Baduy people accessing education at PKBM Kencana Ungu are rational choices based on a calistung learning culture, rational choices based on social status, and rational choices based on mindset. The rational choice theory used in this paper refers to James Coleman. These various preferences have various implications for several aspects of the life of the Outer Baduy people, namely educational implications, socio-cultural implications, economic implications, and psychological implications. 

 

Pilihan Rasional Suku Baduy Luar Memilih Pendidikan Non Formal: Studi Kasus  di PKBM Kencana Ungu Desa Leuwidamar Kabupaten Lebak

Penelitian ini dilakukan karena ada fenomena dilema adat dan pendidikan di Suku Baduy. Suku Baduy memiliki larangan adat untuk mewajibkan anaknya mengakses pendidikan formal.  Adanya dilema tersebut menjadikan Pendidikan Non Formal (PNF) sebagai mekanisme alternatif bagi Suku Baduy untuk mengakses pendidikan. PNF tersebut dilakukan melalui keberadaan PKBM Kencana Ungu. Paper ini menjelaskan dua hal penting. Pertama, mendeskripsikan budaya belajar masyarakat Suku Baduy Luar pada PNF di PKBM Kencana Ungu. Kedua, mendeskripsikan masyarakat Suku Baduy Luar memilih PNF di PKBM Kencana Ungu dalam perspektif pilihan rasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti mewawancarai 12 informan secara mendalam, yakni tokoh pemimpin adat, Kepala PKBM Kencana Ungu, tiga (3) orang tutor PKBM Kencana Ungu dan tujuh (7) orang Suku Baduy Luar yang mengakses pendidikan di PKBM Kencana Ungu. Lokasi penelitian dilakukan di PKBM Kencana Ungu yang berada di Kampung Dukuh Desa Leuwidamar Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Kesimpulan dari paper ini menunjukkan bahwa  budaya belajar pada Suku Baduy Luar mengalami perubahan dari budaya lisan yang didapatkan secara turun-temurun saat ini berubah menjadi budaya tulisan. Perubahan budaya belajar ini menyebabkan perubahan perilaku Suku Baduy Luar terhadap tatanan adat. Selain itu, pertimbangan dasar masyarakat Suku Baduy Luar mengakses pendidikan di PKBM Kencana Ungu yaitu, pilihan rasional berdasarkan budaya belajar calistung, pilihan rasional berdasarkan status sosial dan pilihan rasional berdasarkan pola pikir. Teori pilihan rasional yang digunakan dalam paper ini mengacu kepada James Coleman.Berbagai preferensi tersebut memberikan berbagai implikasi pada beberapa aspek kehidupan masyarakat Suku Baduy Luar, yaitu implikasi pendidikan, implikasi sosial budaya, implikasi ekonomi dan implikasi psikologis.


Keywords


Baduy Outer Tribe; Non-Formal Education; Society Learning Center; Rational Choice.

Full Text:

PDF

References


Budiaman, Zid, Muhammad, Rakhmat Hidayat, and Saparuddin Mukhtar. 2018. “The Model of Baduy’s Community System to Anticipate the Social Environment Change.” Journal of Organizational Culture, Communications, and Conflict 22(2):1–11.

Coleman, James S. 1984. “Introducing Social Structure into Economic Analysis.” The American Economic Review 74(2):84–88.

Coleman, James.1986. ''Micro Foundations and Macrosocial Theory'' in Siegwart Lindenberg, James S. Coleman, Stefan Nowak (eds.), Approaches to Social Theory, New York, Russell Sage Foundation, pp. 345-363.

Creswell, John W. 2016. “Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran.” Yogyakarta: Pustaka Pelajar 5.

Djoewisno. 1987. Kehidupan Masyarakat Baduy. PT Cipta Pertama.

Ekadjati. 1995. Kebudayaan Sunda:Suatu Pendekatan Sejarah. Jakarta: Pustaka Jaya.

Hakiki, Kiki Muhamad. 2015. “Aku Ingin Sekolah; Potret Pendidikan Di Komunitas Muslim Muallaf Suku Baduy Banten.” Dalam Jurnal Realitas: Journal of Islamic & 1:1–18.

Hasan, Aliah B. Purwakania, and Eny Suwarni. 2012. “Policies and Practices for Promoting Multicultural Awareness of Indigenous Early Childhood Education in Indonesia.” International Journal of Child Care and Education Policy 6(1):63–94.

Hidayat, Rakhmat, and Putri Nurhidayati. 2018. “Gerakan Kemandirian Pangan Masyarakat Adat Cireundeu Cimahi.” Jakarta: Penerbit Labpendsos UNJ.

Kartawinata, Ade Makmur. 2020. “Etnografi Garna Tentang Kebudayaan Baduy (Catatan Untuk Mengenang Prof H. Judistira K. Garna, Ph.D).” Umbara 5(2):101. doi: 10.24198/umbara.v5i2.30663.

Kiling, Indra Yohanes, and Beatriks Novianti Bunga. 2014. “Penolakan Suku Baduy Dalam Dan Amish Terhadap Modernisasi: Kaitan Dengan Gejala Skizoid.” Media Kesehatan Masyarakat 8(2):162–70.

Krisna, Fransisca Nuraini. 2014. “Studi Kasus Layanan Pendidikan Nonformal Suku Baduy.” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 20(1):1–13.

Kuntoro, Sodiq A. 2006. “Pendidikan Nonformal (PNF) Bagi Pengembangan Sosial.” JIV-Jurnal Ilmiah Visi 1(2):14–18.

Manurung, Hafferson Happy, and Rina Astini. 2020. “The Influence of Destination Awareness, Destination Image and Destination Experience on Travel Decision to Baduy Cultural Tourist Destination, Banten.” Saudi Journal of Business and Management Studies.

Nasution, Isman Pratama, and R. Permana. 2022. “Model Sosialisasi Kearifan Lokal Masyarakat Baduy Dalam Pelestarian Hutan Kepada Generasi Muda Di Kampung Balimbing, Baduy Luar.” Paradigma: Jurnal Kajian Budaya 5(1):11.

Ngulwiyah, Istinganatul, Rt Bai Rohimah, Ratu Amalia Hayani, and Wardatul Ilmiah. 2022. “Perubahan Karakter Masyarakat Baduy Dalam Menghadapi Era Modernisasi.” Jurnal Pendidikan Karakter Jawara (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) 8(2).

Nida, Qotrun. 2018. “Bentuk Tanggungjawab Pemerintah Daerah Terhadap Pemenuhan Hak Hak Pendidikan.” Untirta Civic Education Journal 3(1).

Nurrochsyam, Mikka Wildha. 2021. “Moral Dilemma in Education of Baduy Community.” Kapata Arkeologi 17(2):85–96. doi: 10.24832/kapata.v17i2.85-96.

Mastiyah, Iyoh.2022. ''Madrasah Wiwitan Di Baduy. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan 18(1), 2020:36-53

Raharjo, Tri Joko, Tri Suminar, and Muarifuddin Muarifuddin. 2016.

“Peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Dalam Menanggulangi Kemiskinan Melalui Pendidikan Nonformal Di Jawa Tengah.” Journal of Nonformal Education 2(1).

Ritzer, George. 2012. “Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern.” Yogyakarta: Pustaka Pelajar 11:25.

Rosmilawati, Ila, and Dadan Darmawan. 2020. “Family Literacy of Baduy Tribe: An Ethnographic Study.” Kolokium Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 8(2):92–102. doi: 10.24036/kolokium-pls.v8i2.434.

Sutoto, Sutoto. 2017. “Dinamika Transformasi Budaya Belajar Suku Baduy.” Jurnal Penelitian Pendidikan 17(2).

Tempo.co.id.2020.Bagaimana Membangun Wisata yang Ramah Masyarakat Adat. https://www.tempo.co/dw/2918/bagaimana-membangun-wisata-yang-ramah-masyarakat-adat

Wicaksana, Harits Hijrah, and Asep Sumaryana. 2017. “Evaluation of Education Policy at Baduy Society, Lebak District-Banten Province.” Pp. 8–12 in International Conference on Public Policy, Social Computing and Development 2017 (ICOPOSDev 2017). Atlantis Press.

Van Zanten, Wim. 1995. “Aspects of Baduy Music in Its Sociocultural Context, with Special Reference to Singing and Angklung.” Bijdragen Tot de Taal-, Land-En Volkenkunde (4de Afl):516–44.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v8i1p1-20

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis

Editorial Office:
Sociology Program, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Malang
Semarang St. No. 5 Building I3-101 65145.
Phone. (0341) 551312. line. 375, 376 (20)
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/index
email: jsphum@yahoo.co.id

ISSN 2502-7875 (printed)
ISSN 2527-5879 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.