TAWAN KARANG DALAM PERPOLITIKAN KOLONIAL BELANDA DENGAN RAJA-RAJA BALI BERDASARKAN SURAT-SURAT KONTRAK ABAD KE-19

Muhammad Ilham, Rahyu Zami

Abstract


This article tries to explain the Tawan Karang Law which occurred in Bali in the 9th or 10th century until the entry of the Dutch colonials into the land of Bali. This law explains the right of the kingdoms in Bali to claim the ship and its contents which are stranded on the coast of their territory. This became a collision and a problem when many Dutch colonial ships were affected by this regulation. These conflicts then gave birth to various interpretations which later developed into warfare so that the colonial party wanted to force the abolition of the Tawan Karang law. The author on this occasion sought to explain based on the contents of the contract made by the Dutch Colonial

 

Artikel ini berusaha menjelaskan Hukum Tawan Karang yang terjadi di Bali pada abad ke-9 atau ke-10 sampai masuknya para kolonial Belanda ke tanah Bali. Hukum ini menjelaskan hak dari kerajaan-kerajaan di Bali untuk mengklaim kapal beserta isinya yang terdampar di pantai wilayah kekuasaannya. Hal ini menjadi sebuah benturan dan masalah ketika banyak kapal-kapal colonial Belanda yang menjadi korban akibat peraturan ini. Benturan-benturan ini kemudian melahirkan berbagai mutitafsir yang kemudian berkembang menjadi peperangan sehingga pihak colonial ingin memaksakan penghapusan hukum Tawan Karang. Penulis pada kesempatan ini berupaya untuk menjelaskan berdasarkan isi kontrak yang dibuat oleh Kolonial Belanda


Keywords


Hukum Tawan Karang, Surat-Surat Kontrak, Bali, Kolonial Belanda

References


Buku dan Jurnal

Baried, S. B. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: UGM.

Creese, H. 1997. New Kingdoms, Old Concerns: Balinese Identities in the Eighteenth and Nineteenth Centuries. Dalam A. Reid (Ed.), The Last Stand of Asian Autonomies: Responses to Modernity in the Diverse States of Southeast Asia and Korea, 1750–1900 (hlm. 345–366). https://doi.org/10.1007/978-1-349-25760-7_14

Depdikbud RI. 1977. Sejarah Daerah Bali. Jakarta: Departemen Pendidlkan Dan Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah Dan Budaya Proyek Penelitian Dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.

Farram, S. 1998. The Dutch conquest of Bali: The conspiracy theory revisited. Indonesia and the Malay World, 26(76), 207–223. https://doi.org/10.1080/13639819908729924

Guermonprez, J. F. 1989. Dual sovereignty in nineteenth‐century Bali. History and Anthropology, 4(1), 189–207. https://doi.org/10.1080/02757206.1989.9960797

Mirawati, I. 2013. Dari Perahu Sri Komala hingga Perang Puputan: Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanada. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 17(1), 33–42.

Pardi, I. W. 2018. Perdagangan Budak di Pulau Bali pada Abad XVII-XIX. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 20(1), 61–74.

Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. 2010. Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV. Jakarta: Balai Pustaka.

Pranoto, S. W. 2013. Sejarah Bali: Sebuah Upaya Totalitas. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 3(1), 207–216.

Purnawati, D. M. O. 2012. Polarisasi Geopolitik Kerajaan di Bali Abad XVI-XX. Media Komunikasi FIS, 11(3).

Ricklefs, M. C. 2009. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.

Suwitha, I. P. G. 2015. Elite Puri dalam Lanskap Politik Kontemporer di Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 5(1), 107–122.

Vickers, A. 2012. Bali Tempo Doeloe. Jakarta: Komunitas Bambu.

Vlekke, H. M. B. 2008. Nusantara Sejarah Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Wijaya, N. 2013. Puri Kesiman: Saksi Sejarah Kejayaan Kerajaan Badung. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 3(1), 33–64.

Wirawan, A. B. 2017. Adat Tawan Karang dan Konflik Kekuasaan di Bali dan Lombok pada Abad Ke-19/20. Abad: Jurnal Sejarah, 1(2), 188–198. Diambil dari jurnalabad.kemdikbud.go.id

Arsip dan Dokumen

ANRI, Contract met de Voerst van Badong (Eiland Balie) dd 28 November 1842

ANRI, Contract met Karang Assem dd 1 Mei 1843

ANRI, Contract met Boleleng dd 8 Mei 1843

ANRI, Contract met den Vorst van Tabanan (Eiland Bali) dd 22 Junij1843

ANRI, Contract met Bangli dd 25 Junij 1849

ANRI, Contract met Djembrana dd 30 Junij 1849

ANRI, Contract met Gianyar dd 13 Julij 1849

ANRI, Contract met Klongkong dd 13 Julij 1849




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v13i22019p217-227

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter