MAKNA PENGGAMBARAN "MUKA BINATANG" DAN “MUKA MANUSIA” PADA MASA PRASEJARAH DI INDONESIA: KAJIAN ARKEOLOGI POST PROSESSESUAL- PERSPEKTIF STRUKTURALISME "CLAUDE LÉVI-STRAUSS"

Blasius Suprapta

Abstract


Abstrak: Makna penggambaran "muka binatang" dan “muka manusia” dalam kehidupan Prasejarah Indonesia selalu berhubungan dengan masalah religi, khususnya bertumpu masalah upacara kematian. Dalam alam pikiran abstrak nirsadar hal ini berhubungan dengan konsepsi pemujaan roh nenek-moyang. Dalam tataran alam pikiran abstrak sadar berbentuk atau mewujud dalam kreatifitas atau perilaku tata cara upacara penguburan mayat. Dalam tataran alam pikiran abstrak, berupa atau mewujud menjadi berbagai bentuk fisik artefak hiasan muka binatang atau muka manusia. Dengan demikian maknanya merupakan simbol-simbol yang berhubungan dengan si mati yang telah berada di alam kematian. Inilah hasil kajian tentang makna penggambaran "muka bintang" dan “muka manusia” dalam kehidupan masyarakat Prasejarah Indonesia berdasarkan paradigma Arkeologi Post-Prossesual perspektif Strukturalisme Claude Lévi-Strauss.

Kata-kata kunci: "muka binatang", “muka manusia”, Arkeologi Post-Prossesual, Strukturalisme Lévi - Strauss

 Abstract: The meaning of "animal face" and the “human face” description in the life of Indonesian prehistory is related to religious issues, especially on the issue of death. In the unconscious mind , this is related to the conception of ancestor spirit worship, In the level of nature, the conscious mind is shaped or embodied in the creativity or behavior of the burial ceremony. In the level of abstract form or manifest becomes various forms of physical artifacts or animal face or human face. Thus the meaning is the symbols associated with the dead who has been in the realm of death. This is the result of the study of the meaning of "animal face" and “human face” in the life of Indonesian Prehistoric society based on the paradigm of Post-Prossesual archaeology and Structuralism of Claude Lévi-Strauss perspective.

Keywords: "animal face", “human face”, Post-Processual Archaeology, Structuralism Lévi – Strauss

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i12017p046


References


Ahimsa-Putra, H. 2009 Strukturalisme Lévi-Strauss, Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press

Fleming, A. 2006. "Post-processual Landscape Archaeology: a Critique" dalam Cambridge Archaeological Journal 16: 3, United Kingdom: McDonald Institute for Archeological Researc, hlm.267-280.

Hodder, I. 2000. "Symbolism, mean-ing and context" dalam Interpretive Archaeology: A Reader. London and New York: Leicester University Press.

Heekeren, H.R.van. 1936. "Megali-thische Overblijfselen In Besoeki", da-lam Djawa, jaargang XI, hlm. 1 -18

Heekeren, H.R.van. 1952. "Rock-Paintings and Other Prehistoric Dis-coveries Near Maros (South West Cel-ebes)" dlm. Laporan Tahunan 1950. Djakarta: Dinas Purbakala Republik Indonesia, hlm. 22 - 35.

Heekeren, H.R.van. 1972. "The Stone Age of Indonesia, 2nd rev.ed." Ver-handelingen KITLV, LXI, Den Haag: The Hague-Martinus Nijhoff

Heekeren, H.R.van.. 1992. "The Urn Cemetery at Melolo, East Sumba (In-donesia) "dalam Bulletin of the Ar-chaeological Service of the Republic of Indonesia. Jakarta: Dinas Purbakala Republik Indonesia

Howell, C. F. 1980. Manusia Purba (seri terjemahan). Jakarta: Tira Pustaka

Praseyo, B., 1981. Arti dan Fungsi Po-la Hias Pada Peninggalan Megalitik di Kecamatan Tlogosari dan Tegalampel, Bondowoso. Skripsi tidak diterbitkan. Jogyakarta: Fakultas Sastra dan Ke-budayaan, Universitas Gadjah Mada.

Soejono, R.P. 1977. Sistim-Sistim Pen-guburan Pada Akhir Masa Prasejarah di Bali. Disertasi tidak diterbitkan. Ja-karta: Universitas Indonesia

Soejono, R.P. 1992. "Complementary Notes on Prehistoric Bronze Culture in Bali" dalam 50 tahun Lembaga Pur-bakala dan Peninggalan Nasional. Ja-karta: Pusat Penelitian Arkeologi Na-sional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hlm.133-143

Soejono, R.P. 1984. "Jaman Prasejarah di Indonesia" dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid I. Jakarta: Balai Pustaka

Soejono, R.P. 2000. "Tinjauan tentang Perkerangkaan Prasejarah Indonesia" dalam Aspek-aspek Arkeologi No.5, Jakarta: Departemen Pendidikan Na-sional, Pusat Arkeologi

Suprapta, B. 1996. Lukisan Dinding Gua di daerah Pangkep: Suatu Kajian Tentang Makna Lukisan dalam Ke-hidupan Mesolitik. Tesis tidak diterbit-kan. Jakarta: Program Studi Arkeolo-gi, Bidang Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Pascasarjana, Universitas In-donesia

Suprapta, B.2015. Makna Gubahan Ruang Situs-Situs Hindhu-Buddha Ma-sa Siŋhasari Abad XII - XIII M di Saujana Dataran Tinggi Malang. Dis-ertasi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada

Suprapta, B. 2016. Catatan Perjalanan Deskripsi Tapel; Penutup Muka Manu-si dari Situs Kubur Kalang, Sriwing, Bojonegoro, Jawa Timur. Laporan tid-ak diterbitkan. Malang: Jurusan Se-jarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang

Callenfels, P. V. van S. 1932."Note premiminaire sur les foulles dans l'abri - sous - roche de Goewa Lawa a Sam-poeng" dlm. Hamage Premier Congres Prehistoire d'Extreme-Orien á Hanoi , Batavia: Albrecht & Co., hlm. 16 - 32


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Blasius Suprapta



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter