Pembelajaran Sejarah Lokal pada Kelas Sejarah (Model Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Lokal Kota Kudus dalam Rangka Meningkatkan Minat Siswa pada Sejarah)

R. Suharso

Abstract


Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya inovasi bahan ajar sejarah lokal guna memberikan penyegaran pada pembelajaran sejarah di Kelas. Penelitian menggunakan dua tahap dengan pendekatan Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Pada tahap pertama penelitian terfokus pada analisis data tentang konstruksi sosial dan morfologi Kota Kudus yang akan dijadikan sebagai dasar penyusunan model. Pada tahap kedua penelitian terfokus pada uji coba model pengembangan konservasi budaya dalam upaya melestarikan peninggalan-peninggalan sejarah di Kota Kudus. Penelitian pada tahap pertama menggunakan pendekatan kualitatif dan penelitian tahap kedua menggunakan pendekatan R and D. Model yang telah jadi digunakan sebagai bahan ajar untuk pembelajaran sejarah di kelas sejarah SMA Negeri se-kabupaten Kudus. Sejarah Kota Kudus, pada intinya, berpijak pada perkembangan dari kota pada masa Pemerintah Hindia Belanda dan tokoh yang terkenal adalah Sunan Kudus.

Kata-Kata Kunci: Pembelajaran Sejarah, Sejarah Lokal, Model Pengembangan

 Abstract: This research is motivated by the need for innovation of local history teaching materials in order to give a fillip to the teaching of history in the classroom. This study was carried out a two-stage approach to Research and Development. In the first phase of the study focused on the analysis of data about the social construction and morphology of the Kudus City that would serve as the basis for the preparation of a model. In the second phase of the study focused on the development of testing models of cultural conservation in an effort to preserve the historical relics in Kudus. Research on the first phase of the study used a qualitative approach and the second stage using the approach of R and D. The model has been used as teaching materials for teaching history in some high schools in Kudus district. History of Kudus, in its substance, based on the development of Kudus in the period of Dutch-Indies and the fame figure of Saint Kudus.

Keywords : history learning, local history, research and development

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i12017p095


References


Salam, S. 1977. Kudus Purbakala dalam Perjuangan Islam. Kudus: Menara Kudus.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Suryo, D. 1989. Hari Jadi Kudus. Yogyakarta: Tim Peneliti Jurusan Sejarah Fakultas Sastra UGM.

Triyanto. 2001. Makna Ruang dan Penataannya dalam Arsitektur Rumah Kudus. Semarang: Kelompok Studi Mekar.

Syafwandi. 1985. Menara Mesjid Kudus dalam Tinjauan Sejarah dan Arsitektur. Jakarta: Bulan Bintang.

Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa, Wajah dan Tata Pameran Seni Rupa. Yogyakarta: Galang Press.

Arifin, M. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Jupriono. 2005. Eksistensi Masjid Menara Kudus di Tengah Modernisasi Kota. Suara Merdeka: Edisi Sabtu 17 Agustus 2005

Nugroho, A. 2002. Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Kabupaten Kudus Tahun 2005-2010. Skripsi. Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang.

Dinas Pekerjaan Umum. 1986. Data Arsitektur Tradisional Kudus. Semarang: Departemen Tenaga Kerja.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 R. Suharso



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter