Soekarno dan diplomasi Indonesia

Arifin Suryo Nugroho

Abstract


Abstrak. Politik luar negeri Soekarno yang lebih condong ke kiri memunculkan kecemburuan dari pihak barat. Inggris mencoba menggabungkan wilayah koloninya di Semenanjung Malaka, Singa-pura dan Kalimantan Utara menjadi satu dalam Federasi Malaysia. Rencana ini kemudian ditentang oleh Pemerintah Indonesia. Presiden Soekarno berpendapat bahwa Federasi Malaysia merupakan Negara bentukan Inggris, dan hal ini memungkinkan bagi Inggris untuk melakukan kontrol atas Asia Tenggara khususnya Indonesia sebagai tetangga terdekat. Presiden Soekarno mengumumkan Indonesia keluar dari keanggotaan PBB. Presiden Soekarno kemudian membentuk kekuatan baru, yaitu The New Emerging Force (NEFO) sebagai representasi negara-negara dunia ketiga sebagai kekuatan baru untuk melawan kedigdayaan The Old Establsihed Force (OLDEFO) yang berisikan negara-negara maju. Memasuki penghujung tahun 1965 hubungan antara Indonesia semakin erat dengan Cina. Apa yang dilakukan Soekarno ini sebenarnya sebagai salah satu upaya untuk mengimbangi kekuatan militer di dalam politik Indonesia yang semakin menguat.
Kata-kata kunci: Soekarno, diplomasi Indonesia, NEFO, GANEFO
Abstract. The foreign policy of Soekarno looking at the left makes the jealousy of the Western coun-tries. England tries to unite all Malay colonies, Malay Peninsula, Singapore, and North Borneo be-coming a Malay federation. This plan then is refuted by Indonesian. Soekarno argues that the fed-eration formed by England and this will lead a control upon Southeast Asia including Indonesia as nearest neighbourhood country. Soekarno announces that Indonesia will leave from the United Na-tions. He forms the new power of The New Emerging Force (NEFO) as the representation of the third world resisting The Old Established Force (OLDEFO) consisting of the developed countries. Soekarno approaches the communist block as an effort to equalize the military power in the Indone-sian politic.
Keywords: Soekarno, Indonesian diplomatic, NEFO, GANEFO

DOI: dx.doi.org/10.17977/um020v10i22016p125


References


Loebis, A.B. 1992. Kilas Balik Revolusi: Ke-nangan, Pelaku, dan Saksi. Jakarta: UI Press.

Nugroho, A.S. 2010. Fatmawati Sukarno: The First Lady. Yogyakarta: Ombak.

Legge, J.D. 1972. Sukarno Sebuah Biografi Poli-tik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sabir, M. 1990. Quo Vadis Nonblok. Jakarta: CV Haji Masagung.

Hatta, M. 1948. Mendajung Dua Karang: Keterangan Pemerintah Diutjapkan Oleh Drs. Mohammad Hatta Dimuka Sidang BPKNIP. Yogyakarta: Ke-menterian Penerangan Republik Indonesia.

Soekarno. 1989. Pancasila dan Perdamaian Dunia. Jakarta: CV Haji Masagung.

Tim Balai Pustaka. 1946. Kumpulan Pidato Presi-den Soekarno, Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta, Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Jakarta: Balai Pustaka.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Arifin Suryo Nugroho



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter