Bahan Ajar Alternatif Berbasis Biografi

Grace Leksana

Abstract


Abstrak. Pengembangan bahan ajar alternatif berbasis biografi perlu dikembangkan karena dua alasan. Pertama pijakan filosofis keilmuan dan yang kedua teknik pendidikan. Kedua hal ini bermuara pada kebosanan siswa yang disebabkan karena pengulangan materi pelajaran. Mereka memiliki pengetahuan melebihi apa yang ada dalam buku teks. Bahan ajar yang dikembangkan tidak serta merta memindahkan historiografi atau ringkasan historiografi dalam bahan ajar. Akan tetapi, para pengembang perlu melakukan refleksi sebelum menuangkan materi dalam bahan ajar. Hal ini dilakukan agar mendorong siswa dapat berpikir secara kritis. Tantangan yang dihadapi seperti proses pengembangan yang membutuhkan waktu lama dan tampilan bahan ajar perlu dijadikan pertimbangan utama.
Kata-kata kunci: bahan ajar, biografi, sejarah, ISSI, AGSI

Abstract: The development of alternative teaching material based in biography needs to be devel- oped because of two reasons. The first deals with the philosophical framework and the later refers to pedagogical technique. Both reasons affect to the boredom of students caused by the repetition of the subject. They have the knowledge more than what is written in the textual book. The developed teaching material does not means to move the substance of historiography or the summary of historiography in teaching material. This would lead students to think critically. The challenges of the long time development and the visualization need to be the main consideration. 

Keywords: teaching material, biography, history, ISSI, AGSI


References


Assmann, Jan & John, Czaplicka. “Collective Memory and Cultural Identity” in New German Critique No. 65. pp. 125-133. 1995. NC: Duke University Press.

Confino, Alon. “Collective Memory and Cultural History: Problems of Method” in The American Historical Review vol. 102, No. 5. pp. 1386-1403. December 1997. UK: Oxford University Press.

Hasan, Hamid. S. “Pendidikan Sejarah untuk Membangun Inspirasi dan Mengembangkan Aspirasi” dalam Jurnal Asosiasi Guru Sejarah Indonesia edisi 2. 2011. Jakarta: ISSI & AGSI.

Herlambang, Wijaya. (2013). Kekerasan Budaya Pasca 1965: Bagaimana Orde Baru Melegitimasi Anti-Komunisme Melaluli Sastra dan Film. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.

Nordholt, Henk S.; Purwanto, Bambang & Saptari, Ratna (Eds). 2008. Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta & Bali: YOI, KITLV- Jakarta danPustaka Larasan.

Ratih, Agung Ayu; Erlijna, Th; Razif & Fauzi, M. 2013. Bahan Ajar Pendamping ‘1965’. Jakarta: Institut Sejarah Sosial Indonesia.

Roosa, John; Ratih, Ayu & Farid, Hilmar (Eds). (2004). Tahun yang Tak Pernah Berakhir: Memahami Pengalaman Korban 65, Esai-esai Sejarah Lisan. Jakarta: ELSAM, TRK dan ISSI.

Ujianto, Taat. “Merintis Bahan Ajar Alternatif” dalam Jurnal Asosiasi Guru Sejarah Indonesia edisi 5. 2011. Jakarta: ISSI & AGSI.

Zurbuchen, Mary. S (Ed). (2005). Beginning to Remember: The Past in Indonesia Present. Singapore: Singapore University Press, NUS Publishing.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v9i22015p171-178

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Grace Leksana



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter