Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Dongeng Gagak Rimang

Joko Sayono, Ulfatun Nafi’ah, Daya Negri wijaya

Abstract


Abstrak: Gagak Rimang adalah nama kuda jantan dari Arya Penangsang, penguasa Jipang Panolan. Semasa hidupnya Arya Penangsang terlibat konflik dengan Jaka Tingkir (penguasa Pajang, sekarang Solo) terkait dengan daerah Demak. Kisah ini yang kemudian menjadi dongeng masyarakat Desa Jipang dan diceritakan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tulisan ini akan berupaya mengupas cara kerja dari teori hermeunetik; aplikasi dari teori hermeunetik transformatif, reifikasi, dan gender dalam dongeng Gagak Rimang; dan nilai-nilai pendidikan karakter dalam dongeng Gagak Rimang serta bagaimana cara penanaman nilai karakter pada masyarakat di Desa Jipang. Dongeng berguna dalam mengembangkan kesadaran sejarah pada generasi penerus sehingga mampu menjadi pribadi yang berkarakter baik dalam hidup bermasyarakat.

Kata-kata kunci: Arya Penangsang, Gagak Rimang, Pendidikan Karakter

Abstract: Gagak Rimang is the male horse of Arya Penangsang, the regent of Jipang Panolan. The life of Arya Penangsang faced a conflict with Jaka Tingkir, the king of Pajang related the area of Demak. This story becomes a tale of Jipang society and is delivered from one generation to the next generation. This article discusses the theory of hermeneutics, the implementation of transformative hermeneutics, reification, and gender in a tale of Gagak Rimang; and the values of the character building in the tale of Gagak Rimang, in addition, some ways to shape character building values in Jipang society. The tale aims to shape the next generation’s historical consciousness therefore this might be a good personal in the society life. 

Keywords: Arya Penangsang, Gagak Rimang, charater building


References


Danandjaja, J. 1986. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Penerbit Grafiti Pers.

Danandjaja, J. 1982. “Mengumpulkan Folklor Bali Aga di Trunyan”. Koentjaraningrat & Donald Emmerson (Eds). Aspek Manusia dalam Penelitian Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Danandaja, J. 1980. “Penuntun Cara Pengumpulan Folklor Bagi Pengarsipan”. Berita Antropologi: Beberapa Masalah Folklor. Tahun XI,

No.39. (1980): Hal.1-21

Darma, Y.A. 2013. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya. Dewey, J.1953. Education and Democracy: An Introduction to Philosophy of Education. New York: McMillan

Endraswara, S. 2013. Pendidikan Karakter dalam Folklor: Konsep, Bentuk, dan Model. Yogyakarta: Laras Media Prima & Rumah Suluh.

Endraswara, S. 2009. Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Grondin, J.2013. Sejarah Hermeunetik: Dari Plato sampai Gadamer. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Hidayat, A.A. 2009. Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna, dan Tanda. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana

Lickona, T. 2013. Mendidik untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. Jakarta: Bumi Aksara.

Locke, J. 1691. The Works of John Locke in Nine Volumes 12th ed.

(London, 1824), Vol. 4, Economic Writings and Two Treatises of Government (1691). Accessed 14 December 2012. Available from http://oll.libertyfund.org/title/1724on 2012-12-15.

Palmer, R. E. 2005. Hermeneutika: Teori Baru mengenai Interpretasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Postman, N. 1995. The End of Education:Redefining the Value of

School. New York: Votage Books.

Purwadi & Kazunori Toyoda. 2014. Babad Tanah Jawi. Yogyakarta: Gelombang Pasang

Purwadi & Maharsi. 2005. Babad Demak: Sejarah Perkembangan Islam di Tanah Jawa. Yogyakarta: Tunas Harapan

Ricoeur, P. 2012. Teori Interpretasi: Memahami Teks, penafsiran,

dan Metodologinya. Yogyakarta: IRCiSoD.

Soekmono.1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius

Informan:

Wawancara dengan Sujud (Juru Kunci Makam Gedong Ageng Jipang) tanggal 29 Mei 2015

Wawancara dengan Yuni Farida (Guru Sejarah) tanggal 12 Juni 2015

Sumaryono, E. 1999. Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta:

Kanisius

Wawancara dengan Supyan (masyarakat Desa Jipang) tanggal 30 Mei 2015

Wawancara dengan Agus Yusniawan (Masyarakat) tanggal 12 Juni




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v9i22015p236-256

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Joko Sayono, Ulfatun Nafi’ah, Daya Negri wijaya



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter