KURIKULUM BIMBINGAN DAN KONSELING YANG ANTISIPATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MASYARAKAT: Pertimbangan, Syarat, dan Saran
Abstract
Ada tiga bagian penting kandungan makalah ini yaitu pertimbangan, syarat, dan saran untuk penyusunan kurikulum BK yang antisipatif terhadap perkembangan masyarakat.
1. Tuntutan sosial budaya dan pribadi individu masa depan merupakan suatu kepastian ikhwal polanya yaitu perubahan dan perkembangan, meskipun tidak berketentuan dalam hal substansi atau corak-isinya. Kurikulum Bimbingan dan Konseling (BK) adalah perlu dirancang dengan sifat antisipatif terhadap kedua-dua hal itu. Kurikulum BK antisipatif diharapkan menghasilkan lulusan dengan tingkat profesionalitas dan adaptabilitas yang memadai.
2. Prasyarat paling mendasar bagi kita untuk menghasilkan kurikulum BK antisipatif itu ~ yang diharapkan menghasilkan lulusan dengan tingkat profesionalitas dan adaptabilitas yang memadai ~ adalah (bahwa) kita memilih “bekerjasama dalam kedamaian” bukannya “bersaing dalam ketegangan” atau lebih lunak “berlomba dalam kebajikan” daripada “berlomba dalam persaingan”, ditandai dengan adanya kesepakatan secara tegas mengenai jati-diri BK dari segi klientil.
3. Profesionalitas lulusan yang memadai dapat dicapai melalui pengelolaan dengan orientasi pokok ketepatsasaran (efektivitas), serta kemanfaatan dan pertumbuhan kualitas lulusan. Adaptabilitas lulusan yang memadai dapat menunjuk pada dua ranah besar yaitu “daya adaptif profesional” dan “daya adaptif kehidupan”. Daya adaptif profesional (sebagai sarjana pendidikan, Guru BK/Konselor) dikelola melalui kurikulum yang memiliki landasan jelas (kongkretnya, KKNI), namun memiliki fleksibelitas profesional. Daya adaptif kehidupan lulusan dapat kita antisipasi melalui penyediaan kurikulum yang memiliki fleksibelitas tinggi dalam arti terbuka secara leluasa ruang-ruang pengelolaan keunikan, aneka kebutuhan berkiprah, serta aneka dorongan ekspresif.Full Text:
PDFReferences
American School Counselor Association. (2004). ASCA National Standards for Students. Alexandria, VA: Author.
Asra dan Siraj, S. (2011). ‘Kurikulum dan Kajian Masa Depan’. Dalam Kamil, M. (Ed.). Grand Design Program Pendidikan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (hlm. 85 – 106). Bandung: Rizqi Press.
Bell, D. (1997). 'Defining Marriage and Legitimacy', dalam Current Anthropology, 38, 2: 237 - 253.
Boeree, C. G. (2002). ‘Erich Fromm (1900 – 1980)’. (Online). http://www.ship.edu/~cgboeree/fromm.htm1. Diakses pada tgl. 15 Januari 2002.
Cetina, K. K. (2001). Postsocial Relations: Theorizing Sociality in a Postsocial Environment. Dalam Ritzer, G., dan Smart, B. (Eds.). Handbook of Social Theory (hlm. 520 - 537). London: Sage Publications.
Cottone, R.R., (1992). Theories and Paradigm of Counseling and Psychotherapy. Boston: Allyn and Bacon.
Departemen Pendidikan Nasional, (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: Diperbanyak oleh Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI.
Dirk, N. B., Eley, G., dan Ortner, S. B. (1994). Culture/Power/History: A Reader in Contemporary Social Theory. Princeton, New Jersey: Princeton University Press.
Featherstone, M., Lash, S., dan Robertson, R. (Eds.). (1995). Global Modernities. London: Sage Publica¬tions.
Giddens, A. (1991). 'Modernity and Self-Identity: Self and Society in the Late Modern Age', Stanford, CA: Stanford University Press,
Gordon, S. (1991). The History and Philosophy of Social Sci¬ence. New York: Rotledge.
Hadiz, L. (1997). 'Opresi Heteroseksualitas', dalam Jurnal Perempuan,4, Agustus/Oktober, 26 - 28.
Hollinger, R. (1994). Postmodernism and the Social Sciences: A Thematic Approach. Thousand Oaks, London: Sage Publications.
Kargul, J. (2014). Contemporary Counseling and Its Discontents: A Counselogist on Homo Consultans. Psychology Research, 4(4), 322-327.
Kartadinata, S. (2011). ‘Mewujudkan Visi Leading and Outstanding dalam Pendidikan Tenaga Kepandidikan’. Dalam Kamil, M. (Ed.). Grand Design Program Pendidikan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (hlm. 10 - 23). Bandung: Rizqi Press.
McLennan, (2001). ‘Maintaining Marx’. Dalam Ritzer, G., dan Smart, B. (Eds.). Handbook of Social Theory (hlm. 43 - 53). London: Sage Publications.
Morin, E., terjemahan dari Bahasa Perancis oleh Nidra Poller, (1999). Seven complex lessons in education for the future. Paris: Unesco.
Prayitno, (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Program Pendidikan Profesi Konselor Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Padang.
Ritzer, (1996). Modern Sociological Theory (Fourth Edition). New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Ritzer, G., Goodman, D., dan Wiedenhoft, W. (2001). Theories of Consumption. Dalam Ritzer, G., dan Smart, B. (Eds.). Handbook of Social Theory (hlm. 410 - 427). London: Sage Publications.
South Carolina Guidance and Counseling Writing Team. (2008). The South Carolina Comprehensive Developmental Guidance and Counseling Program Model: A Guide for School Counseling Programs, Prekindergarten through Grade Twelve. Columbia, South Carolina: South Carolina Department of Education.
Tornquist, O. (1999). Politics and Development: A Critical Intruduction. London: Sage Publications.
Yuksel, G. (2003). The Development of Counselor Education in Turkey: Current Status and Future Challenges. Asian Journal of Counselling 10(2), 193–214
Refbacks
- There are currently no refbacks.