Kemandirian gereja Batak Karo protestan 1893-1948

Karin Regina Tarigan

Abstract


Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) is a tribal church in Indonesia originating from North Sumatra, precisely in the Karo highlands. Its existence is inseparable from the contribution of the Dutch who once colonized Indonesia. Through the assistance of the Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG) Mission Institute, the Netherlands wants to change the belief in Pemena, which is the first religion of the Karo Tribe, and at the same time wants to weaken the resistance of the Karo Tribe by converting them to Christianity. Then in 1940 there was an international political event that forced GBKP to be independent. There have been many studies examining the history of GBKP, but there has been no in-depth study regarding the independence of GBKP. This study aims to determine the factors causing the birth of GBKP and how the GBKP independence process occurs. This study adopts historical research methods, which are divided into several stages of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This study shows that at first the Karo tribe adhered to the Pemena belief and then converted to Christianity after the arrival of NZG to Tanah Karo. As well as the independence of the church due to international political events.

 

Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) adalah sebuah gereja suku di Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara, tepatnya di dataran tinggi Karo. Keberadaanya tidak terlepas dari kontribusi Belanda yang pernah menjajah di Indonesia. Melalui bantuan Lembaga Misi Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG) Belanda ingin mengubah kepercayaan Pemena yang merupakan agama pertama suku Karo, sekaligus ingin melemahkan perlawanan suku Karo dengan jalan menjadikan mereka menjadi Kristen. Kemudian pada tahun 1940 terjadi peristiwa politik internasional yang membuat GBKP harus mandiri. Telah banyak penelitian yang mengkaji sejarah GBKP, namun belum ada kajian mendalam terkait kemandirian GBKP. Sehingga melalui penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab lahirnya GBKP serta bagaimana proses kemandirian GBKP terjadi. Penelitian kemandirian GBKP mengadopsi metode penelitian sejarah, yang terbagi dalam beberapa tahapan pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada awalnya masyarakat suku Karo menganut kepercayaan Pemena kemudian beralih menjadi Kristen setelah kedatangan NZG ke Tanah Karo, serta terjadi kemandirian gereja akibat peristiwa politik internasional.


Keywords


Karo; NZG; Kristen; Kemandirian

Full Text:

PDF

References


Antinosa, S. (2014). Peranan GBKP dalam Pendidikan Masyarakat Karo di Buluh Awar Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang [Universitas Negeri Medan]. http://digilib.unimed.ac.id/18420/

Arsip Perpustakaan GBKP Taman Jubelium Sukamakmur. (2009). Sidang Sinode Pertama GBKP Tanggal 23 Juli 1941 di Sibolangit.

Cooley, F. L., & Team Penelitian GBKP. (1976). Benih Yang Tumbuh IV. Lembaga Penelitian dan Study Dewan Gereja-Gereja Di Indonesia.

Damanik, E. L. (2019). Gugung dan Jehe: Pembelahan Etnik Karo di Sumatra Utara. Handep: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 3(1), 1–32.

End, van den. (1989). Ragi Carita 2: Sejarah Gereja di Indonesia 1860- Sekarang. BPK Gunung Mulia.

Ginting, E. P. (2015). Sejarah Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). EL Penampat Gerafindo.

Ginting, L. D. C. U. (2018). Hubungan Negara dan Agama: Kajian Awal Kepercayaan Pemena di Karo, Sumatera Utara pada 1966-1979 [Universitas Sumatera Utara]. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11121

Ginting, R. B. (2016). Kristen di Dataran Tinggi Karo Tahun 1890-1906 [Universitas Sumatera Utara]. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17540

Gintings, P. (2000). Mekar di Buluh Awar: Kisah Masuknya Agama Kristen di Tengah Suku Karo, Dusun Deli di Buluh Awar 1890-1895. BPK Gunung Mulia.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.

Makmur, H. (2018). Sejarah Singkat dan Perkembangan Gereja Batak Karo Protestan Jalan Jamin Ginting KM.7 Padang Bulan Medan. Universitas Sumatera Utara.

Malau, W., & Ginting, W. C. (2016). Peranan gereja Batak Karo protestan dalam mempertahankan dan melestarikan budaya etnis Karo di Kabanjahe. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 2(2), 130–143. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/antro.v2i2.5282

Meuraxa, D. (1973). Sejarah Kebudayaan Suku-suku di Sumatera Utara. Sasterawan.

Parinduri, A. (2022). Sejarah Jepang Masuk ke Indonesia: Kapan, Tujuan, & Kronologi. Tirto.Id. https://tirto.id/sejarah-jepang-masuk-ke-indonesia-kapan-tujuan-kronologi-goLR

Parinduri, D. (2020). Perang Sunggal: Perjuangan Rakyat Sunggal dalam Mempertahankan Wilayahnya Tahun 1872-1895. Narasi Sejarah. https://narasisejarah.id/perang-sunggal-perjuangan-rakyat-sunggal-dalam-mempertahankan-wilayahnya-tahun-1872-1895/

Reid, A. (2012). Sumatera, Revolusi dan Elite Tradisional. Komunitas Bambu.

Sembiring, E. P. (2020). Sejarah Berdirinya Gereja Batak Karo Protestan. International Journal of Hypertension.

Sidjabat, W. B. (1983). Ahu Si Singamangaraja. Pustaka Sinar Harapan.

Simangunsong, L. E., & Suharseno, T. G. (2017). Buruh di Senembah Maatschappij 1889-1939. Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah, 2(1), 55–72. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/ph.v2i1.9086

Sinulingga, C. (2022). wawancara pribadi, 30 Agustus 2022.

Sinuraya, D. E. P. (2004). Sejarah Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Jilid II 1941-2005. Endo.

Sinuraya, D. E. P. (2009a). Buku-Buku Harian, Laporan-Laporan, dan Surat-Surat dari Zending: Zending Deli Tahun 1903. Perpustakaan GBKP Taman Jubelium GBKP Sukamakmur.

Sinuraya, D. E. P. (2009b). Buku Harian Laporan-Laporan, dan Surat-Surat dari Daerah Zending: Laporan untuk Tahun 1902. Perpustakaan GBKP Taman Jubelium GBKP Sukamakmur.

Suprayitno, S. (2018). Jejak Pengaruh Hindu di Tanah Karo, Sumatera Utara. Prosiding ‐Seminar Nasional Agama, Adat, Seni Dan Sejarah Di Zaman Milenial, 253–266.

Sutrisna, D. (2006). Pemukiman Penderita Kusta dan Fasilitasnya di Desa Lau Simomo, Kabupaten Tanah Karo. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 8(17), 16–25.

Triyana, B. (2014). Belanda Juga Tak Mau Dijajah. Historia. https://historia.id/politik/articles/belanda-juga-tak-mau-dijajah-DOKeD




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v3i12023p12-28

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats