Perencanaan dan Pembuatan Teknologi Asistif Smart Shoes untuk Mahasiswa Tunanetra di Universitas Muhammadiyah Lampung
Abstract
Anak tunanetra adalah anak yang mengalami hambatan pada penglihatannya,sehingga menyebabkan anak mengalami kesulitan pada mobilitas ataupun aktivitasnya. Mobilitas adalah kemampuan, kesiapan, dan mudahnya bergerak dan berpindah tempat. Mobilitas juga berarti kemampuan bergerak dan berpindah dalam suatu lingkungan. Anak tunanetra sering mengalami kesulitan dalam mobilitasnya, maka dibutuhkannya lingkungan yang berasksesbilitas untuk memudahkan anak berpindah dari satu tempat ketempat yang lain. Teknologi asistif adalah upaya yang bisa membantu tunanetra untuk meningkatkan mobilitasnya. Teknologi asistif memberikan kebermanfaatan pada tunanetra dan mengoptimalkan fungsi alat yang akan digunakan. Salah satu contoh teknologi asistif yang bisa diberikan untuk anak tunanetra adalah smart shoes. Smart shoes adalah sepatu yang didesain untuk membantu tunanetra mengidentifikasi lingkungandengan mudah.Selain itu, smart shoes memberikan kontribusi terhadap layanan yang aksesibel bagi tunanetra secara umum. Tujuan penelitian ini adalah perencanaan dan pembuatan smart shoes bagi tunanetra yang bisa membantu anak untuk bermobilitas dengan baik tanpa ada hambatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan literatur yang akan menjabarkan pengertian teknologi asistif smart shoes, manfaat smart shoes dan bagaimana cara membuat smart shoes. Hasil Penelitian ini mampu merancang smart shoes untuk tunanetra yang kedepannya bisa digunakan sebagai alternatif pengganti alat bantu mobilitas tunanetra dan memberikan layanan yang aksesibel bagi tunanetra.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bryant, B. R., & Seay, P. C. (1998). The technologyrelated assistance to individuals with disabilities
act: Relevance to individuals with learning
disabilities and their advocates. Journal of
Learning Disabilities, 31(1), 4-15.
Hidayat dan Suwandi. (2013). Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus Tunanetra. Jakarta Timur:
PT. Luxima Metro Indah.
McBrayer, L. D., & White, T. D. (2002). Bite force,
behavior, and electromyography in the teiid lizard,
Tupinambis teguixin. Copeia, 2002(1), 111-119.
Muthmainnah, R.N. (2005). Pemahaman siswa
tunanetra buta total sejak lahir dan sejak waktu
tertentu. Jurnal pendidikan matematika &
matematika. Vol 1 no.1 hal. 15-26
Pradipta, R. F., & Andajani, S. J. (2017). Motion
Development Program for Parents of Child
with Cerebral Palsy. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, 4(2), 160-
Pradipta, R. F., Ummah, U. S., & Dewantoro, D. A.
(2018, September). Social Environment of Special
Needs in Inclusive Primary School: A Descriptive
Research with Phenomenology Approach. In 1st
International Conference on Early Childhood and
Primary Education (ECPE 2018) (pp. 181-184).
Atlantis Press.
Pradopo S. (1997). Pendidikn Tunanetra. Bandung:
N.V Masa Baru
Purwaka, H. (2005). Kemandirian Tunanetra. Jakarta:
Depdiknas Dirjen Dikti
Raharja, D. (2010). Orientasi dan Mobiltas Sebagai
Salah Satu Keterampilan Kompensatoris Bagi
Tunanetra. Departemen Pendidikan Nasional.
Sunanto, J. (2005). Potensi anak berkelainan
penglihatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI, 7
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um031v8i12022p35-41
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal ORTOPEDAGOGIA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
"Jurnal Ortopedagogia" is Indexing by:
View My Stats