Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele Terhadap Pemahaman Bangun Geometri Tunanetra

Rusdiana Indriani, Umi Safiul Ummah, S Sihkabuden

Abstract


Tunanetra merupakan  anak yang memiliki hambatan  pada indera penglihatan.  Tunanetra dibagi menjadi dua yaitu buta yang dalam pembelajarannya diajarkan Braille, sedangkan kurang lihat (low vision) dalam pembelajarannya perlu modifikasi khusus karena penglihatan sentral yang dimiliki antara 20/200 feet atau 20/70. Anak tunanetra mendapatkan informasi dari lisan dan taktil, karena hambatan yang dimiliki tersebut berpengaruh pada pemahaman persepsi dan mengenal bangun . Teori Van Hiele adalah teori yang mampu melatih mengembangkan pemahaman siswa dengan beberapa langkah berdaskan tingkatannya. Tujuan  dari Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kemampuan dari  siswa tunanetra SDLB Kedungkandang Malang dalam memahami bangun datar geometri sebelum menggunakan teori Van Hiele.  (2) Untuk mengethui kemampuan siswa tunanetra di SDLB Kedungkandang Malang dalam memahami bangun datar geometri sesudah menggunakan teori Van Hiele. (3) Untuk mengtahui adanya perbedaan kemampuan memahami bangun datar geometri sebelum  maupun sesudah menggunakan teori Van Hiele pada siswa tunanetra kelas V di SDLB Negeri Kedungkandang Malang. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata yang diperoleh pada pre-test sebesar 49,8 dan nilai rata-rata yang diperoleh seteah diberikan perlakuan (treatment) meningkat meningkat sebesar 68.1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpul bahwa adanya pengaruh penggunaan metode Van Hiele  terhadap kemampuan mengenal geometri bangun datar.


Keywords


Teori Van Hiele; Pemahaman Geometri Bangun Datar; Tunanetra

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aviana W. P. (2012). Pembelajaran Geometri pada Siswa Tunanetra di SLB-A Dria Adi Semarang (Doctoral dissertation, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP-UKSW).

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikologi Anak Berkelainan. Jakarta:PT BumiAksara.

Hildayani,. (2014). Penanganan Anak Berkelainan (Anak Dengan Berkebutuhan Khusus). Jakarta:Universitas Terbuka.

Hudojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: IKIP Malang UM Press.

Ludfi, M.K. , Sudrajat D A, Perdana H.E.(tanpa tahun)Ketrampilan Matematika Pada Peserta Sekolah Dasar. Journlal of International Conference On Special Education In Shouteast Asia Region7th Series.

Nur’aeni, H. E. (2010). Pengembangan Kemampuan Komunikasi Geometris Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele.

Nuraini, S. (2010). Penerapan Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele (PBH) Pokok Bahasan Sifat-Sifat Segiempat Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 5 Tanggul. (Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika. FKIP-Universitas Jember.)

Smart, A. (2010). Anak Cacat Bukan Kiamat: Metode Pembelajaran Dan Terapi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:Katahati.

Solichah, I. (2014). Alat peraga untuk pelajar tunarungu: Penggunaan bentuk dua dimensi bangun datar pada siswa tunarungu. Media Guru.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Wahyuni, R. A. (2012). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Van Hiele Terhadap Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Wardani, I.,. (2009). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta:Universitas Terbuka.

Walle, J.A.V.D. (2006). Elementry and Middle School Matemathics. Dalam Suyono (Ed). Pengembangan Pengajaran Sekolah Dasar dan Menengah Matematika.Erlangga.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um031v4i12018p033

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal ORTOPEDAGOGIA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

"Jurnal Ortopedagogia" is Indexing by:

 

View My Stats