Pengembangan Model Pelatihan Inovatif untuk Meningkatkan Kompetensi Guru SD Daerah Terpencil

Piter Joko Nugroho

Abstract


Abstract: Development of Innovative Training Model for Increasing Elementary School Teachers’ Competences on Remote Areas. The objective of the first phase of this multi-year study is to undertake defining phase conducted by training needs analysis. By survey research, data was collected from 86 teachers by distributing questionnaire, interviewing and FGD, then analyzed using TNA-T. The results showed that there were significant gaps in all pedagogical, social and professional competence indicators; in exception for the personality competence that from 5 indicators there were 3 indicators that had gaps. The indicator ‘V’ of pedagogic competence is an indicator that has the greatest gap, as well as being a model of innovative training that will be developed at the next research stage. IHT is an effective training recommended to improve the elementary school teachers’ competences on remote area.


Keywords: innovative training model, elementary school teachers’ competences,
remote area


Abstrak: Pengembangan Model Pelatihan Inovatif untuk Meningkatkan
Kompetensi Guru SD Daerah Terpencil. Tujuan penelitian multi-tahun tahap pertama ini adalah melaksanakan tahap pendefinisian yang dilakukan melalui analisis kebutuhan pelatihan. Melalui penelitian survey data dikumpulkan dari 86 guru melalui penyebaran angket, wawancara dan FGD, yang selanjutnya dianalisis
menggunakan TNA-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan pada seluruh indikator kompetensi pedagogik, sosial, dan profesional; terkecuali
kompetensi kepribadian dari 5 buah indikator terdapat 3 buah indikator yang
mengalami kesenjangan. Indikator ‘V’ dari kompetensi pedagogik merupakan
indikator yang memiliki kesenjangan terbesar sekaligus menjadi model pelatihan inovatif yang akan dikembangkan pada tahapan penelitian berikutnya. IHT
merupakan bentuk pelatihan yang direkomendasikan untuk meningkatkan kompetensi guru SD daerah terpencil. 


Kata kunci: model pelatihan inovatif, kompetensi guru SD, daerah terpencil


Full Text:

PDF

References


Arnold, P. 2001. Review of Contemporary Issues for Rural Schools. Education in Rural Australia. 11 (1): 30-42.

Bafadal, I. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar: Dalam Rangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Barber, M., dan Moushed, M. 2007. How the World’s Best Performing Schools Come Out on Top. New York: McKinsey & Company.

Corinorita. 2017. Pelaksanaan in House Training untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menyusun RPP. Jurnal Ilmu Sosial, Sains dan Humaniora. Vol.3 No.1 Maret 2017.

Darling-Hammond, L. 2006. Powerful Teacher Education: Lesson from Exemplary Program. US: Jossey-Bass.

Darwangsa. 2013. Pengembangan Model Diklat Partisipatif - Kolaboratif (Parkol) untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Biologi SMA. Disertasi tidak

diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Denzin, N. K. 2009. Qualitative Inquiry Under Fire: Toward a New Paradigm

Dialogue. California: Left Coast Press Inc.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Provinsi Kalimantan Tengah. 1998. Laporan Penuntasan Wajib Belajar Tingkat Sekolah Dasar di Daerah Terpencil, Masyarakat Terasing, dan Masyarakat Nomadik/Perahu (Sebuah Alternatif).

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 2005. Ihktisar Data Pendidikan Nasional Tahun 2005/2006. Jakarta: Pusat Statistik Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.

.......... 2008. Laporan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sertifikasi Guru dalam Jabatan Melalui Portofolio Tahun 2006-2007. Jakarta: Konsorsium Sertifikasi Guru.

Drayton, S. 2013. The Advantages and Disadvantages of In-House Training. (Online), (http://www.businesszone.co.uk/community-voice/blogs), diakses 27 Agustus 2017.

Febrianis, I. 2014. Analisis Kebutuhan Pelatihan Peningkatan kompetensi Guru IPA SMP di Kota Pekanbaru. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Institut Pertanian Bogor.

Gandara, P. P., Gutierrez, D. D., dan O Hara, S. S. 2001. Planning for the Future in Rural and Urban High Schools. Journal of Education for Students Placed at Risk. 6 (1) 73-94.

Hammerness, K. 2005. How Teacher Learn and Develop. In L. Darling-Hammond & J. Bransford (eds). Preparing Teacher for a Changing World. San Francisco: Jossey-Bass.

Heslop, J. 1996. A Model for The Development of Teachers in a Remote Area of Western Australia. The Australian Journal of Teacher Education. (Online), 21 (1), (http://ro.ecu.edu.au/ajte/vol21/iss1/), diakses 27 agustus 2017.

Jalmo, T., dan Rustaman, N. Y. 2010. Pengembangan Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru IPA SMP. Forum Pendidikan. 30 (1): 79-89.

Jubaidah, S. 2006. The Reletionship Between In-House Training and The

Development of Teachers Professionalism Level: A Research Among

Secondary Schools in Beaufort. Tesis tidak diterbitkan. Sabah: Sekolah

Pendidikan dan Pembangunan Sosial Universiti Malaysia Sabah. (Online),

(http://eprints.ums.edu.my/9379/1/mt0000000433.pdf), diakses 27 Agustus 2017.

Kemaludin, L. 2011. Pengertian In House Training, tujuan dan Manfaatnya. (Online), (http://tikettraining.com/pengertian-in-house-training-tujuan-dan-manfaatnya), diakses 27 Agustus 2017.

McCann, T. A., dan Tashima, J. 1994. Training Needs Assessment Tool. Australia: King of Prussia, Pa.

Morrison, G., R., Ross, S. M., dan Kemp, J. E. (Eds.) 2001. Designing Effective Instruction. (3rd Edition). USA: John Wiley and Sons.

Noe, R. A., Hollenbeck, J. R., Gerhart, B., dan Wright, P. M. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba Empat.

Nugroho, P. J. 2012. Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar pada Daerah terpencil Kabupaten Gunung Mas. Jurnal Manajemen Pendidikan. 23 (6): 513-531. ISSN: 0852-1921.

………. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru SD Daerah terpencil Kabupaten Gunung Mas. Prosiding Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2013. Dies Natalis Universitas Palangka Raya. ISSN: 2354-6727.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Permenegpan-RB) Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Sher, J. P., dan Sher, K. R. 1994. Beyond the Conventional Wisdom: Rural Development as if Australia’s Rural People and Communities Really Mattered. Journal of Research in Rural Education. 10 (1).

Siahaan, S. 2009. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran. Modul Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Konten JARDIKNAS. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.

Siram, R. 1992. Pelaksanaan Model Sistem Guru Kunjung Suatu Alternatif

Pemerataan Pendidikan Sekolah Dasar Daerah Terpencil di Kalimantan

Tengah. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP Malang.

Sofiraeny, R. 2011. Model Pengembangan Profesional Berkelanjutan Guru IPA melalui Lesson Study Berbasis MGMP. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: SPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Sujoko, A. 2012. Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Melalui In House Training. Jurnal Pendidikan Penabur. 11 (18): 27-39.

Sumantri, S. 2001. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.

Syahid, A. A. 2016. Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar untuk Pemenuhan Tuntutan Kompetensi Generasi Masa Depan. PGSD FKIP Universitas Kuningan. ISBN: 978-602-73-53-1-1. (Online) (https://proceeding.uniku.ac.id/index.php/pgsd2016/index),

diakses 27 Agustus 2017.

Thiagarajan, S., Semmel, D. S., dan Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teacher of Exceptional Children: a Sourcebook. Indiana: Indiana University.

Triyoso, A., dan Sudibyo, D. 2012. Profil Kompetensi Guru dalam Manfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Sains Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya. (Online), Vol.2 No.1 (https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps/article/

download/410/260), diakses 27 Agustus 2017.

Villegas-Reimers, E. 2003. Teacher Proffesional Development: an International Review of the Literature. Paris: UNESCO. International Institute for Educational Planning




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um009v26i22017p101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Sekolah Dasar:Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Plagiarism Check with:        Reference Management Tool:

         

Jurnal Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan is indexed by:


Creative Commons License

Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

web
analytics View My Stats