PERJUANGAN RAKYAT MUSI RAWAS PADA MASA REVOLUSI FISIK (1947 -1949)

Yusuf Syafruddin, Adhitya Rol Asmi, Muhammad Reza Pahlevi

Abstract


Penelitian ini mengkaji mengenai peristiwa perjuangan rakyat Musi Rawas pada masa Revolusi Fisik (1947-1949). Penelitian ini bertujuan menganalisis keadaan Musi Rawas pada masa revolusi fisik (1947-1949), dan mendeskripsikan perjuangan rakyat dan elit tradisional Musi Rawas dalam perang gerilya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode historis dengan langkah penelitian heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sejak awal peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, rakyat Musi Rawas telah berperan aktif dalam melakukan perjuangan membela kemerdekaan. Perjuangan tersebut berupa perlawanan menghadapi Belanda yang merupakan kelanjutan dari perjuangan yang telah dilakukan masa sebelumnya. Perjuangan menghadapi Belanda diawali dengan upaya untuk mempertahankan kota Muara Beliti (Musi Rawas) yang diserang oleh pasukan militer Belanda melalui dua jalur darat, yaitu jalur Lahat- Tebing - Muara Beliti, dan jalur Mangunjaya – Sekayu - Muara Beliti. Kota Muara Beliti mendapat serangan Belanda dikarenakan daerah ini merupakan pusat pertahanan dan markas Sub Teritorial Palembang (STP). Melalui kedua jalur ini Belanda selanjutnya menyerbu Lubuk Linggau yang menjadi markas Divisi VIII Garuda atau Sub Komandemen Sumatera Selatan (Subkoss). Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia bukan hanya dilakukan oleh pihak TNI dan laskar perjuangan lainnya, tetapi juga diikuti oleh kelompok - kelompok elite tradisional yang berada di Musi Rawas, seperti Pangeran Mantap, Pangeran Moh. Amin dan keluarganya. Pasukan TNI dan pejuang lainnya berjuang melalui jalur pertempuran, maka pihak elite tradisional ini berjuang dengan cara memberikan dukungan berupa bantuan logistik untuk keperluan selama perjuangan mempertahankan Musi Rawas. Selama masa perang kemerdekaan itu Belanda tidak berhasil menguasai secara keseluruhan wilayah Musi Rawas, dikarenakan berbagai macam perlawanan yang dilakukan oleh seluruh golongan dari rakyat Musi Rawas sehingga membuat pasukan Belanda mengalami kesulitan dalam upaya merebut Musi Rawas. Perang kemerdekaan ini berakhir setelah Belanda memberikan pengakuan kedaulatan pada 27 Desember 1949.

 

 


Keywords


Perjuangan, Musi Rawas, Revolusi Fisik

References


Buku dan Jurnal

Fauziah, A, dkk. 2020. "Peranan Letnan I Nawawi Manaf Di Bengkulu Pada Masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1949", dalam Jurnal Agastya, Vol. 10, No. 1, Hlm: 67-88.

Yusuf, S. 2016. "Peran Residen Abdul Rozak Pada Masa Revolusi Fisik (1945-1949)", dalam Jurnal Criksetra, Vol. 5, No. 9, Hlm. 96-101.

Amin, B. 1992. Peranan Sub Komandemen Garuda Sriwijaya Musi Rawas. Palembang: Yayasan Subkos Garuda Sriwijaya.

Kementerian Penerangan RI. 1954. Propinsi Sumatera Selatan. Jakarta.

Panitia Pengumpulan Data Perjuangan Rakyat Sumbagsel. 1984. Data Sejarah Perjuangan Rakyat Sumbagsel. Palembang: Yayasan Bhakti Pejuang.

Said, A, H. 1992. Bumi Sriwijaya Bersimbah Darah. Jakarta: Yayasan KramaYudha.

Said, H,A,Z. 2003. Pengabdian H. Makmun Murod Otobiografi Veteran Pejuang Kemerdekaan RI. Palembang : Tanpa nama Penerbit.

Sarobu, A,W.1990. Kisah Peristiwa Agresi Belanda I dan II, Pengalaman Kolonel (Purn) A. Wahab Sarobu. Palembang: Monpera.

Tim Penyusun Sejarah Perjuangan SUBKOSS. 2003. Sejarah dan Peranan Subkoss dalam Perjuangan Rakyat Sumbagsel (1945-1950). Palembang: CV. Komring Jaya.

Usul, A, M. 1994. Ringkasan Sejarah Perjuangan Rakyat Musi rawas. Lubuk Linggau: tanpa penerbit.

Zed, M. 2003. Kepialangan Politik dan Revolusi Palembang 1900-1950. Jakarta : LP3ES

Arsip dan Dokumen

Aman, M. 2001. Catatan Pribadi.

Amin. 1992. Catatan Pribadi.

Hasan, K, U. tanpa tahun. Catatan Pribadi.

Kadir, R. 1979. Catatan Pribadi.

Kadir, R. tanpa tahun. “Andilku Dalam Perang kemerdekaan Indonesia”. Catatan Pribadi.

Luntungan, G. 1998, “Riwayat Singkat TKR Laut/ ALRI Palembang”. Catatan Pribadi.

Nanung, H. 1994. Uraian Singkat Suka Duka Batalion STPU Bersama Rakyat di daerah kabupaten Musi Rawas. Catatan Pribadi.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v14i22020p62-79

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter