MODEL PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS EVENT MALANG KEMBALI)

Blasius Suprapta

Abstract


Abstrak: Perhelatan akbar Malang Kembali dapat dijadikan model tentang pemanfaatan bangunan cagar budaya untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pada pelestarian serta penanaman kesadaran sejarah daerah. Langkah-langkah yang ditempuh yaitu melakukan kajian  mendalam tentang bangunan-bangunan cagar budaya untuk mengungkap nilai sejarah, arsitektur dan kemudian mengkaitkannya dengan tradisi budaya yang masih berlanjut. Nilai-nilai sejarah dan arsitektur bangunan cagar budaya tersebut dikemas dalam kegiatan even hari jadi kota atau daerah yang berbasis pada pelestarian cagar budaya dan untuk membangkitkan emage pariwisata budaya. Untuk menunjang hal itu maka perlunya membangun museum daerah dan guide book pariwisata  lintasan sejarah kota atau daerah.

Kata-kata kunci: bangunan cagar budaya, pelestarian, nilai sejarah

Abstract. The glorification of Malang Kembali can be used as a model on the utilization of heritage buildings for public welfare based on the preservation and cultivation of awareness of the area's history. Steps to be taken of deepest conduct studies on cultural heritage buildings to reveal the value of history, architecture and then link it to the cultural tradition that still continues. The values of the historical and architectural heritage building is packaged in activities even days so a city or area based on the preservation of cultural heritage and cultural tourism to generate emage. To support it, the necessity of building a regional museum and tourist guide book trajectories city or region.

Keywords:  heritage buildings, preservation, the value of history

DOI: dx.doi.org/10.17977/um020v10i12016p011


References


Anonim, 2014, Undang-Undang Repub-lik Indonesia Nomor 11 Ta-hun 2010, Jakarta: Kementri-an Kebudayaan dan Pari-wisata, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala

Ardika, I.G., 2012, “Pariwisata Minat Khusus Berbasis Arkeologi” dalam Arkeologi Untuk Pub-lik, hlm 22 – 32, Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indo-nesia

Soekiman,D. 2000. Kebudayaan Indis dan Gaya Hidp Msayarakat Pendukungnya di Jawa (Abad XVII – Medio Abad XX), Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

Cahoyo, D. 2007. Malang Telusuri Dengan Hati, Malang: Inggil Documentary

Satrio, J.A. 2012, “Perlindungan Warisan Budaya Daerah Menurut Un-dang-Undang Cagar Budaya” dalam Arkeologi Untuk Pub-lik, hlm.15-21, Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Kartasasmita, C.B dan Kartasasmita.B., 1979, Khasanah Penge-tahuan Bagi Anak-Anak :Angkutan, (seri terjemahan), Jakarta: Tira Pustaka

Liempt, F.J.M.v, 1939. Stadsgemeente Malang 1914-1939, Suraba-ya: Gedrukt Bij N.V.G. Kolff & Co.

Marzuki,L.H. 2012, “Potensi Arkeologi Kawasan Bangunan Indis di Kota Gorontalo” dalam Arkeologi Untuk Publik, hlm.240 – 254, Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indo-nesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Blasius Suprapta



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter