MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SMA

Pi'i Pi'i

Abstract


Abstrak. Salah satu permasalahan pembelajaran sejarah adalah ketiadaan keberanian dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian berpikir tingkat tinggi. Hal ini berdampak dari pembelajaran sejarah yang dilaksanakan secara konvensional. Guru menjadi titik sentral (teacher centered) dalam pembelajaran dengan gaya bertutur, bercerita atau ceramah, dan penilaian hasil belajar yang hanya menuntut perilaku “ingatan” yang cenderung teroritis dan tidak bersifat kontekstual. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, guru sejarah merupakan salah satu komponen penting yang langsung berhadapan dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka, sebagai guru sejarah dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya mengacu pada paradigma baru dalam pembelajaran kontruktivisme yang berorientasi dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) beralih ke peserta didik (student centered) sehingga mampu memberikan ruang gerak kepada peserta untuk meningkatkan kemampuan menalar, berpikir kritis, logis, dan menumbuhkan kreativitas berpikir peserta didik. Guru sejarah juga sebaiknya mampu melaksanakan penilaian berpikir tingkat tinggi sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) yang level kognitifnya berpikir tingkat tinggi.
Kata-kata kunci: level kognitif, pembelajaran, berpikir tingkat tinggi
Abstract. An existing problem of history teaching is teachers’ afraid in developing teaching and higher order thinking evaluation. The conventional teaching of history and teacher centred learning with textual teaching process causes the problem. History teachers should change their mind-set to solve the related problem. Therefore, teachers should teach based on the new paradigm, so-called constructivism. The newer paradigm could create a space for students to reason, think critically, and think creatively. History teachers are able to teach the higher order thinking based on its basic competence.
Keywords: cognitive level, teaching, higher order thinking

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v10i22016p197


References


Direktorat Pembinaan SMA, 2014. Modul Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di SMA, Jakarta: Kemendikbud.

Ibrahim, et. al. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA-University Press

Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standart Proses Pendidikan dasar dan Menengah.

Lampiran Permendikbud No 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Mapel Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Menengah.

Lie, A. 2002. Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang kelas. Jakarta : Gramedia.

Panduan Penilaian Untuk Sekolah menegah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015.

Pathuddin. 2005. Model Cooperative Learning. Kompetitif dan Individualistik dalam Pembelajaran Matematika perspektif konstruktivis. Dalam Jurnal Sains dan edukasi Vol. 3. No 1, Maret 2005.

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Pi’i, 2016. Developing Historical Thinking Skill on History Learning Process at Senior Hight School Based on Curriculum 2013, makalah yang dipresentasikan dalam Seminar Internasional pada tanggal 8 Oktober 2016 di UM Malang.

PPPP BP SDM, 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, Tahun 2014, Mata Pelajaran Sejarah SMA/SMK, Jakarta: kemendikbud.

Safari, 2004. Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian berbasis Kompetensi, Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Saipudin, 2015. Pengembangan Pengembangan Tes Untuk Mengukur Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (HOT,) http://wawasanedukasi.blogspot.co.id /2015/11/ pengembangan-tes-untuk-mengukur.html, diunduh Selasa, 13 September 2016 jam 12.46 WIB.

Widana, I W. 2016. Modul Penulisan Soal Hots Untuk Ujian Sekolah, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal, Nasional dan Global, Bandung: Historia Utama Press.

Zuhdi, S. 2014. Perspektif Lokal Dalam Sejarah Nasional: Pelajaran Wajib atau Dalam Peminatan,Makalah yang dipresentasikan dalam Sarasehan Nasional pada tanggal 3 April 2014 di Surakarta, Jawa Tengah.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Pi'i Pi'i



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter