MENELISIK SEJARAH GUDEG SEBAGAI ALTERNATIF WISATA DAN CITRA KOTA YOGYAKARTA

Laurencia Steffanie Mega Wijaya Kurniawati, Rustono Farady Marta

Abstract


Culinary is one of the sectors that provides great opportunities for Yogyakarta regional products which are a form of work of indigenous people who participate in improving the regional economy. Besides being able to improve the economy, it can also help preserve regional investment by introducing local regional cuisine. Through this background, the researcher raised one of the culinary specialties of Yogyakarta which has become the city's nickname, Gudeg, which is seen as a historic culinary tourism attraction in Yogyakarta. Qualitative descriptive is used to explain this research with Gottchalk's historical data collection techniques and Anholt's hexagon theory in explaining the diversity and uniqueness of Yogyakarta.

 

Kuliner merupakan salah satu sektor pariwisata yang memberikan peluang besar bagi produk-produk daerah Yogyakarta yakni sebagai bentuk karya asli masyarakat daerah yang turut serta dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat. Selain dapat meningkatkan perekonomian, dapat pula ikut melestarikan kebudayaan daerah dengan memperkenalkan kuliner daerah setempat. Melalui latar belakang berikut ini, peneliti mengangkat salah satu kuliner khas Yogyakarta yang telah mejadi julukan kota tersebut yakni Gudeg yang dilihat sebagai daya tarik wisata kuliner bersejarah di Yogyakarta. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan penelitian ini dengan teknik pengumpulan data historis Gottchalk dan teori hexagon milik Anholt dalam menjelaskan adanya keragaman serta keunikan yang dimiliki Yogyakarta


Keywords


kuliner; sejarah; pariwisata

References


Abadi, Dwi, and Aryanto Budhy S. 2015. “DAERAH ISTIMEWA GUDEG (Video Dokumenter Tentang Riwayat Gudeg Sebagai Ikon Kota Jogja).” Sebelas Maret, 1–17.

Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity: Brand Management for Nations. Cities. Palgrave Macmillan.

Baharuddin, Aris, Maya Kasmita, and Rudi Salam. 2017. “Analisis Kepuasan Wisatawan Terhadap Daya Tarik Wisata Malioboro Kota Yogyakarta.” Jurnal Ad’ministrare 3 (2): 107. https://doi.org/10.26858/ja.v3i2.2571.

Darmawan, Wawan. 2010. “POTRET KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI DI KABUPATEN INDRAMAYU (TINJAUAN HISTORIS TAHUN 1970-2007).” Jurnal Penelitian Pendidikan 11 (1): 142–50.

Devy, Helln Angga. 2017. “Pengembangan Obyek Devy, H. A. (2017). Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosiologi DILEMA, 32(1), 34–44.Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karangan.” Jurnal Sosiologi DILEMA 32 (1): 34–44.

Farady, Rustono, and Jean Sierjames. 2018. “Identifikasi Nilai Kemajemukan Indonesia Sebagai Identitas Bangsa Dalam Iklan Mixagrip Versi Keragaman Budaya Indonesian Pluralism Value Identification as Nation Identity in Mixagrip Advertising Version of Keragaman Budaya.” Jurnal Kajian Komunikasi 6 (1): 37–50.

Fensi, Fabianus, and Michael Christian. 2018. “Determinan Citra Merek Pada Iklan Produk Gawai ‘Vivo’ Berdasarkan Aspek ‘Celebrity Endorser.’” Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi 4 (02): 163. https://doi.org/10.30813/bricolage.v4i02.1659.

Fernando, Joshua, and Rustono Farady Marta. 2018. “Nasionalisme Fashion Dan Pemantik Citra Negara Dalam Situs Www.Damniloveindonesia.Com.” National Conference of Creative Industry, no. September: 5–6. https://doi.org/10.30813/ncci.v0i0.1299.

Harsana, Minta, Muhammad Baiquni, Eni Harmayani, and Yulia Arisnani Widyaningsih. 2019. “Potensi Makanan Tradisional Kue Kolombeng Sebagai Daya Tarik Wisata Di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Home Economics Journal 2 (2): 40–47. https://doi.org/10.21831/hej.v2i2.23291.

Hasanah, Ratih. 2012. “Daya Tarik Emosional Iklan Berbalut Budaya : Prosiding Seminar Nasional Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal 2012.” In Seminar Nasional Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal, 1–10. Telkom University. https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/103191/daya-tarik-emosional-iklan-berbalut-budaya-prosiding-seminar-nasional-menggagas-pencitraan-berbasis-kearifan-lokal-2012.html.

Hedriani, Een. 2016. “Metode Sejarah Dalam Penelitian Tari.” Jurnal Seni Makalangan 3 (2): 33–45.

Indriani, Jesi, and Chandra Kuswoyo. 2017. “Pengaruh City Branding Pada City Image Dan Keputusan Berkunjung Wisatawan Ke Kabupaten Purwakarta.” Jurnal Manajemen Maranatha 17 (1): 41. https://doi.org/10.28932/jmm.v17i1.410.

Intyaswono, Stephen, Edy Yulianto, and Mukhammad Kholid Mawardi. 2016. “Peran Strategi City Branding Kota Batu Dalam Trend Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara.” Jurnal Administrasi Bisnis 30 (1): 65–73. administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id%0A.

Irianto, Agus Maladi. 2013. “Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia.” HUMANIKA 18 (2). https://doi.org/https://doi.org/10.14710/humanika.18.2.

Kompas.com. 2016a. “Asal-Usul Gudeg Dan Kisah Tentang Prajurit Mataram.” https://travel.kompas.com/read/2016/11/19/072100227/asal-usul.gudeg.dan.kisah.tentang.prajurit.mataram.———. 2016b. “Tiga Jenis Gudeg Dan Keistimewaannya.” https://travel.kompas.com/read/2016/11/19/090700327/tiga.jenis.gudeg.dan.keistimewaannya.

Kumparan.com. 2019. “Asal-Usul Gudeg, Makanan Kerajaan Sejak Abad Ke-15.” https://kumparan.com/kumparanfood/asal-usul-gudeg-makanan-kerajaan-sejak-abad-ke-15-1548302054189477117/full.

KURNIAWAN, FAJRI. 2010. POTENSI WISATA KULINER DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI YOGYAKARTA.

Kusuma, Wijaya. 2016. “Kisah Mbah Lindu Dan Gudeg Yang Dijual Sejak Masa Penjajahan.” Kompas.Com, January 19, 2016. https://regional.kompas.com/read/2016/01/19/12193481/Kisah.Mbah.Lindu.dan.Gudeg.yang.Dijual.sejak.Masa.Penjajahan?page=all#page2.

Kusumawardani, Desy. 2016. “Pusat Kuliner Dan Oleh-Oleh Di Bantul, d.i. Yogyakarta.” Jurnal Atma Jaya, 1–15.

Lestari, Nurul Sukma, Rachel Dyah Wiastuti, and Ika Triana. 2004. “IMPLEMENTASI ACCESSIBLE TOURISM DI TMII JAKARTA.” Jurnal IPTA 8 (4): 223–34. https://doi.org/10.1177/1087724x03262829.

Luthfi, Adhiimsyah, and Aldila Intaniar Widyaningrat. 2013. “Konsep City Branding Sebuah Pendekatan ‘The City Brand Hexagon’ Pada Pembentukan Identitas Kota.” Seminar Nasional Manajemen Dan Bisnis Ke-3, no. 2013: 315–23.

Margaretha, Sherly, Widayatmoko Widayatmoko, and Muhammad Adi Pribadi. 2012. “Analisis Komunikasi Pemasaran Terpadu PT. Cubes Consulting Dalam Membangun Brand Association.” Jurnal ASPIKOM 1 (5): 455. https://doi.org/10.24329/aspikom.v1i5.48.

Mufli, Muhammad, and Andriani Kusumawati. 2018. “Analisis Relevansi City Branding ‘ Beautiful Malang ’ Melalui Pendekatan City Brand Index Dan City Brand Personality.” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 61 (4): 61–70.

Rahman, Fadly. 2018. “Kuliner Sebagai Identitas Keindonesiaan.” Sejarah 2 (1): 43–62. http://jurnal.masyarakatsejarawan.or.id/index.php/js/article/download/118/95/.

Rismiyanto, Edy, and Totok Danangdjojo. 2015. “Dampak Wisata Kuliner Oleh-Oleh Khas Yogyakarta Terhadap Perekonomian Masyarakat.” Jurnal Maksipreneur: Manajemen, Koperasi, Dan Entrepreneurship 5 (1): 46. https://doi.org/10.30588/jmp.v5i1.144.

Saputri, A F, A Fauzi, and A Irawan. 2018. “PENGARUH CITY BRANDING TERHADAP CITY IMAGE DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA WISATA BATU (Survei Pada Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kota Wisata Batu).” Jurnal Administrasi Bisnis 54 (1): 82–91.

Setiadi, Agnes Angelita. 2010. “Analisis Isi Implementasi Elemen Competitive Identity Pada Nation Branding ‘ Imagine Your Korea ’ Di Facebook Pendahuluan.” Jurnal E-Komunikasi 5 (1). http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/6162.

Suryanto, Ahmad Djunaedi, and Sudaryono. 2015. “Aspek Budaya Dalam Keistimewaan Tata Ruang Kota Yogyakarta.” Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota 26 (3): 230–52. https://doi.org/10.5614/jpwk.2015.26.3.6.

Sya, Meta, Rustono Farady Marta, Teguh Priyo Sadono, Program Studi, Magister Ilmu, and Universitas Bunda Mulia. 2019. “Tinjauan Historitas Simbol Harmonisasi Antaretnis Tionghoa Dan Melayu Di Bangka Belitung.” Jurnal Sejarah Citra Lekha 4 (2): 153–68. https://doi.org/10.14710/jscl.v4i2.23517.

Syaifullah, Muhammad, and Basuki Wibowo. 2016. “Pemanfaatan Benda Cagar Budaya Sebagai Potensi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Bagi Masyarakat Sekitar Di Kota Pontianak Kalimantan Barat.” Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya 10 (2): 222–33. https://doi.org/10.17977/um020v10i22016p222.

Syarifuddin, Didin, Chairil M Noor, and Acep Rohendi. 2018. “Memaknai Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung.” Pengabdian Kepada Masyarakat 1 (1): 55–64.

Ulfa, Ruzqiyah, and Rustono Farady Marta. 2017. “IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PADA YAYASAN NURUL IBAD JAKARTA TIMUR.” Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi 2 (02). https://doi.org/10.30813/bricolage.v2i02.835.

Wardiyanta, Wardiyanta, Sudarmadji Sudarmadji, and Nopirin Nopirin. 2017. “Studi Eksploratif Mengenai Yogyakarta Sebagai Pengirim Wisatawan Keluarga.” Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 20 (1): 84. https://doi.org/10.22146/jsp.18005.

Yu, Steffanie, and Ari Setiyaningrum. 2019. “STUDI MENGENAI CITY BRANDING KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI KOTA PELAJAR DI INDONESIA.” JURNAL MANAJEMEN, STRATEGI BISNIS DAN, 31–46.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v15i12021p26-35

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter